Senin, 09 September 2019

Komunikasi dan Budaya (skripsi dan tesis)


 Asumsi dasar menurut Mulyana dalam bukunya berjudul Komunikasi Antar Budaya, mengatakan bahwa “Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya”.(1996:10). Menurut Mulyana dan Rakhmat dalam bukunya berjudul Komunikasi Populer Kajian Komunikasi dan Budaya Kontemporer mengatakan bahwa : “Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi. Pesan-pesan itu mengemuka lewat perilaku manusia, ketika kita berbicara sebenarnya kita sedang berperilaku”.(1996:12).
Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, merasa, mempercayai, dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makna, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan politik, dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya. Budaya menampakkan diri dalam pola-pola bahasan dan dalam bentuk-bentuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi sebagai model-model bagi tindakan-tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat di suatu lingkungan geografis tertentu pada suatu perkembangan teknis tertentu dan pada suatu saat tertentu. Menurut Mulyana dalam bukunya berjudul Komunikasi Antar Budaya menyatakan bahwa : 39 “Budaya juga berkenaan dengan sifat-sifat dari objek-objek materi yang memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.Budaya berkesinambungan dan hadir dimanamana, budaya meliputi semua peneguhan perilaku yang diterima selama suatu periode kehidupannya. Budaya juga berkenaan dengan bentuk dan struktur fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi kehidupan”.(1996:18). Menurut Setiadi dalam bukunya yang berjudul Ilmu Dasar Budaya mengatakan bahwa : “Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa.Kata budaya sebenarnya berasal dari kata Sansekerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata culture, dalam bahasa latin berasal dari kata corela. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Dengan demikian, kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun nonmaterial”.(2006:28).
Endrawaswara dalam bukunya yang berjudul Penelitian Kebudayaan mengatakan bahwa : “Kebudayaan memang ihwal yang tidak pernah tuntas dibatasi. Pembatasan kebudayaan hanyalah akan sia-sia, sejauh mana manusia itu ada. Karena, sejauh itu pula kebudayaan akan eksis dan berkembang. Kebudayaan terus berkembang. Kebudayaan terus menggelinding dan berjalan menurut porosnya, sebagaimana makhluk hidup yang lain. Kebudayaan akan senantiasa bercabang-cabang, seperti tumbuhan yang bersemi, sehingga tampak rimbun dan penuh arti. Maka, memaknai kebudayaan lebih bersifat tentatif, tak pernah abadi”.(2006:26)

Tidak ada komentar: