Rabu, 25 Oktober 2017

Pengembangan Ekowisata (skripsi dan tesis)


 Pengembangan ekowisata di suatu kawasan erat kaitannya dengan pengembangan obyek dan daya tarik wisata alamnya (ODTWA). Menurut Departemen Kehutanan (2007) keseluruhan potensi ODTWA merupakan sumber daya ekonomi yang bernilai tinggi dan sekaligus merupakan media pendidikan dan pelestarian lingkungan. Lebih rinci Departemen Kehutanan (2007) menjelaskan pengembangan ODTWA sangat erat kaitannya dengan peningkatan produktifitas sumber daya hutan dalam konteks pembangunan interaksi berbagai kepentingan yang melibatkan aspek kawasan hutan, pemerintah, aspek masyarakat, dan pihak swasta di dalamnya.
 Suprana (2007), dalam pengembangan pariwisata alam di kawasan pelestarian alam memiliki strategi pengembangan dan program pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW), antara lain
1)        Strategi pengembangan ODTW
 Pengembangan potensi ODTW untuk menunjang tujuan pembangunan khususnya pengembangan pariwisata mencakup aspek-aspek perencanaan pembangunan, kelembagaan, sarana prasarana dan infrastruktur, pengusahaan pariwisata alam, promosi dan pemasaran, pengelolaan kawasan, sosial budaya dan sosial ekonomi, penelitian pengembangan, dan pendanaan.
2)        . Program pengembangan ODTW
Pembangunan ODTW khususnya pengembangan ODTW dapat diwujudkan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan:
a.    Inventarisasi potensi, pengembangan dan pemetaan ODTW,
b.    Evaluasi dan penyempurnaan kelembagaan pengelola ODTW,
c.    Pengembangan dan pemantapan sistem pengelolaan ODTW,
d.   Pengembangan sistem perencanaan,
e.    Penelitian dan pengembangan manfaat,
f.     Pengembangan sarana prasarana dan infrastruktur,
g.    Perencanaan dan penataan,
h.    Pengembangan pengusahaan pariwisata alam dan
i.      Pengembangan sumber daya manusia.
 Adanya pengembangan wisata di suatu tempat akan memberikan berbagai keuntungan baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Mackinnon et al (1990) menyatakan bahwa pengembangan pariwisata di dalam dan disekitar kawasan yang dilindungi merupakan salah satu cara terbaik untuk mendatangkan keuntungan ekonomi kawasan terpencil, dengan cara menyediakan kesempatan kerja masyarakat setempat, merangsang pasar setempat, memperbaiki sarana angkutan, dan komunikasi. Muntasib et al. (2004) menyatakan beberapa prinsip dasar pengembangan ekowisata, yaitu
a.         berhubungan/kontak langsung dengan alam (Touch with nature);
b.         bengalaman yang bermanfaat secara pribadi dan sosial;
c.         bukan wisata massal;
d.        program-programnya membuat tantangan fisik dan mental bagi wisatawan;
e.         interaksi dengan masyarakat dan belajar budaya setempat;
f.          adaptif (menyesuaikan) terhadap kondisi akomodasi pedesaan; dan
g.         pengalaman lebih utama dibanding kenyamanan.
Usman (1999) mengemukakan bahwa pengembangan ekowisata Indonesia, hal yang penting dan perlu diperhatikan adalah keikutsertaan masyarakat setempat dalam setiap kegiatan kepariwisataan. Konsep pengembangan wisata dengan melibatkan atau mendasarkan kepada peran serta masyarakat (community based ecotourism), pada dasarnya adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang menjadi obyek dan daya tarik wisata untuk mengelola jasa-jasa pelayanan bagi wisatawan.

Tidak ada komentar: