Manajemen strategik merupakan
sistem manajemen yang menjanjikan dihasilkannya langkah-langkah strategik dalam
membangun masa depan perusahaan. David (2002) mendefinisikan manajemen strategi
sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
objektif/tujuannya.
Dari sudut pandang yang lain
Mulyadi (2001) mendefinisikan sebagai suatu proses yang digunakan oleh maanajer
dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan
customer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi.
Hunger dan Wheelen (2001)
mendefiniskan manajemen strategis sebagai serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menenentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen
strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman
lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahan.
Empat fase penting dalam
manajemen strategik diantaranya menurut
(Mulyadi 2001)
1.
Manejemen strategik merupakan proses, terdiri dari
rangkaian langkah yang melibatkan banyak orang dalam organisasi, mulai dari
manajemen puncak sampai dengan karyawan. Sekali strategi yang telah dirumuskan
diimplementasikan, strategi tersebut seringkali memerlukan perubahan sesuai
dengan perubahan yang terjadi dilingkungan yang dimaksud oleh organisasi.
Manajemen strategik merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus
sepanjang perjalanan organisasi dalam mewujudkan visinya,
2.
Proses digunakan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi di mana ada dua, proses utama: perumusan strategi
dan implementasi strategi.
3.
Strategi digunakan untuk menyediakan customer value
terbaik guna mewujudkan visi organisasi. Untuk mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya pausahaan harus mampu menghasilkan value terbaik bagi
konsumen sehingga produk atau jasa, yang dihasilkan oleh perusahaan dipilih
oleh konsumen,
Manajer serta, karyawan adalah pelaku manajemen strategik. Perumusan dan
implementasi strategi memerlukan kontribusi dari seluruh manajer dan karyawan.
Bahkan untuk membangun komitmen karyawan dalam mengimplementasikan strategi,
diperlukan leader yang dapat dipakai sebagai contoh dan diperlukan pula
partisipasi seluruh karyawan dalam perumusan strategi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar