Selasa, 30 Juli 2019

Pengaruh Risiko Bisnis Terhadap DER (skripsi dan tesis)


Suatu perusahaan mempunyai risiko bisnis yang kecil apabila permintaan akan produknya stabil, harga-harga masukan dan produknya relatif konstan. Namun, makin rendah risiko bisnis perusahaan, makin tinggi risiko utang yang optimal (Puspida dan Budianto, 2013: 13).
Disisi lain semakin kecil risiko bisnis maka semakin kecil struktur modal. Investor yang memiliki sifat risk seeker kurang tertarik dengan perusahaan yang memiliki risiko yang rendah. Karena, mereka beranggapan bahwa jika risiko tinggi maka return yang akan mereka dapatkan semakin tinggi (Seftianee, 2011: 52).
Bisinnes risk meningkat, maka struktur modal akan menurun. Perusahaan yang memiliki risiko tinggi akan memakai utang yang kecil karena utang dapat meningkatkan suatu risiko kebangkrutan perusahaan. Dalam pecking order theory, perusahaan dengan risiko bisnis tinggi cenderung sedikit menggunakan utang, untuk menghindari kebangkutan dari pemakaian utang. Sehingga perusahaan dituntut menggunakan retained earning agar tidak memiliki risiko kebangkrutan dari utang (Ticoalu, 2013: 16).
Apabila pendapatan tidak stabil, maka risiko bisnis perusahaan akan tinggi maka laba yang dihasilkan cenderung berfluktuasi dan perusahaan tidak akan mengurangi utang, menggunakan utang dalam memenuhi kebutuhan dananya. Sebagaimana, trade-off theory dimana perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi yang sekaligus akan memiliki risiko bisnis yang tinggi akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio utangnya, sehingga tambahan utang tersebut akan mengurangi pajak (Sawitri dan Lestari, 2015: 1245-1246).

Tidak ada komentar: