Pengukuran
komitmen kerja dilakukan menggunakan besarnya komitmen kerja pada jenis
komitmen kerja yang ada. Menurut Robbins dan Judge (2008) bahwa terdapat 3 macam jenis komitmen
kerja yaitu :
1)
Komitmen Afektif,
Perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya.
2)
Komitmen Normatif,
Kewajiban untuk bertahan dengan organisasi untuk alasan moral atau etis.
3)
Komitmen Berkelanjutan
yaitu Nilai ekonomi yang dirasa dari
bertahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan
organisasi tersebut.
Menurut
Meyer dan Allen (1991 ) dalam Mas’ud (2012)
bahwa jenis komitmen organisasi adalah:
1)
Komitmen Afektif (Affective Commitment) adalah dimana
karyawan merasa ingin tetap tinggal (bekerja di perusahaan). Ini merupakan
keterkaitan emosional (emotional attachment) atau psikologis kepada organisasi.
2)
Komitmen Normatif (Normative Commitment) dimana karyawan
merasa seharusnya tetap tinggal (bekerja dalam perusahaan) dan merasa mempunyai
kewajiban yang seharusnya dilakukan.
3)
Komitmen berkelanjutan
(Continuence Commitment) dimana
karyawan merasa membutuhkan untuk tetap tinggal (bekerja di perusahaan).
Karyawan macam ini merasa terjerat dengan perusahaan karena kurang mempunyai
keterampilan (skills), atau tidak ada
kesempatan untuk pindah ke perusahaan lain, atau menerima gaji yang sangat
tinggi, dan lain sebagainya. Mereka berfikir bahwa meninggalkan perusahaan akan
sangan merugikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar