Teori model perubahan
yang dikemukakan oleh John P. Kotter (Kotter, 1996) ini terdiri dari delapan tahapan proses perubahan, yaitu:
1.
Establishing A Sense of
Urgency (membangun rasa
urgensi):
Tahapan
ini adalah tahapan untuk membangun motivasi, dengan mengkaji realitas pasar dan kompetisi, mengidentifikasi
dan membahas krisis,
potensi krisis atau peluang besar,
sehingga timbul alasan yang baik
untuk melakukan sesuatu yang berbeda.
2.
Creating the Guiding
Coalition (menciptakan koalisi penuntun):
Pada tahapan
ini dibentuk sebuah
koalisi untuk memulai perubahan
sebagai sebuah tim yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kekuasaan yang cukup untuk memimpin
perubahan.
Tim tersebut tidak harus mencakup
dari
semua orang yang memiliki kekuasaan atau yang menduduki kedudukan pada struktur
organisasi, tetapi setidaknya orang-orang yang yang memiliki
pengaruh dan kekuasaan, keahlian, kredibilitas
dan jiwa pemimpin untuk memulai perubahan.
3.
Developing A Vision and Strategy
(merumuskan
visi dan strategi):
Pada tahapan
ini perlunya dibuat
sebuah visi untuk membantu
mengarahkan upaya perubahan dan merumuskan
strategi untuk mencapai visi.
4.
Communicating The
Change Vision (mengkomunikasikan visi perubahan):
Pada
tahapan ini perlunya mengkomunikasikan visi dan strategi perubahan pada
seluruh elemen organisasi secara
terus menerus dengan menggunakan
setiap kesempatan yang ada, dan menjadikan koalisi penuntun sebagai model perilaku yang diharapkan dari
pegawai.
5.
Empowering Broad-Based
Action (memberdayakan
tindakan yang menyeluruh):
Pada
tahapan
ini
dilakukan
kegiatankegiatan dengan melibatkan keseluruhan elemen organisasi untuk menyingkirkan rintangan, mengubah
sistem atau struktur yang merusak visi perubahan, dan mendorong
keberanian mengambil resiko serta ide, aktivitas dan tindakan
nontradisional.
6.
Generating Short Term
Wins (menghasilkan kemenangan jangka pendek):
Orang belum tentu akan mengikuti
proses perubahan selamanya bila tidak melihat
hasil nyata dari usahanya selama ini. Pada tahapan ini dilakukan perencanaan untuk meningkatkan kinerja
sebagai hasil dari
perubahan/kemenanagan yang dapat dilihat, dan juga memberi
pengakuan dan penghargaan yang dapat
dilihat kepada orang-orang yang memungkinkan tercapainya kemenangan tersebut.
7.
Consolidating Gains and Producing
More Change (mengkonsolidasikan hasil dan
mendorong perubahan yang lebih
besar):
Pada
tahapan ini dilakukan kegiatan-kegiatan
untuk membuat proses perubahan tersebut
semakin besar
dengan menggunakan
kredibilitas yang semakin meningkat
untuk
mengubah semua
sistem, struktur dan kebijakan
yang
tidak
cocok dan tidak sesuai dengan
visi transformasi, mengangkat, mempromosikan dan mengembangkan
orang-orang yang dapat mengimplementasikan visi perubahan dan meremajakan proses perubahan dengan proyek, tema dan agen
perubahan yang baru.
8.
Anchoring New Approaches in the Culture (menambatkan pendekatan
baru dalam budaya):
Dalam
tahapan akhir ini, semua hasil perubahan
yang telah dilakukan
dijadikan budaya kerja yang baru dengan menciptakan kinerja yang lebih baik melalui perilaku yang berorientasi pada pelanggan dan produktivitas, kepemimpinan
yang lebih baik, serta manajemen yang
lebih efektif, mengartikulasikan hubungan antara perilaku baru dan kesuksesan
organisasi serta mengembangkan berbagai cara untuk menjamin perkembangan
kepemimpinan dan sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar