Selasa, 27 Agustus 2019

Faktor yang mempengaruhi Resiliensi (skripsi dan tesis)


Menurut Everall, Altrows dan Paulson (2006) faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiliensi adalah sebagai berikut:
 a. Individu
 Faktor individu adalah faktor yang berasal dari diri individu itu sendiri. Faktor-faktor yang berasal dari diri inidividu di antaranya yaitu:
 1) Inteligensi
 Individu yang memiliki tingkat inteligensi yang tinggi menunjukkan kemampuan beradaptasi terhadap masalah yang lebih baik. Inteligensi tidak hanya diartikan dengan ukuran IQ, tapi lebih pada pengaplikasian dari inteligensi tersebut untuk memahami orang lain maupun diri sendiri dalam berbagai situasi (Levine, dalam Everall dkk., 2006).
2) Problem-Focused Coping
Berdasarkan beberapa penelitian ditemui bahwa secara umum remaja yang resilien memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik. Hal ini mengindikasikan bahwa strategi dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan resiliensi. Dengan menggunakan strategi pemecahan masalah, seseorang akan berekasi untuk menghadapi masalah tersebut dan menghasilkan solusi sehingga mampu memberikan pertolongan untuk orang lain.
 3) Internal Locus Control
 Locus control yang berpengaruh pada resiliensi adalah locus control yang berasal dari dalam diri, yaitu keyakinan bahwa diri sendirilah yang mampu menyelesaikan masalah. Keyakinan ini mencakup keyakinan dan kepercayaan bahwa diri memiliki kemampuan, harapan, rencana masa depan dan sense of purpose.
) Konsep Diri dan Self Esteem
 Konsep diri yang positif dan harga diri yang baik adalah hal yang mampu meningkatkan resiliensi pada diri seseorang.
 b. Keluarga
Keluarga menjadi salah satu sumber yang memainkan peranan penting dalam peningkatan resiliensi, keluarga akan memberikan pengarahan dan informasi yang berguna untuk menghadapi perubahan. Keluarga juga akan memberikan motivasi, sehingga individu akan termotivasi, optimis, dan percaya akan kemampuan yang dimiliki untuk meraih kesuksesan.
 c. Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu. Keterlibatan individu dengan hubungan dari luar seperti ekstrakulikuler dapat meningkatkan resiliensi. Di saat kesulitan individu yang resilien seringkali mencari dan menerima dukungan dari luar, seperti guru, pelatih, konselor sekolah, pemuka agama, dan tetangga.

Tidak ada komentar: