Kamis, 24 Januari 2019

Penerapan Prinsip Marketing Orientation untuk meningkatkan keefektifan pengelolaan UMKM (skripsi dan tesis)


Orientasi pasar mencerminkan sejauh- mana perusahaan menciptakan kepuasan dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sebagai prinsip peng- organisasian dalam perusahaan (Baker dan Sinkula, 2008). Orientasi pasar adalah sangat bernilai, langka, tidak dapat dipertukarkan, dan tidak dapat ditiru dengan sempurna, yang dinilai sebagai salah satu dari kemampuan internal dan sumber daya yang berpotensi dapat menciptakan keung- gulan bersaing (Zhou et al., 2008).
Orientasi pasar memuat tiga dimensi yakni orientasi pelanggan (customer orientation) yang terdiri dari analisis pelanggan dan respon terhadap pelanggan, orientasi pesaing (competitor orientation) yang terdiri dari analisis pesaing dan reaksi menantang pesaing, dan koordinasi interfungsional (inter-functional coordination) yang terdiri dari penyebaran informasi, pengumpulan data dan pemanfaatan informasi (Taleghani, et al., 2013).
Indikator pengukuran orientasi pasar antara lain adalah fokus pada kepuasan pelanggan, fokus pada pemenuhan ke- butuhan pelanggan, tindakan yang siste- matis untuk menciptakan kepuasan, mem- perhatikan layanan purna jual, berorientasi pada peningkatan nilai bagi pelanggan dan pengurangan biaya, dan menekankan pada kualitas produk. Oetintasi pesaing diukur melalui kemampuan merespon dengan cepat terhadap aktivitas pesaing, menyebarkan informasi pesaing ke elemen perusaha- an, pemberian informasi kekuatan dan strategi pesaing, dan kepemilikan keunggulan bersaing. Koordinasi inter fungsional di- ukur melalui kepemilikan data klien pada layanan operasional, menjawab kebutuhan klien pada inter fungsional, semua fungsi layanan berkontribusi dalam memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan, seluruh staf menyadari pentingnya data pasar, dan staf pada bagian pemasaran dan penjualan berperan dalam pengembangan produk baru (Liu et al., 2011).
Orientasi pasar adalah kemampuan dan dasar budaya yang bersifat prinsip dari organisasi. Tujuan utama dari orientasi pasar adalah untuk mengantarkan nilai yang unggul bagi pelanggan yang di- dasarkan pada pengetahuan yang berasal dari analisis pelanggan dan pesaing, di- mana pengetahuan ini diperoleh dan di- sebarkan ke seluruh elemen organisasi. Orientasi pasar mendorong budaya eksperi- men dan fokus pada peningkatan terus menerus pada proses dan sistem perusaha- an (Kumar et al., 2011).
Orientasi pasar merupakan perspektif organisasional yang mendorong tiga aspek utama yakni: (1) upaya pengumpulan intelegensi pasar secara sistematik dengan sumber utama pelanggan dan pesaing, (2) penyebaran intelegensi pasar kepada semua unit atau departemen dalam organisasi dan (3) Respon organisasi terkoordinasi, dan menyeluruh terhadap intelegensi pasar. Orientasi pasar adalah strategi yang digunakan untuk mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan berbasis pada penciptaan dan penggunaan informasi dalam organisasi dan pemilihan pasar yang akan dipuaskan (Olivares dan Lado, 2008).
Bisnis berorientasi pasar menunjukkan sejauh mana komitmen perusahaan dalam memberikan respon, desiminasi intelejen pasar dan pengumpulan intelejen pasar yang dapat diberlakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan saat ini dan masa mendatang, strategi pesaing dan langkah-langkah yang ditempuh, dan lingkungan bisnis yang luas (Afsharghaseni, 2013).
Untuk dapat bertahan di tengah tingginya kompetisi, UKM harus dapat mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian maka perusahaan akan dapat memusatkan perhatiannya pada pada aspekaspek yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan pada produk atau jasa yang dihasilkan. UKM yang berorientasi pasar akan dapat memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan, kerena orientasi pasar adalah komitmen dari pengusaha UKM untuk memberikan nilai yang lebih kepada pelanggan. UKM yan berorientasi pasar menunjukkan bahwa seluruh elemen dalam organisasi mempunyai tanggung jawab yang sama dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran
Upaya UMKM dalam mempersiapkan orientasi pasar harus ditekankan pada tiga hal. Pertama, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk. Kedua, memacu kuantitas produk yang dihasilkan. Dalam hal ini tingkat produktivitas yang dipicu oleh faktor efisiensi dan efektifitas harus dikedepankan. Ketiga, menjaga kontinuitas produk yang akan memantapkan kepercayaan pasar terhadap produk-produk yang dihasilkan.
Faktor organisasional yang dapat mempercepat usaha mikro kecil dan menengah untuk berorientasi pasar adalah kesiapan sumber daya manusia, kemampuan di bidang manajerial, kemampuan mengelola keuangan dan kemampuan menjalankan fungsi-fungsi pemasaran. Sedangkan faktor lingkungan yang perlu dipersiapkan bagi UMKM yang dapat mempercepat orientasi pasar adalah Perusahaan (kemampuan manajerial, pencatatan keuangan, desain produk, tekhnis produksi), Pemasok (ketersediaan bahan baku, kemudahan memperoleh bahan baku, harga bahan baku ), Perantara pemasaran (peran pengecer, akses ke retail modern), Pesaing (antar kelompok, usaha besar, perangkat peraturan pemerintah.), Pasar Pelanggan (pasar konsumen, pasar bisnis, pasar pemerintah) dan Masyarakat (masyarakat keuangan, masyarakat lokal, masyarakat pemerintah)
Dengan kata lain bahwa penerapan strategi orientasi pasar pada UMKM menggunakan pengetahuan pasar untuk menentukan strategi perusahaan dari UMKM. Organisasi didorong oleh pasar serta memiliki fokus pelanggan, kesadaran pesaing, dan pemahaman tentang pasar. Strategi ini merupakan strategi yang berorientasi pada pasar yang mencakup company (C1), customer (C2), serta competitor (C3) dan berusaha memberikan nilai yang superior bagi pelanggannya untuk mendapatkan keunggulan bersaing di pasar, karena orientasi utamanya adalah untuk memperbaiki akses pasar. Perusahaan yang menggunakan strategi orientasi pasarmendapatkan keuntungan yang superior secara selektif dengan memelihara pelanggan dan keuntungan yang potensial

Tidak ada komentar: