Jumat, 18 Januari 2019

Pengaruh Profitabilitas terhadap CAR (skripsi dan tesis)


Faktor penting lainnya yang mempengaruhi rasio modal bank adalah profitabilitas. Profitabilitas dapat mencerminkan baik tidaknya kinerja perusahaan.
Kinerja perusahaan dapat dilihat melalui berbagai macam variabel atau indikator. Variabel atau indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Apabila kinerja sebuah perusahaan publik meningkat nilai keusahaannya akan semakin tinggi.
Menurut Sofyan (2002) kinerja perbankan dapat diukur dengan menggunakan rata-rata tingkat bunga pinjaman, rata-rata tingkat bunga simpanan dan profitabilitas perbankan. Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah rate of return equity (ROE) untuk perusahaan pada umumnya dan return on asset (ROA) pada industri perbankan. ROA memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan, sedangkan ROE hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut (Mawardi,2005).
Profitabilitas dapat menentukan kemampuan bank untuk meningkatkan modalnya dengan mengakumulasikan labanya (Kleff dan Weber,2003). Hal ini sesuai dengan teori pecking-order dari Myers dan Majluf (1984) yang menyatakan bahwa perusahaan akan melakukan pilihan terhadap pendanaan internal dalam memperoleh biaya yang rendah, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi, dan alternatif terakhir adalah menerbitkan saham baru.
Di dalam penelitian ini variabel profitabilitas yang digunakan adalah ROA (Return on Assets) dan NIM (Net Interest Margin). ROA merupakan salah satu ukuran profitabilitas yang menunjukkan tingkat pencapaian laba bersih (sebelum pajak) terhadap total asset yang dimiliki oleh bank. Semakin tinggi ROA yang dicapai oleh bank menunjukkan laba sebelum pajak tinggi, yang berarti kemungkinan akumulasi laba ditahan meningkat, sehingga modal sendiri akan meningkat dan diperkirakan CAR juga meningkat.
NIM adalah rasio antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aktiva produktif. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang dikumpulkan. Semakin besar NIM menunjukkan marjin pendapatan bersih semakin besar sehingga kemungkinan akan meningkatkan laba perusahaan yang diperoleh, laba yang ditahan akan meningkatkan rasio modal.
Penelitian Awdeh,et.al (2011), Krisna (2008), Rime (2000) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio modal. Sedangkan Ahmad,et.al (2008) mengungkapkan bahwa dari hasil penelitiannya NIM berkorelasi negatif terhadap rasio modal. Hal tersebut memunculkan pandangan bahwa pendapatan yang tinggi mempermudah manajer bank untuk mengakses ekuitas modal dan peraturan insentif sendiri untuk meminimalisasi pengambilan risiko, sehingga bank dengan tingkat profitabilitas yang tinggi memiliki kemungkinan kegagalan yang rendah. Pendapat lain dari Awdeh,et.al (2011), Krisna (2008) menyatakan bahwa NIM memiliki pengaruh yang positif meskipun tidak signifikan terhadap modal. 

Tidak ada komentar: