Kamis, 24 Januari 2019

Langkah-Langkah Penerapan Prinsip Bisnis ke Konsumen/ Business to Customer (B2C) Dalam Pengembangan Kewirausahaan (skripsi dan tesis)


Untuk memenuhi prinsip-prinsip di atas maka langkah-langkah penerapan pengembangan e commerce dalam usaha kecil menengah. Berikut merupakan uraian langkah-langkah penerapan yaitu diantaranya 
1.         Pemilihan konsep e-commerce
Dalam tahapan ini dilakukan pemilihan konsep e-commerce dengan metode komparatif antara konsep yang ada dengan kondisi perusahaan. Jika dilihat dari kondisi perusahaan, dimana usaha ini menghasilkan produk dan tujuan utamanya adalah memperluas pasar dan meningkatkan laba, maka konsep yang sesuai adalah Business To Customer (B2C). Dalam tahap pertama maka ini pengelola usaha harus mengidentifikasi masalah yang timbul dari sistem penjualan yang ada saat ini dan memberikan solusi dengan penggunaan e-commerce sebagai media penjualan dan promosi untuk meningkatkan hasil penjualan serta memperluas wilayah pemasaran. Tujuan dari tahap instalasi adalah untuk membangun kapasitas sistem yang akan mendukung pelaksanaan antara lain perangkat lunak, perangkat keras dan sumber daya manusia yang digunakan.
2.         Perubahan BPR (Business Process Re-engineering)
Dengan akan beralihnya metode pemasaran usaha produk penjualan kopi ini kearah online, maka akan mengakibatkan perubahan proses bisnis khusunya dalam bidang pemasaran. proses ini terkait dengan proses dari sistem penjualan yang meliputi input, proses dan output. Perubahan ini akan terkait dengan dokumen yang digunakan, proses pemasaran yang dilakukan secara online.
a. Identify Process
Fase pertama dari business process reengineering adalah identify process dimana dalam fase ini dapat dijabarkan kondisi proses dari kegiatan penjualan dari usaha produk olahan kopi yang sebelumnya berupa kegiatan yang dilakukan secara konvensional beralih pada yang bersifat online, sementara proses bisnis lainnya masih dilakukan secara konvensional, Adapun identify process adalah sebagai berikut 
a)      Input : Kegiatan pemasaran secara sederhana dicatat dengan catatan yang sederhana dan manual, yang dicatat adalah barang masuk dan keluar hal ini kurang efektif. Dalam pemasaran secara online, dimana dokumen yang digunakan tentu datanya tersimpan dalam sebuah database yang lengkap, pembaharuan data dilakukan secara tersitem sehingga mengurangi redudansi data.
b)      Proses: Proses penjualan merupakan inti dari kegiatan pemasaran, dimana dalam business proses reengeneering pada ada beberapa perubahan yang mendasar dari komponen pemasarannya dengan konsep B2C. Proses ini penting untuk mengidentifikasi adanya perubahan proses bisnis ini, berpengaruh terhadap berbagai aktifitas dan penambahan departement, bagian pengiriman, serta berubahnya model pembayaran. Dari segi customer juga dimudahkan dalam proses pembelian karena tidak perlu datang ke toko untuk membeli produk tersebut.
c)      Output: dari perubahan proses bisnis ini ke secara online ini, tentu outpuntya akan berbeda dengan dengan sistem konfensional dimana data terkait penjualan/pemasaran menjadi terintegrasi dengan data pelanggan, data persediaan, data pembayaran, data expedition dan data delivery. Kemudahan yang bisa diperoleh adalah kemudahan proses transaksi, pencarian informasi, pelaporan serta efisiensi dari segi biaya dan waktu pemasaran secara jangka panjang dan berkelanjutan.
b. Design Proses Bisnis
Proses bisnis untuk penjualan produk olahan kopi, dimana dengan konsep yang baru menggunakan konsep B2C (business to customer), maka akan menimbulkan perubahan yaitu bertambahnya departemen dari perusahaan tersebut, perubahan proses bisnis hanya pada departemen atau bagian penjualan yang berubah secara sistem online. Pada tahap ini sebagian besar yang berorientasi ke komputer dilaksanakan. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak (HW/SW) yang telah disusun pada tahap sebelumnya ditinjau kembali dan juga tentang programnya. Latihan bagi para pemakai sistem dimulai. Pada akhirnya dengan berpartisipasi penulis dari pemakai sistem, dilakukan tes sistem secara menyeluruh. Apabila pemakai sistem telah puas melihat hasil testing yang dilakukan maka steering committee dimulai persetujuannya untuk tahap selanjutnya
redesign proses bisnis berdampak pada penambahan departemen serta tentunya dokumen bisnis yang semakin berkurang karena aktifitas penjualan dilakukan secara online. Hal lain yang perlu dimasukkan adalah Pelatihan Pegawai. Dalam Tahapan ini yang dilakukan dalam implementasi e-commerce ini adalah pelatihan pegawai yang bertujuan memberikan pengarahan tentang penggunaan sistem dari sistem yang lama ke sistem yang baru, seperti pengolahan data produk, modul, harga, maupun kuantitas.

Tidak ada komentar: