Kamis, 05 September 2019

Keterkaitan Perwatakan dan Konflik (skripsi dan tesis)

Tokoh dan penokohan yang terdapat di dalam karya-karya sastra menampilkan berbagai watak dan perilaku yang berkaitan dengan kejiwaan dan pengalaman psikologis atau konflik-konflik yang dialami para tokoh. Tingkah laku tokoh sebenarnya berhubungan erat dengan kajian ilmu psikologi. Sebuah novel adalah cerita tentang tokoh manusia dalam konflik. Konflik adalah sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan atau dialami oleh tokoh-tokoh cerita, yang jika tokoh-tokoh itu mempunyai kebebasan untuk memilih, ia (mereka) tidak akan memilih peristiwa itu menimpa dirinya menurut Meredith dan Fitzgerald (dalam Nurgiyantoro, 2007: 122). Menurut Nurgiyantoro (2007: 122) konflik menyaran pada konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak menyenangkan.
 Nurgiyantoro (2007: 179) menyatakan bahwa tokoh penyebab konflik disebut tokoh antagonis. Tokoh antagonis tersebut beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung atau tidak langsung, bersifat fisik maupun batin. Karyakarya sastra memungkinkan ditelaah melalui pendekatan psikologi karena karya sastra menampilkan watak para tokoh, walaupun imajinatif, dapat menampilkan berbagai problem psikologis (Minderop 2010:55). Dengan memusatkan perhatian  pada tokoh-tokoh, maka dapat dapat dianalisis konflik batin atau konflik psikis. Keterkaitan perwatakan dengan konflik, perwatakan tokoh yang dimiliki seorang tokoh sangat mempengaruhi terjadinya konflik. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa hubungan antar tokoh yang memiliki perbedaan watak, sikap, kepentingan, cita-cita dan harapan menjadi penyebab terjadinya konflik dalam cerita. Hubungan perwatakan dan konflik dalam sebuah cerita imajinatif dipengaruhi oleh sikap atau tingkah laku tokoh yang selalu berhubungan antara tokoh satu dengan lainnya yang akhirnya dapat mengakibatkan konflik. Konflik yang terjadi dalam diri tokoh tersebut diantaranya dapat berupa konflik psikis atau kejiwaan. 

Tidak ada komentar: