Kamis, 05 September 2019

Konflik (skripsi dan tesis)

Konflik yang notabene adalah adalah kejadian yang tergolong penting merupakan unsur yang esensial dalam perkembangan plot. Kemampuan pengarang untuk memilih dan membangun konflik melalui berbagai peristiwa (baik aksi maupun kejadian) akan sangat menentukan kadar kemenarikan, kadar superse, cerita yang dihasilkan (Nurgiyantoro:2000:122). Peritiwa-peristiwa seru  yang saling berkaitan satu sama lain dan menyebabkan munculnya konflik-konflik yang kompleks, biasanya disenangi pembaca. Menurut Wallek dan Warren (1995:285) konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Konflik, dengan demikian, dalam pandangan kehidupan yang normal, wajar, faktual, artinya bukan dalam cerita, menyarankan pada konotasi yang negatif, sesuatu yang tak menyenangkan, itulah sebabnya orang lebih suka menghindari konflik dan menghendaki kehidupan yang tenang. Peristiwa dan konflik biasanya berhubungan erat, dapat saling menyebabkan terjadinya satu sama lain, bahkan konflikpun hakikatnya merupakan peristiwa. Ada peristiwa tertentu yang dapat menimbulkan terjadinya konflik. Sebaliknya, karena terjadinya konflik, peristiwa-peristiwa lainnya dapat bermunculan sebagai akibatnya. Peristiwa dalam sebuah cerita, dapat berupa peristiwa fisik maupun batin (Nurgiyantoro:2000:123). Peristiwa fisik melibatkan aktifitas fisik, ada interaksi antar tokoh cerita dengan suatu diluar dirinya, misalnya dengan lingkungannya. Sedangkan peristiwa batin adalah sesuatu yang terjadi dalam batin, hati seorang tokoh. Kedua peristiwa itu saling berkaitan. Nurgiyantoro (2000:10) menyatakan bahwa tokoh yang menjadi penyebab konflik tersebut disebut tokoh antagonis. 
Tokoh antagonis tersebut berposisi dengan tokoh protagonis secara langsung dan tidak langsung, bersifat fisik maupun batin. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa hubungan antar tokoh  yang memiliki perbedaan watak, sikap, kepentingan, cita-cita, dan harapan menjadi penyebab terjadinya konflik dalam cerita. Bentuk peristiwa dalam sebuah cerita, sebagaimana telah dikemukakan, dapat berupa fisik maupun batin. Peristiwa fisik melibatkan aktifitas fisik, ada interaksi antara seorang tokoh cerita dengan sesuatu yang diluar dirinya. Peristiwa batin adalah sesuatu yang terjadi dalam batin, hati, seseorang tokoh. Kedua bentuk peristiwa tersebut saling berkaitan, saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang lain. Bentuk konflik, sebagai bentuk kejadian, dapat pula dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu konflik fisik dan konflik batin, konflik eksternal dan konflik internal (Stanton, 1965: 16). Konflik dapat terjadi dikarenakan faktorfaktor tertentu baik dari dunia luar maupun dari dirinya sendiri yang digolongkan menjadi konflik eksternal yaitu dari dunia luar dan konflik internal yang terjadi dalam jiwa seorang tokoh. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu yang diluar dirinya, mungkin dengan lingkungan alam mungkin lingkungan manusia. Dengan demikian, konflik eksternal dapat dibedakan kedalam dua kategori, yaitu konflik fisik dan konflik sosial (Jones, 1968: 30). Konflik sosial adalah konflik yang disebabkan oleh adanya kontak sosial antarmanusia. Konflik yang disebabkan oleh kontak sosial, seperti peperangan, penindasan, percekcokan, dan lain-lain. Konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam hati, jiwa seorang tokoh cerita. Konflik tersebut merupakan konflik yang terjadi dan berasal dari dalam tokoh itu sendiri. Perwujudan dari konflik internal itu antara lain dapat berupa 20 pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, dan pilihan yang berbeda, harapanharapan, dan masalah-masalah yang dialami oleh tokoh dan merupakan permasalahan intern seorang manusia.

Tidak ada komentar: