Konsumen word of mouth (WOM) mengacu pada komunikasi informal, baik positif maupun
negatif, antara konsumen dengan karakteristik usaha dan atau barang
dan jasa (Westbrook, 1987). Positive word of mouth (PWOM) dan
negative word of mouth (NWOM) dilakukan konsumen sebelum
pembelian dan sesudah pembelian. Ketika PWOM lebih mendominasi
daripada NWOM, maka PWOM berpengaruh terhadap minat beli. Oleh
karena itu, pengaruh kepribadian merek, perceived value, dan word of
mouth (WOM) berpengaruh positif terhadap minat beli.
Senin, 16 September 2019
Pengaruh Kepribadian Merek, Perceived Value, dan Word of Mouth (WOM) terhadap Minat Beli (skripsi dan tesis)
Minat beli adalah sikap konsumen dalam perilaku pembelian
yang tertarik akan suatu produk berdasarkan beberapa faktor. Perilaku
konsumen berdasarkan ketertarikan terhadap suatu barang merupakan
hal yang wajar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen itu
sendiri. Minat beli menunjukkan bahwa konsumen akan mengikuti
pengalaman mereka, preferensi dan lingkungan eksternal untuk
mengumpulkan informasi, evaluasi alternatif, dan membuat keputusan
pembelian (Zeithaml, 1988; Dodds et al, 1991; Schiffman & Kanuk,
2000; Yang, 2009).
Kepribadian merek merupakan seperangkat karakteristik
seseorang yang tergambar dalam sebuah merek. Kepribadian konsumen
yang tergambar dalam sebuah merek berdasarkan nilai yang didapat
pada konsumen tersebut. Nilai yang dirasakan atau perceived value
merupakan penilaian konsumen secara keseluruhan dalam hal harga,
waktu, pengorbanan, kualitas dan lain-lain. Perceived value yang tinggi
mengindikasikan pada minat beli. Perceived value itu sendiri dirasakan
sebelum atau sesudah pembelian. Hal ini salah satunya dikarenakan
adanya komunikasi word of mouth (WOM) yang dilakukan konsumen.
Word of mouth (WOM) dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa
disadari word of mouth (WOM) adalah sebuah iklan gratis yang
dilakukan oleh konsumen itu sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar