Menurut Widodo (2001), untuk mengetahui
pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari perkembangan PDRB pada
daerah tersebut. Pada awal pembangunan ekonomi suatu negara, umumnya
perencanaan pembangunan ekonomi berorientasi
pada masalah pertumbuhan (growth). Hal ini bisa dimengerti
mengingat penghalang utama bagi pembangunan negara sedang berkembang adalah
terjadinya kekurangan modal.
Pendapat tersebut didukung oleh Susanti
dkk (1995) yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
penting guna menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi di suatu negara atau
daerah. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa
riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar
daripada tahun sebelumnya. Indikator yang lazim digunakan untuk menghitung
tingkat pertumbuhan ekonomi adalah
tingkat pertumbuhan angka-angka pendapatan seperti Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB). Aspek tersebut relevan untuk dipertimbangkan karena dengan
demikian kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapkan Pemerintah untuk mendorong
aktivitas perekonomian domestik bisa dinilai efektivitasnya.
Widodo (2001), menjelaskan bahwa laju
pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Penekanan pada proses karena
mengandung unsur dinamis, perubahan, atau perkembangan. Oleh karena itu,
pemahaman indikator pertumbuhan ekonomi biasanya akan dilihat dalam kurun waktu
tetentu, misalnya tahunan. Laju pertumbuhan ekonomi akan diukur melalui indikator perkembangan PDRB dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan ekonomi pada prinsipnya harus dinikmati penduduk, maka pertumbuhan
ekonomi yang tinggi belum tentu dapat dinikmati penduduk jika pertumbuhan
penduduk jauh lebih tinggi. Dengan kata lain, mengkaitkan laju pertumbuhan
ekonomi dengan laju pertumbuhan penduduk akan memberi indikator yang lebih
realistis.
Menurut Sadono Sukirno (1995)
pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang
berlangsung dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi
harus dibandingkan dengan pendapatan nasional berbagai tahun yang dihitung
berdasarkan atas harga konstan. Jadi perubahan dalam nilai pendapatan hanya
semata-mata disebabkan oleh suatu perubahan dalam suatu tingkat kegiatan
ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dihitung melalui indikator
perkembangan PDRB dari tahun ke tahun. Suatu perekonomian dikatakan baik
apabila tingkat kegiatan ekonomi masa sekarang lebih tinggi daripada yang
dicapai pada masa sebelumnya.
Menurut Faried W dalam Lincoln
Arsyad (1999) menerangkan dua konsep pertumbuhan ekonomi, yaitu :
1.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan pendapatan nasional
riil. Perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang apabila terjadi pertumbuhan
output riil. Output riil suatu perekonomian bisa juga tetap konstan atau
mengalami penurunan. Perubahan ekonomi meliputi pertumbuhan, statis ataupun
penurunan, dimana pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat positif sedangkan
penurunan merupakan perubahan negatif.
2.
Pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada
kenaikan output perkapita dalam hal ini pertumbuhan ekonomi menggambarkan
kenaikan taraf hidup yang diukur dengan output total riil perkapita. Oleh
karena itu pertumbuhan ekonomi terjadi apabila tingkat kenaikan output total
riil > daripada tingkat pertambahan penduduk, sebaliknya terjadi penurunan
taraf hidup actual bila laju kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada laju
pertambahan output total riil. Pertumbuhan tidak muncul di berbagai daerah pada
waktu yang sama, pertumbuhan hanya terjadi di beberapa tempat yang disebut
pusat pertumbuhan dengan intensitas yang berbeda. Pertumbuhan ekonomi daerah
merupakan suatu proses pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengelola
sumberdaya yang ada untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang
pertumbuhan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut (Lincoln Arsyad, 1999).
Pada saat ini tidak ada satu pun teori
yang mampu menjelaskan pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif, namun beberapa
teori yang secara parsial dapat membantu untuk memahami arti penting
pembangunan ekonomi daerah. Pada hakekatnya inti dari teori ekonomi regional
tersebut berkisar pada metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan
teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan
ekonomi daerah (regional).
Pengertian pertumbuhan ekonomi berbeda dengan
pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi bersangkut paut dengan proses
peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat,
sementara pembangunan mengandung arti yang lebih luas. Proses pembangunan
mencakup perubahan pada komposisi produksi, perubahan pada pola penggunaan
(alokasi) sumber daya produksi diantara sektor-sektor kegiatan ekonomi,
perubahan pada pola distribusi kekayaan dan pendapatan diantara berbagai
golongan pelaku ekonomi, perubahan pada kerangka kelembagaan dalam kehidupan
masyarakat secara menyeluruh (Djojohadikusuma, 1994).
Namun demikian pertumbuhan ekonomi
merupakan salah satu ciri pokok dalam proses pembangunan, hal ini diperlukan
berhubungan dengan kenyataan adanya pertambahan penduduk. Bertambahnya penduduk
dengan sendirinya menambah kebutuhan akan pangan, sandang, pemukiman,
pendidikan dan pelayanan kesehatan. Adanya keterkaitan yang erat antara
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, ditunjukan pula dalam sejarah munculnya
teori-teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar