Senin, 24 Desember 2018

Pendekatan Sistem dan Konsep Sistem Antrian (skripsi dan tesis)


Pendekatan sistem memberikan suatu kerangka yang menyeluruh dalam menyelesaikan bermacam-macam permasalahan yang ada. Dengan menggunakan pendekatan sistem, dunia nyata yang berhubungan dengan masalah dipandang sebagai sistem dan pemecahan masalah dipandang sebagai suatu studi dari sistem tersebut dengan tujuan tertentu yang telah ditentukan. Langkah penting dari tahap ini adalah mendiskripsikan sistem tersebut secara tepat.
a.    Sebagai langkah awal adalah mendefinisikan masalah yang diangkat dari dunia nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling kritis karena akan menentukan arah tahap-tahap selanjutnya.
b.      Pemecahan masalah yang diangkat, dianggap sebagai suatu studi, harus mempunyai tujuan yang jelas. Kejelasan pemecahan masalah akan menentukan kelancaran proses pencarian solusi dari permasalahan.
c.       Dunia nyata yang berhubungan dengan masalah yang diangkat dipandang sebagai sistem. Langkah penting untuk mengetahui gambaran sistem yang dimaksud adalah dengan mendiskripsikan keseluruhan secara tepat.
d.      Pada umumnya permasalahan dari dunia nyata adalah sangat kompleks, Oleh sebab itu perlu dilakukan penyederhanaan (simplifikasi), karena tidak semua faktor dari sistem nyata dapat diambil untuk proses pemodelan dalam menyelesaikan masalah yang dipertimbangkan saja.
e.       Karakterisasi sistem merupakan hasil dari simplifikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan utuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang diangkat.
Dalam menggambarkan suatu sistem, seseorang harus memiliki pemahaman dan konsep-konsep yang digunakan dalam pendekatan sistem, serta pengertian-pengertian yang jelas tentang sistem itu sendiri.
Berikut akan dijelaskan mengenai konsep sistem, karakteristik sistem, parameter dan variabel sistem, serta lingkungan sistem.
a. Konsep Sistem
Sistem adalah sekumpulan obyek yang tergabung dalam suatu interaksi atau saling ketergantungan atau interdepensi yang teratur (Sandi Setiawan, 1991).
Pendapat yang lain, sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan didalam suatu lingkungan yang kompleks (Ali Basyah Siregar, 1992).
b.  Karakterisasi Sistem
Merupakan diskripsi parsial dari sistem nyata yang hanya berhubungan dengan permasalahan yang diangkat. Karakterisasi sistem berkenaan dengan permasalahan yang meliputi : hubungan interaksi (relasi), derajat ketelitian, sistem statik dan dinamik, waktu kontinyu dan diskrit, serta sistem deterministik dan stokastik.
1. Hubungan Interaksi (relasi)
Hubungan interaksi antar komponen digambarkan melalui hubungan antar variabel-variabel dari komponen yang berinteraksi. Hubungan “cause effek” ini menghasilkan sesuatu yang dinamakan dengan hubungan sebab akibat.
Dalam beberapa sistem, tidak semudah untuk mengidentifikasikan dan mendefinisikan hubungan kausal antar variabel-variabelnya. Bahkan dalam beberapa kasus tertentu, mungkin terdapat lebih dari satu sebab untuk sebuah akibat pada suatu sistem tertentu.
2. Derajat Ketelitian
Jika struktur dalam (inner) sistem tidak diketahui dan sistem digambarkan hanya dengan variabel-variabel yang berinteraksi dengan lingkungannya saja sering dinamakan dengan “Black-box”. Sebaliknya, jika struktur dalam sistem digambarkan secara rinci dengan melalui seluruh komponen dalam suatu sistem beserta atribut-atributnya (melalui variabel dan hubungan-hubungan). Dalam hal ini sistem dipandang sebagai suatu “White-box” atau yang biasa dinamakan “Transparent-box”.
Derajat ketelitian diperlukan untuk menggambarkan suatu sistem secara tepat dalam hubungan dengan banyak faktor. Jika seluruh perincian dimasukkan dalam penggambaran suatu sistem, maka hal ini bias menjadi tidak teratur atau menjadi lebih rumit. Namun sebaliknya, jika perincian penting diabaikan, maka penggambaran sistem  menjadi tidak lengkap. Oleh sebab itu, diperlukan batas tertentu untuk mengadakan suatu studi.
3.  Sistem statis dan dinamik
Dalam sistem statis, aspek waktu tidak banyak berpern sehingga variabel-variabel dan hubungan yang digambarkan oleh sistem bersifat tidak terikat dengan waktu (time-independent).
Sebaliknya, dalam sistem dinamik, aspek waktu sangat berperan sehingga variabel-variabel dan hubungan-hubungan yang digambarkan sistem senantiasa berubah-ubah sesuai waktu.
4. Waktu Kontinyu dan Diskrit
Jika elemen waktu diperlukan secara kontinyu maka variable-variabel sistem harus digambarkan untuk setiap waktu selama interval waktu pengamatan yang telah ditentukan. Sebaliknya, jika elemen waktu diperlukan secaraa diskrit, maka variabel-variabelnya digambarkan hanya untuk saat-saat tertentu yang relevan saja.
Apabila penggunaan waktu secara kontinyu terlalu rinci maka dalam kondisi tersebut, seseorang harus memilih penggunaan waktu secara diskrit dengan perubahan-perubahan waktu yang berlainan. Jika interval perubahan cukup besar, maka didapat penggambaran sistem secara kasar.
5.  Sistem Deterministik dan Stokastik
Suatu sistem dikatakan deterministik jika nilai-nilainya dapat diasumsikan oleh variabel-variabel untuk sistem statis atau perubahan-perubahan variabel dapat diprediksi secara pasti untuk sistem dinamik jika tidak, maka ketidakpastian akan menjadi ciri penting dari sistem tersebut dan nilai-nilai yang diasumsikan oleh variabel-variabel atau perubahan dalam variabel-variabel tersebut, akan terjadi secara random dan tidak dapat diprediksikan. Sistem seperti ini biasa dapat disebut sistem probabilistik atau sistem stokastik.
Jika ketidakpastian tidak dominan (tidak berarti) maka dapat diabaikan dan sistem dipandang sebagai sistem deterministik. Hal ini merupakan proses penyederhanaan (simplifikasi) atau idealisasi. Jika ketidakpastian sangat dominan (cukup berarti) maka tidak bisa diabaikan begitu saja, dan harus dipertimbangkan dalam proses karakterisasi sistem
c. Parameter dan Variabel Sistem
Atribut suatu komponen sering dinamakan dengan parameter dan variabel. Parameter adalah atribut intrinsik dari suatu komponen. Variabel adalah atribut yang diperlukan  untuk menjelaskan interaksi antar komponen-komponen.
          d. Lingkungan Sistem
Lingkungan sistem adalah sesuatu yang digunakan untuk menggambarkan komponen-komponen yang berada di luar sistem, namun memiliki hubungan interaksi dengan sistem. Hubungan interaksi antar sistem dan lingkungannya, dilakukan melalui variabel-variabel umum pada kedua sistem tersebut.
Apabila suatu komponen berinterasi dengan sistem ini tidak dianggap sebagai bagian dari sistem, karena sistem dan lingkungan membuat suatu dunia sendiri, yang masing-masing tidak kalah menariknya, pemisahan hal ini menjadi dua bagian, sistem dan lingkungan, adalah untuk memudahkan dan perubahan-perubahan, karena ini dapat dilakukan dalam banyak cara.
Hal di atas memberikan impliksi bahwa terdapat pilihan-pilihan khusus dari batas sistem yang dapat menjawab permasalahan. Pemilihan batas sistem merupakan bagian dari aspek seni dalam pemodelan matematika, tidak ada pemisahan sistem dan lingkungan secara baku suatu proses karakterisasi sistem akan memberikan bermacam-macam pilihan batas sistem. Tahap berikutnya setelah proses karakterisasi sistem adalah penyusunan model.

Tidak ada komentar: