Jumat, 18 Januari 2019

Pengungkapan Laporan Keuangan di Internet (skripsi dan tesis)


Internet Financial Reporting (IFR) adalah distribusi informasi keuangan dan kinerja perusahaan dengan menggunakan teknologi internet seperti World Wide Web (IASC, 1999; Trites, 1999;. Ashbaugh et al, 1999; FASB, 2000). FASB (2000: 42) mengidentifikasi dua dimensi utama dari IFR yaitu presentasi (IFR-P) dan konten (IFR-C). IFR memiliki kelebihan pada bentuk-bentuk presentasi yang dinamis yang tidak tersedia dalam paradigma kertas, seperti interaksi langsung dengan pengguna database perusahaan, fasilitas multimedia audio dan video.
Internet Financial Reporting memiliki potensi untuk merevolusi bidang akuntansi dan pelaporan karena jangkauannya yang mengglobal, fleksibilitas, kapasitas interaktif, dan kecepatannya (WWW, 1992; Beattie dan Pratt, 2001; Debreceny dan Gray, 2001; Jensen dan Xiao, 2001). Pada pertengahan 1999, hampir setiap 30 perusahaan terbesar di Australia, Jerman, Amerika Utara, Swedia dan Inggris telah menggunakan Internet untuk menyebarkan informasi keuangan perusahaan (Lymer et al., 1999).
Penggunaan informasi keuangan sangat tergantung pada ketersediaan informasi tersebut. Pengguna laporan keuangan pemerintah dan masyarakat luas seharusnya memperoleh kemudahan dalam mengakses laporan keuangan sektor publik. Pelaporan keuangan sebenarnya bukan tujuan utama, tetapi dimaksudkan untuk memberikan informasi yang berguna untuk berbagai tujuan. Ini membantu pemerintah untuk memenuhi tugas pertanggungjawabannya kepada publik. Hal ini juga membantu untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang memiliki keterbatasan kewenangan, kapasitas atau sumber daya untuk memperoleh informasi, terutama bagi mereka yang bergantung pada laporan sebagai sumber informasi yang penting untuk pengambilan keputusan. Sumber daya yang digunakan oleh unit-unit sektor publik terutama berasal dari kontribusi aktif, dan kontributor mengklaim hak sah mereka untuk menerima informasi yang lengkap tentang penggunaan sumber daya tersebut. Dengan demikian, pelaksanaan tanggung jawab menyiratkan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan anggaran dan menempatkan kebijakan ke dalam praktek harus diwajibkan untuk bertanggung jawab kepada publik (Glynn, 1985).
Pengembangan pelaporan keuangan berbasis internet merupakan perkembangan dari praktik akuntansi pengungkapan yang ada meskipun perkembangan praktik ini tidak didasari dengan standarisasi pengungkapan informasi keuangan di internet. Informasi perusahaan yang diberikan melalui media website merupakan pengungkapan sukarela dan tidak dire­gulasi oleh badan tertentu pada beberapa negara berkembang, seperti juga di Indonesia (Almilia, 2008). Pemerintah daerah juga telah menggunakan media internet untuk menyampaikan informasi kepada pengguna. Melalui website pemerintah daerah, informasi tersebut akan tersampaikan dengan tepat waktu. Semakin cepat waktu peyajian laporan keuangan, maka akan semakin baik untuk pengambilan keputusan (Mardiasmo, 2009).
Permasalahan yang sering muncul adalah ketika kebutuhan akan informasi semakin banyak, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengha­silkan berbagai informasi tersebut juga semakin banyak. Sebagaimana diungkapkan dalam PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan, "Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Suatu perusahaan sebaiknya mengelua­rkan laporan keuangannya paling lama 4 (empat) bulan setelah tanggal neraca. Faktor-faktor seperti kompleksitas operasi perusahaan tidak cukup menjadi pembenaran atas ketidakmampuan perusahaan menyediakan lapo­ran keuangan tepat waktu".

Tidak ada komentar: