Senin, 11 Februari 2019

Sikap Optimisme Masa Depan (skripsi dan tesis)


Orientasi masa depan adalah gambaran individu tentang dirinya dalam konteks masa depan, yang akan membantu individu mengarahkan dirinya  untuk mencapai sejumlah perubahan yang sistematis, guna meraih apa yang diinginkannya. Menurut Jari-Erik Nurmi (1991), orientasi masa depan ini terkait dengan harapan, tujuan, standar, ketertiban, rencana dan strategi yang akan dihadapi di masa depan. Orientasi masa depan merupakan fenomena kognitif motivasional yang kompleks yaitu antisipasi dan evaluasi diri di masa depan saat berinteraksi dengan lingkungan  (Trommsdorf, 1983). Kualitas motivasional dan afektif berkaitan dengan pemuasan kebutuhan bersifat subyektif, pernyataan sikap optimis atau pesimis, penilaian negatif atau positif, juga berkaitan dengan sistem nilai dan tujuan individu, yang tergambar dalam schemata mengenai diri dan lingkungannya.
Dalam kualitas motivasional  dan afeksinya, orientasi masa depan berkaitan dengan pemuasan kebutuhan subyektif, termasuk kecenderungan untuk mendekatkan atau menjauhkan diri dan bisa digambarkan dalam sikap yang lebih optimis atau pesimis, atau juga lebih positif atau negatif (Nurmi, 1989). Dengan adanya orientasi masa depan berarti individu telah melakukan antisipasi terhadap masalah yang mungkin timbul di masa depan (Nurmi, 1991)
Aspek kognitif terlihat dalam struktur antisipasi individu. Termasuk di dalamnya adalah lebih atau kurang diperluas terdiferensiasi, tepat, koheren dan/atau realistik. Selain itu, aspek kognitif membuat masa depan terlihat lebih atau kurang terkontrol, dan membuat orientasi masa depan individu dapat terfokus pada hal-hal yang memiliki sebab-sebab yang lebih internal atau eksternal
Menurut Poole, Cooney, Nurmi dan Green (dalam Raffaelli dan. Koller, 2005) bahwa setiap keputusan yang diambil oleh remaja  mulai memperhatikan masa depan, seperti;   pekerjaan di masa depan, pendidikan di masa depan, dan membangun keluarga di masa depan. Sebagai ruang lingkup orientasi masa depan remaja memberikan perhatian dan harapan yang terbentuk tentang masa depan, serta perencanaan untuk mewujudkannya, inilah yang dikenal dengan orientasi masa depan (OMD). Menurut Nurmi (dalam Steinberg, 2009) Orientasi masa depan merupakan gambaran yang dimiliki individu tentang dirinya dalam konteks masa depan. Gambaran ini memungkinkan individu untuk menentukan tujuan-tujuannya, dan mengevaluasi sejauh mana tujuan-tujuan tersebut dapat direalisasikan. 

Tidak ada komentar: