Sabtu, 16 September 2017

Permintaan uang (skripsi dan tesis)


            Teori yang menjelaskan mengenai permintaan uang dapat dibedakan menjadi teori Klasik dan teori Keynesian.
a.      Teori Permintaan Klasik
Menurut Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, bahwa pandangan ekonom Klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karena jumlah uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat output atau pendapatan. Bila tingkat output meningkat, maka permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya. Jumlah uang yang dipengang oleh masyarakat bukanlah semata-mata nilai nominalnya tetapi juga daya belinya, yaitu nilai nominalnya dibandingkan dengan tingkat harga (real money balances).
                        (M/P)d = k.Y...............................................................(1)
Dimana:
            (M/P)d    =  permintaan uang
            M            =  nilai nominal uang
            P             =  tingkat harga
            Y            =  pendapatan atau output
            k             =  proporsi permintaan uang terhadap pendapatan atau output
Karena hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat netral (money neutrality), dalam arti uang hanya mempengaruhi tingkat harga. Pendapatan tersebut dinyatakandalam persamaan kuantitas klasik (classical quantity or money)
M x V     =  P x T          ...................................................................(2)
            Atau
            MV = PT
Dimana :
            M            = Jumlah Uang yang Beredar
            V            = Velositas uang
            P             = Tingkat Harga Umum
            T             = Jumlah Unit Transaksi
Dengan demikian :
            Jumlah Uang x Velositas = Harga x Transaksi
            Velositas uang menunjukkan konseo yang menunjukkan berapa kali dalam setahun uang berputar didalam sebuah perekonomian. Dalam jangka pendek, kecepatan uang beredar dianggap tetap.
            Kesulitan dari model diatas adalah pengukuran unit transaksi (T) yang memungkinkan terjadinya penghitungan ganda. Sebab dalam dunia nyata, output yang dihasilkan amat yang digunkan adalah nilai output riil (PDB riil):
                                    M x V = P x T
Jumlah Uang x Velositas = Harga x PDB riil
            Karena fungsi uang semata-mata sebagai alat transaksi, sedangkan velositas diasumsikan tetap, maka dalam persamaan (1) diatas yaitu:
                                                (M/P)­­­d  = kY
k  proporsi kebutuhan uang terhadap pandapatan, besarnya adalah 1/V.
b.       Teori Permintaan Uang Keynes
            Menurut teori Keynes dalam Prathama Rahardja dan Mandala Manurung (2005), ada 3 motivasi orang memegang uang, yaitu untuk transaksi (transaction motive), berjaga-jaga (precautionary motive), dan memperoleh keuntungan (speculative motive).
1)      Motivasi Transaksi (Transaksi Motive)
Permintaan uang untuk transaksi dalam teori Keynes adalah sama dengan permintaan uang dalam teori Klasik. Masyarakat memengang uang (holding money) dalam rangka mempermudah kegiatan transaksi sehari-hari. Permintaan uang untuk transaksi berhubungan positif dengan tingkat pendapatan. Bila pendapatan meningkat, maka kebutuhan uang untuk transaksi meningkat.
2)      Motivasi Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Hal lain yang juga memotivasi orang memengang uang adalah persiapan untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan atau tak terduga, misalnya sakit atau mengalami kecelakaan. Permintaan uang untuk berjaga-jaga juga berhubungan positif dengan tingkat pendapatan. Jika pendapatan meningkat, permintaan uang untuk berjaga-jaga juga meningkat.
Karena permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga berhubungan searah dengan tingkat pendapatan, maka hubungannya dapat diekspresikan sebagai berikut:
Mt = f(Y).............................................................................................................(3)
Dimana:
Mt = permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga
Y   = pendapatan
 
3)      Motivasi Mendapat Keuntungan (Speculative Motive)
            Konsekuensi dari fungsinya sebagai penyimpanan nilai (store of value), uang dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan. Motivasi menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut sebagai motivasi spekulasi. Keynes mengembangkan teori ini berdasarkan asumsi bahwa uang adalah salah satu dari dua aset financial yang dapat dimiliki masyarakat. Aset yang lainnya adalah obligasi (bond), yaitu surat utang yang disertai janji memberikan pendapatn bunga. Jenis obligasi yang dimaksudkan oleh Keynes adalah obligasi yang jatuh temponya tidak terbatas (consol bond) dan tidak memiliki risiko  gagal ditagih (defauldt).
            Keuntungan dari memengang uang adalah likuiditasnya yang sempurna: kapanpun dubutuhkan, pada saat itu juga dapat digunakan untuk transaksi. Tetapi biaya dari memengang uang adalah hilangnya kesempatan memperoleh bunga, dibandingkan bila menyimpannya dalam bentuk obligasi. Sebaliknyaobligasi akan memberikan pendapatn bunga. Resiko dari memengang uang obligasi adalah harga jual yang lebih rendah dari harga nominal (capital loss). Namun, resiko ini diimbangi oleh kemungkinan mendapat keuntungan dari menjual obligasi (capital gain).
            Pendapatan dari memengang obligasi adalah pendapatan bunga dan pendapatan dari selisih penjualan. Perubahan harga obligasi ditentukan oleh tingkat bunga pasar yang terjadi di masa mendatang. Penilaian tentang tingkat bunga, dikaitkan dengan tingkat bunga pasar yang dianggap normal. Bila masyarakat menilai tingkat bunga pasar yang berlaku saat ini adalah terlalu tinggi, mereka berekspetasi tingkat bunga dimasa mendatang akan turun. Tentunya harga obligasi akan naik, sehingga lebih menguntungkan bila memengang obligasi. Jadi pada tingkat bunga yang tinggi permintaan uang rendah. Bila tingkat bunga pasar yang berlaku saat ini dianggap terlalu rendah, masyarakat berekspetasi tingkat bunga akan turun. Harga obligasi akan turun, sehingga bila menguntungkan memengang uang. Pada tingkat bunga rendah permintaan uang meningkat. Dengan demikian ada hubungan berbanding terbalik antara tingkat bunga dengan permintaan uang berdasarkan pertimbangan memperoleh keuntungan (spekulasi)
            Msp = f(r)............................................................................................(4)
Dimana:
            Msp = permintaan uang untuk spekulasi
            R   = tingakat bunga
           
            Sehingga total permintaan uang:
M  = M1 + Msp........................................................................................(5)
       = f(Y,r)
Dimana:
            M  = Total permintaan uang
           
            Permintaan uang mempunyai keterkaitan yang erat dengan fungsi uang, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1.

Tabel 2.1.  Alasan Mengapa Masyarakat Memegang Uang

Motivasi
Beberapa Karakteristik
Kebutuhan Transaksi
Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
Sebagai alat tukar
Berhubungan positif dengan pendapatan
Berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi
Berjaga-jaga
Untuk menghadapi kondisis darurat/tak terduga
Sebagai alat tukar
Sebagai penyimpanan nilai
Berhubungan positif dengan pendapatan
Berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi
Mendapatkan keuntungan
Sebagai penyimpan nilai
Sebagai salah satu bentuk asset
Berhubungan negatif dengan tingkat bunga
Berhubungan nilai dengan perkiraan inflasi

Tidak ada komentar: