Terdapat empat
konstruk utama yang membentuk TAM menurut
Masrom (2006), keempat konstruk tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Persepsi Terhadap
Kegunaan (Perceived Usefulness)
Jogiyanto ( 2007:114) mendefinisikan Persepsi terhadap
kegunaan (perceived usefulness) sebagai sejauhmana seseorang percaya bahwa
menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Kemanfaatan
penggunaan TI dapat diketahui dari kepercayaan pengguna TI dalam memutuskan
penerimaan TI, dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan TI tersebut memberikan
kontribusi positif bagi penggunanya. Pengukuran konstruk kegunaan (usefulness) menurut Davis (1986)
terdiri dari (1) Menjadikan pekerjaan lebih cepat (work more quickly), (2) Bermanfaat (useful), (3) Menambah produktifitas (increase productivity), (4) Mempertinggi efektifitas (enchance efectiveness) dan (5)
Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve
job performance).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konstruk Persepsi
terhadap kegunaan (perceived usefulness)
mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem
informasi. Selain itu konstruk Persepsi terhadap kegunaan merupakan konstruk
paling signifikan dan penting mempengaruhi sikap (attitude), minat (behavioral
intention) dan perilaku (behaviour)
di dalam menggunakan teknologi informasi dibandingkan dengan konstruk yang
lain.
b.
Persepsi
Terhadap Kemudahan Kegunaan (Perceived
Ease of Use)
Kemudahan penggunaan (ease
of use) didefinisikan sebagai sejauhmana seseorang percaya bahwa
menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (Jogiyanto, 2007:114).
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan
mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari
komputer. Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami
dan mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai karakteristik kemudahan
penggunaan. Davis.F.D (1986) memberikan beberapa indikator konstruk kemudahan
penggunaan yaitu; (1) Kemudahan untuk dipelajari (easy to learn), (2) Controllable
(3) Clear & understable, (4) Flexible, (5) Keterampilan menjadi
bertambah (easy to become skillful)
(6) Mudah digunakan (easy to use).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kostruk kemudahan
penggunaan mempengaruhi sikap (attitude),
minat (behavioral intention) dan
penggunaan sesungguhnya (actual usage).
c.
Sikap Terhadap
Perilaku (Attitude toward Behaviour)
Sikap terhadap perilaku (attitude
toward behaviour) didefinisikan oleh Davis et al (1989) sebagai perasaan
positif atau negatif seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan
ditentukan. Beberapa penelitian menunjukkan sikap (attitude) berpengaruh secara positif terhadap minat perilaku (behavioral intention). Akan tetapi
beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sikap (attitude) tidak berpengaruh signifikan ke minat perilaku, sehingga
sebagian penelitian tidak memasukkan konstruk sikap di dalam model.
d.
Minat Perilaku (Behavioral Intention)
Minat perilaku adalah suatu keinginan (minat) seseorang untuk
melakukan suatu perilaku tertentu. Seseorang akan melakukan suatu perilaku jika
mempunyai keinginan atau minat untuk melakukannya (Jogiyanto 2007:116). Hasil
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa minat perilaku merupakan prediksi
terbaik dari penggunaan teknologi oleh pemakai sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar