Senin, 16 September 2019

Pengaruh Kepribadian Merek, Perceived Value, dan Word of Mouth (WOM) terhadap Minat Beli (skripsi dan tesis)

Minat beli adalah sikap konsumen dalam perilaku pembelian yang tertarik akan suatu produk berdasarkan beberapa faktor. Perilaku konsumen berdasarkan ketertarikan terhadap suatu barang merupakan hal yang wajar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen itu sendiri. Minat beli menunjukkan bahwa konsumen akan mengikuti pengalaman mereka, preferensi dan lingkungan eksternal untuk mengumpulkan informasi, evaluasi alternatif, dan membuat keputusan pembelian (Zeithaml, 1988; Dodds et al, 1991; Schiffman & Kanuk, 2000; Yang, 2009). Kepribadian merek merupakan seperangkat karakteristik seseorang yang tergambar dalam sebuah merek. Kepribadian konsumen yang tergambar dalam sebuah merek berdasarkan nilai yang didapat pada konsumen tersebut. Nilai yang dirasakan atau perceived value merupakan penilaian konsumen secara keseluruhan dalam hal harga, waktu, pengorbanan, kualitas dan lain-lain. Perceived value yang tinggi mengindikasikan pada minat beli. Perceived value itu sendiri dirasakan sebelum atau sesudah pembelian. Hal ini salah satunya dikarenakan adanya komunikasi word of mouth (WOM) yang dilakukan konsumen. Word of mouth (WOM) dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari word of mouth (WOM) adalah sebuah iklan gratis yang dilakukan oleh konsumen itu sendiri. 
Konsumen word of mouth (WOM) mengacu pada komunikasi informal, baik positif maupun negatif, antara konsumen dengan karakteristik usaha dan atau barang dan jasa (Westbrook, 1987). Positive word of mouth (PWOM) dan negative word of mouth (NWOM) dilakukan konsumen sebelum pembelian dan sesudah pembelian. Ketika PWOM lebih mendominasi daripada NWOM, maka PWOM berpengaruh terhadap minat beli. Oleh karena itu, pengaruh kepribadian merek, perceived value, dan word of mouth (WOM) berpengaruh positif terhadap minat beli. 

Tidak ada komentar: