Menurut
Organ (1988; dalam Hoffman et al.,2007) OCB merupakan sebuah tipe khusus dari
kebiasaan kerja yang didefinisikan sebagai perilaku individu yang sangat
menguntungkan untuk organisasi atau perusahaan dan merupakan kebebasan memilih,
secara tidak langsung maupun secara eksplisit diakui oleh sistem penghargaan
formal. Wright (dalam Andriani, 2012) mengemukakan elemen penting dalam OCB
adalah perilaku sukarela/extra-role
yang tidak termasuk dalam uraian jabatan (job
description), perilaku spontan/tanpa saran atau perintah tertentu, perilaku
yang bersifat menolong, serta perilaku yang tidak mudah terlihat serta dinilai
melalui evaluasi kerja.
b.
Pengukuran
Organizational Citizenship Behaviour
Pengukuran
Organizational Citizenship Behaviour
didasarkan pada tingkat pelaksanaan lima dimensi dari OCB sebagaimana yang dikemukakan
oleh Organ (2006), yaitu:
1) Altruism
Perilaku
karyawan dalam menolong rekan kerjanya yang mengalami kesulitan dalam situasi
yang sedang dihadapi baik mengenai tugas dalam organisasi maupun masalah
pribadi orang lain. Dimensi ini mengarah pada memberi pertolongan yang bukan
merupakan kewajiban yang ditanggungnya. Contoh : bersedia membantu mengerjakan
laporan milik rekan kerja yang pada hari ini tidak dapat masuk kerja karena
sakit atau bersedia menggantikan tugas rekan kerja untuk sementara pada jam
istirahat.
2) Conscientiousness
Perilaku
yang ditunjukkan dengan berusaha melebihi yang diharapkan perusahaan. Perilaku
sukarela yang bukan merupakan kewajiban atau tugas karyawan. Dimensi ini
menjangkau jauh diatas dan jauh ke depan dari panggilan tugas. Contoh : seorang
karyawan bagian cleaning service bersedia untuk membantu karyawan lain yang
membutuhkan foto copy dokumendokumen yang dibutuhkannya.
3) Sportmanship
Perilaku
yang memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal dalam organisasi
tanpa mengajukan keberatan-keberatan. Seseorang yang mempunyai tingkatan yang
tinggi dalam dimensi ini akan meningkatkan iklim yang positif diantara
karyawan, karyawan akan lebih sopan dan bekerja sama dengan yang lain sehingga
akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan. Contoh : Apabila
terjadi pergantian kepemimpinan perusahaan yang baru dan berdampak pada
diubahnya sebagian dari kebijakan dari kepemimpinan lama yang dirasa kurang
sesuai dengan keinginan karyawan saat ini, karyawan berusaha untuk beradaptasi
dengan cepat dan tetap memberikan kinerja terbaik tanpa membicarakan sisi
negatif pemimpin baru dengan karyawan lainnya yang justru akan menurunkan kinerja
karyawan lain.
4) Courtessy
Menjaga
hubungan baik dengan rekan kerjanya agar terhindar dari masalahmasalah
interpersonal. Seseorang yang memiliki dimensi itu adalah orang yang menghargai
dan memperhatikan orang lain. Contoh : selalu menyapa rekan dan memberikan
senyuman kepada rekan kerja merupakan salah satu cara kecil dalam membina
hubungan baik dengan sesama rekan kerja. Selain itu, mengadakan pertemuan di
luar jam kerja dengan rekan-rekan kerja yang lain untuk refreshing merupakan
salah satu perwujudan dimensi ini.
5) Civic Virtue
Perilaku
yang mengindikasikan tanggung jawab pada kehidupan organisasi. Dimensi ini
mengaruh pada tanggung jawab yang diberikan organisasi kepada seorang untuk
meningkatkan kualitas bidang pekerjaan yang ditekuni. Contoh : mengikuti
perubahan dalam organisasi, mengambil inisiatif untuk merekomendasikan
bagaimana operasi atau prosedur-prosedur organisasi dapat diperbaiki, dan
melindungi sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi.
Sementara
itu, Podsakoff et.al. (2009) memiliki dimensi tersendiri dalam OCB, yaitu :
1)
Helping
Behaviour Merupakan tindakan membantu sesama, atau
menghindari peristiwa yang berhubungan dengan permasalahan pekerjaan.
2)
Sportmanship
Merupakan keinginan bertoleransi terhadap kesulitan yang tak terhindarkan serta
gangguan-gangguan dalam pekerjaan tanpa mengeluh.
3)
Organizational
Loyalty Melakukan promosi organisasi kepada
orang di luar perusahaan, melindungi serta mempertahankan organisasi dari
ancaman eksternal, serta tetap berkmitmen kepada organisasi meskipun dalam
kondisi yang merugikan sekalipun.
4)
Organizational
Complience Merupakan internalisasi dan penerimaan
aturan-aturan, regulasi serta prosedur, meskipun tidak ada yang mengawasi.
5)
Individual
Initiative Merupakan perilaku sukarela atas
kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan tugas seorang maupun kelangsungan
kinerja organisasi dengan ekstra antusiasme dan usaha untuk menyelesaikan
pekerjaan seseorang.
6)
Civic
Virtue Merupakan keinginan untuk
berpartisipasi secara aktif di dalam organisasi.
7)
Self Development
Merupakan perilaku sukarela karyawan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian,
serta kemampuan mereka
OCB
meliputi dua aspek yaitu (Barling and Cooper, 2008):
1) The individual focus
Adalah
perilaku seseorang yang membantu individu yang lain seperti membantu rekan
kerja mengurangi resiko, menyelesaikan tugas yang berat dan menunjukkan kepada
karyawan baru cara melaksanakan tugas.
2) The group focus
Adalah
perilaku memberikan kontribusi untuk organisasi seperti menyelesaikan tujuan
yang penuh arti, mengidentifikasi cara memperbaiki kinerja sebagai anggota tim
pemecah masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar