Selasa, 20 Agustus 2019

Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif (skripsi dan tesis)


Dalam penelitian kualitatif, kualitas riset sangat tergantung pada kualitas dan kelengkapan  data yang dihasilkan. Pertanyaan yang selalu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Penelitian kualitatif bertumpu pada triangulation data
yang dihasilkan dari tigametode : interview, participan to bservation, dan telaah catatan organisasi (document records)
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data lazimnya menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Juga tidak diabaikan kemungkinan menggunakan sumbersumber non-manusia (non-human source of information), seperti dokumen, dan rekaman (record) yang tersedia. Pelaksanaan pengumpulan data ini juga melibatkan berbagai aktivitas pendukung lainnya, seperti menciptakan rapport, pemilihan informan, pencatatan data/informasi hasil pengumpulan data. Karena itu dalam bagian ini akan dibahas secara berturut-turut; Penciptaan rapport, Pemilihan informan, Pengumpulan data dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara, Pengumpulan data dari sumber non-manusia dan
Pencatatan data/ informasi hasil pengumpulan data.
a. Penciptaan Rapport
Menurut Faisal (1990) penciptaan rapport ini merupakan prasyarat yang amat penting. Peneliti tidak akan dapat berharap untuk memperoleh informasi secara produktif dari informan apabila tidak tercipta hubungan harmonis yang saling mempercayai antara pihak peneliti dengan pihak yang diteliti.Terciptanya hubungan harmonis satu dengan yang lain
saling mempercayai, tanpa kecurigaan apapun untuk saling membuka diri, merupakan permasalahan yang berkaitan dengan penciptaan rapport. Untuk mencapai tingkat rapport yang membuat informan bisa menjadi semacam co-reseacher (sejawat atau pasangan bagi seorang peneliti), menurut Faisal, lazimnya ia mengalami proses 4 (empat) tahap, yaitu; (1)
apprehension (2) exploration (3) cooperation, dan (4) participation.
b. Pemilihan Informan
Pemilihan informan dengan sendirinya perlu dilakukan secara purposif (bukan secara acak) yaitu atas dasar apa yang diketahui tentang variasi-variasi yang ada atau elemenelemen yang ada atau sesuai kebutuhan penelitian. Dengan kata lain jika suatu penelitian sudah tidak ada informasi yang dibutuhkan lagi (data yang diperoleh sudak dianggap cukup) maka peneliti tak perlu lagi melanjutkannya dengan mencari informasi atau informan lain (sample baru). Artinya jumlah sample/ informan bisa sangat sedikit, tetapi bisa juga sangat
banyak. Itu sangat tergantung pada; (1) memilihan informannya itu sendiri, dan (2) kompleksitas/keragaman fenomena yang di kaji (pokok masalah penelitian). Jadi yang penting dalam penelitian kualitatif adalah tuntasnya perolehan informasi bukan jumlah sample atau informannya. Oleh karena itu terdapat tiga tahap yang biasa dilakukan dalam pemilihan sample/informan, yaitu: (1) pemilihan sample/informan awal, apakah informan (untuk diwawancarai) ataukah suatu situasisosial (untuk diobservasi). (2) pemilihan sample/informan lanjutan, guna memperluas informasi dan melacak seganap variasi
informasi yang mungkin ada, dan (3) menghentikan pemilihan sample/informan lanjutan sekiranya sudah tidak muncul lagi informasi- informsi baru (Subadi, 2006)
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data-data penelitian dari sumber data (subyek maupun sampel penelitian). Teknik pengumpulan data merupakan suatu kewajiban, karena teknik pengumpulan data ini
nantinya digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian. Instrument penelitian merupakan seperangkat peralatan yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian (Kristanto, 2018). Pengumpulan data merupakan tahapan yang sangat
penting dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahapan ini tidak boleh salah
dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif. Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta(participant observaction), wawancara mendalam (in depth interview), dan dokumentasi (Sugiono, 2017). Pada dasarnya kegunaan data (setelah diolah dan dianalisis)
ialah sebagai dasar yang objektif didalam proses pembuatan keputusan–keputusan/kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam rangka ntuk memecahkan persoalan oleh pengambil keputusan (Situmorang, 2010).
Misalnya, jika peneliti ingin memperoleh informasi mengenai persepsi guru terhadap kurikulum yang baru, maka teknik yang di pakai ialah wawancara, bukan observasi. Sedangkan, jika peneliti ingin mengetahui bagaimana guru menciptakan suasana kelas yang
hidup, maka teknik yang dipakai adalah observasi. Begitu juga jika, ingin diketahui mengenai kompetensi siswa dalam mata pelajaran tertentu, maka teknik yang dipakai adalah tes, atau bisa juga dokumen berupa hasil ujian. Dengan demikian, informasi yang inin di peroleh menentukan
jenis teknik yang di pakai (materials determine a means) (Rahardjo, 2011).
Namun, masih di perlukan kecakapan peneliti menggunakan teknik-teknik tersebut.
Karena bisa jadi jika belum berpengalaman atau belum memiliki pengetahuan yang memadai, peneliti tidak berhasil menggali informasi yang dalam, sebagaimana karakteristik data dalam penelitian kualitatif, karena kurang cakap menggunakan teknik tersebut, walaupun teknik yang dipilih sudah tepat. Solusinya terus belajar dan membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya
yang sejenis akan sangat membantu menambah kecakapan peneliti.
Penggunaan istilah „data‟ sebenarnya meminjam istilah yang lazim dipakai dalam metode penelitian kualitatif yang biasanya berupa tabel angka. Namun, dalam metode penelitian kualitatif yang dimaksudkan dengan data adalah segala informasi baik lisan maupun tulis, bahkan bisa berupa gambar atau foto, yang berkontribusi untuk menjawab masalah penelitian
sebagaimana dinyatakan di dalam rumusan masalah atau focus penelitian.
Dalam bahasa teknik pengumpulan data untuk penelitian kualitatif akan dibagi menjadi dua kegiatan belajar belajar yakni : kegiatan belajar 1) tentang teknik wawancara dan observasi, kegiatan belajar 2) tentang teknik dokumentasi dan trialungasi (Suwendra, 2018). Dan di dalam metode penelitian kualitatif juga lazimnya data di kumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu ; 1) wawancara, 2) observasi, 3) dokumentasi, dan 4) diskusi terfokus (Focus Group Discussion). Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan secara rinci, perlu ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting yang harus dipahami oleh setiap peneliti adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi apa, dan pada bagian focus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, dst. Pilihan teknik tergntung pada jenis informasi yang di peroleh.
Keberhasilan dalam pengumpulan data banyak ditentukan oleh kemampua n peneliti menghayati situasi sosial yang dijadikan fokus penelitian. Ia dapat melakukan wawancara dengan subjek yang ia teliti, ia harus mampu mengamati situasi sosial, yang terjadi dalam konteks yang sesungguhnya, ia dapat memfoto fenomena, symbol, dan tanda yang terjadi, ia mungkin pula merekam dialog yang terjadi. Peneliti tidak akan mengakhiri fase pengumpulan data, sebelum ia yakin bahwa data yang terkumpul dari berbagai sumber yang berbeda dan terfokus pada situasi sosial yang di teliti telah mampu menjawab tujuan penelitian. Dalam konteks ini validitas, reabilitas, dan triangulasi (triangulation) telah dilakukan dengan benar, sehingga ketepatan (accuracy) dan kredibilitas (credibility) tidak diragukan lagi oleh siapapun (yusuf, 2014).
Data penelitian kualitatif biasanya berbentuk teks, foto, cerita, gambar, artifacts, dan bukan berupa angka-angka hitung-hitungan. Data dikumpulkan bilamana arah dan tujuan penelitian sudah jelas dan juga bila sumber data yaitu informan atau partisipan sudah diidentifikasi, dihubungi serta sudah mendapatkan persetujuan atas keinginan mereka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Jadi, data penelitian kualitatif diperoleh dengan berbagai macam cara : wawancara, observasi, dan dokumen. Perolehan data dengan berbagai macam cara ini disebut triangulasi (triangulation). Alasan menggunakan trangulasi adalah bahwa tidak ada metode pengumpulan data tunggal yang sanga cocok dan dapat benar-benar sempurna. Dalam banyak penelitian kualitatif, peneliti umumya menggunakan teknik triangulasi dalam arti menggunakan interview dan observasi (Semiawan, 2010).

Tidak ada komentar: