Senin, 24 Desember 2018

Model Dalam Sistem Pendukung Keputusan (skripsi dan tesis)


Permodelan merupakan elemen kunci dalam Sistem Pendukung Keputusan. Model merupakan konseptualisasi dari suatu masalah dengan mencoba mengabtraksikanya dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif. Dengan model kita mencoba mendekati masalah sebenarnya dengan melakukan beberapa penyerderhanaan melalui pernyataan asumsi. Penyederhanaan dilakukan dengan tujuan memperpendek waktu mencapai solusi masalah dan mengurangi biaya yang perlu dikelurkan, tapi dengan tetap usaha seoptimal mungkin menyerupai masalahnya. [9]
Model secara umum terdiri dari: [9]
a.       Variabel Keputusan,yaitu variabel yang berada dibawah control pemegang keputusan yang nilainya ditentukan oleh sipemegang keputusan, contohnya adalah nilai anggaran, waktu proses, jumlah produk, jenis produk dan lain-lain.
b.      Variabel diluar Kontrol, yaitu variabel yang berada diluar control pemegang keputusan namun mempengaruhi keluaran dari model, contohnya adalah tingkat inflasi, strategi pesain, pertumbuhan teknologi dan lain-lain.
c.       Variabel Hasil, yang merupakan keluaran dari model yang ditentukan oleh variabel keputusan variabel diluar control, contonya adalah nilai keuntungan, nilai return on investment, kapasitas produksi, harga produk dan lain-lain
Ada beberapa jenis model matematika yang dominan dipakai oleh Sistem Pendukung Keputusan dapat dikelompokkan menjadi 3 dimensi, yaitu: [9]
Model Statis atau Dinamis
Kelompok ini dibuat berdasarkan dimensi waktu.
a.       Model Statis
Tidak menyertakan waktu sebagai variabel, sementara model dinamis menggunakan waktu sebagai variabel. Jadi pada model dinamis outputr yang dihasilkan bias berbeda pada waktu yang berbeda.
b.      Model Probabilistik Atau Deterministik
Kelompok ini dibuat berdasarkan tingkat keyakinan. Model probabilistik menyertakan kemungkinan atau peluang terjadinya suatu kejadian, yaitu peluang 0 berarti kejadian tidak akan terjadi sama sekali, peluang 1 berarti kejadian pasti akan terjadi, atau peluang 0,5 berarti 50% bias terjadi, 50% bias tidak terjadi. Sementara model deterministik tidak menyertakan kemungkinan yang berarti peluang 1.
c.       Model Optimisasi atau Suboptimisasi
Kelompok ini berdasarkan kemampuan model dalam memberikan solusi. Model optimisasi ditujukan untuk memilih solusi terbaik dari alternatif yang ada. Sementara model suboptimisasi hanya mensimulasikan alternatifkeputusan yang telah ditentukan oleh pengambil keputusan.

Tidak ada komentar: