Senin, 29 April 2019

Metode Sampling (skripsi dan tesis)


Dalam suatu penelitian, jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang
akan diteliti, disebut populasi. Secara ideal, sebaiknya kita meneliti seluruh
anggota populasi. Akan tetapi, seringkali populasi penelitian sangat besar
sehingga tidak mungkin untuk diteliti seluruhnya dengan waktu, biaya dan tenaga yang tersedia. Dalam keadaan demikian, maka penelitian dilakukan terhadap sampel, yaitu sebagian dari populasi yang telah memenuhi kriteria untuk diteliti.dengan meneliti sampel, diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Pemilihan sampel untuk memperoleh data mengenai populasi merupakan prosedur yang mendasar dalam suatu penelitian. Keuntungan dari teknik sampling antara lain mengurangi biaya, mempercepat waktu penelitian dan dapat memperbesar ruang lingkup penelitian (Singarimbun, 1989). Akan tetapi, pemilihan sampel selalu mengakibatkan adanya perbedaan antara nilai yang sebenarnya (dalam populasi) dari variabel yang diteliti dengan nilai hasil observasi (dalam sampling), yang disebut error sampling.
Suatu metode pengambilan sampel yang ideal memiliki sifat-sifat sebagai
berikut (Singarimbun, 1989):
1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi
yang diteliti.
2. Dapat menentukan ketepatan hasil penelitian dengan menentukan
penyimpangan baku dari tafsiran yang diperoleh.
3. Sederhana dan mudah dilakukan.
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah
mungkin.
Pada dasarnya metode pengambilan sampel ada dua macam (Singarimbun,
1989), yaitu : pengambilan sampel secara acak (probability sampling) dan
pengambilan sampel secara acak (nonprobability sampling).
1. Pengambilan sampel secara acak
Pengambilan sampel secara acak (probability sampling) adalah
metode sampling yang setiap anggota populasinya memiliki peluang untuk
terpilih sebagai sampel dan bukan nol. Peluang setiap anggota populasi
tersebut dapat sama, dapat juga tidak. Pengambilan sampel secara acak, terdiri dari :
a. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling), adalah
suatu teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi
memiliki probabilitas terpilih yang sama. Apabila jumlah sampel yang
diinginkan berbeda, maka besarnya peluang besarnya tiap anggota
populasi untuk terpilih pun berbeda-beda pula, dengan mengikuti
perbandingan jumlah sampel terhadap jumlah populasi. Dua metode yang
dapat digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah: metode undian
dan metode menggunakan tabel bilangan random.
b. Pengambilan sampel acak sistematis (Systemmatic Sampling), adalah
suatu teknik pengambilan sampel dimana unsur pertama saja dari sampel
yang dipilih secara random, sedangkan unsur selanjutnya dipilih secara
sistematis menurut pola tertentu. Pengambilan sampel acak sistematis
tidak dapat diterapkan pada populasi yang tersusun dengan urutan pola
tertentu dimana interval sampling mengikuti urutan pola tersebut.
c. Penganbilan acak terstratifikasi (stratified sampling), adalah suatu teknik
pengambilan sampel dimana terlebih dahulu dilakukan pengambilan
anggota populiasi kedalam kelompok-kelompok kemudian sampel diambil
dari setiap kelompok tersebut secara acak. Stratifikasi atau pembagian ini
dapat dilakukan brdasarkan ciri/karakteristik tertentu dari populasi yang
sesuai dengan tujuan penelitian. Pengambilan sampel terstratifikasi dapat
dibagi menjadi dua, yaitu proporsional dimana jumlah sampel yang
diambil adalah sebanding dengan jumlah anggota populasi dalam setiap
kelompok karena pertimbangan analitis.
d. Pengambilan sampel kelompok (cluster sampling), adalah suatu teknik
pengambilan sampel dimana sampel unitnya bukan individual melainkan
kelompok individual (cluster) berdasar ciri/ karakteristik tertentu.
Selanjutnya dari cluster-cluster yang ada, dipilih satu cluster secara acak,
kemudian diambil sampel secara acak dan cluster terpilih ini. Hal ini
dimungkinkan karena masing-masing cluster dianggap homogen sehingga
tidak diperlukan dilakukan pengambilan sampel pada semua cluster.
e. Pengambilan sampel secara bertahap (double sampling), adalah suatu
teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara bertahap. Tahap
pertama dilakukan untuk mendapatkan informasi awal. Tahap selanjutnya
dilakukan wawancara ulang dengan tambahan untuk mendapatkan
informasi yang lebih detail.
2. Pengambilan sampel secara tidak acak
Pengambilan secara tidak acak (nonprobability sampling) adalah
metode sampling yang setiap anggota populasinya tidak memiliki peluang
yang sama untuk dipilih sebagai sampel, bahkan probabilitas anggota populasi
tertentu untuk terpilih tidak diketahui. Dalam pengambilan sampel secara
tidak acak, pemilihan unit sampling berdasarkan pada pertimbangan atau
penilaian objektif dan tidak pada penggunaan teori probabilitas. Pengambilan
sampel secara tidak acak terdiri atas:
a. Accidental sampling (Convenience Sampling) adalah suatu teknik
pengambilan sampel dimana sampel yang diambil merupakan sampel
yang paling mudah diperoleh atau dijumpai. Dalam hal ini, unit sampel
sangat mudah diakses, diukur, dan sangat bekerja sama sehingga teknik
sampling ini sangat mudah, murah dan cepat dilaksanakan.
b. Purposive Sampling (Judgmental Sampling) adalah suatu teknik
pengambilan sampel dimana pemilihan sampel dilakukan dengan
pertimbangan subjektif tertentu berdasarkan beberapa ciri/ karakteristik
yang dimiliki sampel tersebut, yang dipandang berhubungan erat dengan
ciri/ karakteristik populasi yang sudah dsiketahui sebelumnya. Sampel
yang purposif adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan
dengan penelitian.
c. Quota Sampling, adalah suatu teknik pengambilan sampel dimana sampel
diambil dari suatu sub populasi yang mempunyai karakteristikkarakteristik
tertentu dalam batasan jumlah atau quota tertentu yang
diinginkan.
d. Snowball Sampling, adalah suatu teknik pengambilan sampel yang sangat
sesuai digunakan untuk mengetahui populasi dengan ciri-ciri khusus yang
sulit dijangkau. Pemilihan pertama dilakukan secara acak. Kemudian
setiap responden yang ditemui diminta untuk menberikan informasi
mengenai rekan-rekan lain yang mempunyai persamaan kakteristik yang
dibutuhkan, sehingga diperoleh responden tambahan.

Tidak ada komentar: