Senin, 31 Juli 2017

TAHAP-TAHAP PENELITIAN COHORT (skripsi dan tesis)


Langkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain sebagai berikut:
a.        Identifikasi faktor resiko dan efek
b.      Menetapkan subjek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)
c.       Pemilihan subjek dengan faktor resiko posiif dari subjek dengan efk negatif
d.      Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol
e.       Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok resiko positif maupun kelompok beresiko negatif (kontrol)

(Soekidjo, 2010)



TAHAP-TAHAP PENELITIAN CASE CONTROL (skripsi dan tesis)


Tahap-tahap penelitian case control ini adalah sebagai berikut:
a.       Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor resiko dan efek)
b.      Menetapkan subjek penelitian (populasi dan sampel)
c.       Identifikasi kasus
d.      Pemilihan subjek sebagai kontrol
e.       Melakukan pengukuran retrospektif (melihat ke belakang) untukmelihat faktor resiko
f.       Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel-variebl objek penelitian dengan variabel-variabel kontrol

(Soekidjo, 2010)






TAHAP-TAHAP PENELITIAN CROSS SECTIONAL (skripsi dan tesis)



Dari skema rancangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penelitian cross sectional adalah sebagai berikut:
a.       Mengdentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengindentifikasi faktor resiko dan faktor efek
b.      Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sampel
c.       Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor resiko dan efek sekaligus berdasarkan status  keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan data)
d.      Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan prporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi (pengukuran)
(Soekidjo, 2010)

PENGERTIAN DAN JENIS FAKTOR RESIKO DALAM PENELITIAN KESEHATAN (skripsi dan tesis)



Faktor resiko adalah faktor-faktor atau keadaan-keadaan yan mempengaruhi perkembangan suatu penyakit atau status kesehatan tertentu. Faktor resiko berbeda dengan agen (penyebab penyakit), dimana faktor resiko merupakan suatu kondisi yang memungkinkan adanya mekanisme hubungan antara agen penyakit dengan induk semang (host) dan penjami yaitu manusia, sehingga terjadinya efek (penyakit). Sedangkan agen adalah suatu faktor yang harus ada untuk terjadnya penyakit.
Ada dua macam faktor resiko yaitu:
1.      Faktor resiko yang berasal dari organisme itu sendiri (faktor resiko intrinsik). Faktor intrinsik itu sendiri dibedakan menjadi:
a.       Faktor jenis kelamin dan usia
b.      Faktor-faktor anatomi atau konstitusi tertentu
c.       Faktor nutrisi
2.      Faktor resiko yang berasal dari lingkungan (faktor resiko ekstrinsik) yang memudahkan seseorang terjangkit suatu penyakit tertentu. Berdasarkan jenisnya, faktor ekstrinsik ini dapat berupa: keadaan fisik, kimiawi, biologis, psikologis sosial buadaya dan perilaku

(Soekidjo, 2010)

PENGERTIAN PENELITIAN SURVEI ANALITIK (skripsi dan tesis)



Survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor efek. Yang dimaksud dengan faktor efek adalah sutu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh).
(Soekidjo, 2010)

JENIS PENELITIAN SURVEI DESKRIPTIF (skripsi dan tesis)


Di dalam penelitian kesehatan, jenis masalah survei deskriptif dapat digolongkan dalam hal-hal sebagai berikut:
1.      Survei rumah tangga
Adalah suatu survei deskriptif yang ditujukan kepada rumah tangga. Biasanya pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada kepala keluarga. Informasi yang diperoleh dari kepala keluarga tidak saja infomrasi mengenai dirinya kepala keluarga tersebut, tetapi juga infrmasi tentang diri atau keadaan anggota-anggota keluarga lainnya dan bahkan informasi tentang rumah dan lingkungannya.
2.      Survei morbiditas
Adalah suatu survei deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kejadian dan distribusi penyakit dalam masyarakat atau pupulasu. Survei ini dapat sekaligus digunakan untuk mengetahui insidence atau kejadian suatu penyakit maupun prevalensi
3.      Survei analisis jabatan
Survei ini bertujuan untukmengetahui tentang tugas dan tanggung jawab petugas kesehatan serta kegiatan-kegiatan para petugas tersebut berhubungan dengan pekerjaan mereka.  Di samping itu, survei inin juga dapat mengetahui status dan hubungan antara satu dengan yang lainnya atau hubungan antara atasan dan bawahan, kondisi kerja serta fasilitas yang ada untuk melaksanakan tugas
4.      Survei pendapat umum
Survei ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang pendapat umum terhadap suatu program pelayanan kesehatan yang sedangerjalan dan yang menyangkut seluruh lapisan masyarakat. Survei ini dapat juga digunakan untuk menggali pendapat seluruh masyarakat atau publik tentang pelayanan kesehatan dan masalah-masalah kesehatan masyarakat.

(Soekidjo, 2010)


PENGERTIAN DAN TUJUAN PENELITIAN SURVEI DESKRIPTIF (skripsi dan tesis)


Survei deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang trjadi pada suatu populasi tertentu. Pada umumnya survei deskriptif digunakan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaran suatu program di masa sekarang, kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut. Survei deskriptif didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Dalam bidang kesehatan masyarakat survei deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta yang terkait dengan kesehatan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalam komunitas tertentu
(Soekidjo, 2010)

MANFAAT PENELITIAN KESEHATAN/KEDOKTERAN (skripsi dan tesis)


Dalam rangka pengembangan penelitian kesehatan/kedokteran, dperlukan perencanaan yangbaik dan teliti. Perencanaan yang teliti sangat memerlukan informasi dan data yanga kurrat ini diperlukan bantuan penelitian yang relevan. Secara singkat manfaat penelitian kesehatan/kedokteran dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.      Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan idividu, kelompok maupun masyarakat
2.      Hasil penelitian kesehatan dapat digunaan untuk menggambarkan kemampuan sumberdaya, kemungkinan sumbernya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanankesehatan yang direncanakan
3.      Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan pelayanan kesehatan
4.      Hasil penelitian kesehatan dapat dilukiskan kemampuan dalam pembiayaan, peralatan dan ketenagakerjaan baik secara kuantitas maupun kualitats guna mendukung sistem kesehatan

(Soekidjo, 2010)

TUJUAN PENELITIAN KESEHATAN (skripsi dan tesis)


Tujuan penelitian kesehaan/kedokteran erat hubungannya dngan peelitian yang akan dilakukan. Tujuan penelitian penjelajahan berbeda dengan penelitian pengembangan, bebeda pila penelitian verifikatif. Demikian pula penelitian dasar, akan lain pula tujuannya dengan penelitian terapan. Tetapi secara umum semua jenis penelitian kesehatan/kesokteran itu antara lain, adalah:
1.      Menemukan atau mengkaji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan/kedokteran
2.      Mengadakan analisiterhadap hubungan atau interaksi antara fakta-fakta yang ditemukan serta hbungannya dengan teori-teori yang ada
3.      Mengembangkan alat, teori atau konsep baru dalam bidang kesehatan/kedokteran yang memberi kemungkinan bagi peningkatan kesehatan masyarakat khususnya dan peningkatan kesehjateraan manusia pada umumnya
Pendapat lain mengelompokkan tujuan penelitian kesehatan/kedokteran itu menjadi tiga, yaitu:
1.      Untuk merumuskan teori, konsep dan atau generalisasi baru tentang penelitian kesehatan/kedokteran
2.      Untuk memperbaiki atau modifikasi teori, sistem atau program pelayanan penelitian kesehatan/kedokteran
3.      Untukmemperkokoh teori, konsep, sistem atau generalisasi yang sudah ada
(Soekidjo, 2010)

JENIS PENELITIAN BERDASARKAN SUMBER DATA (skripsi dan tesis)


Dari segi tempat atau sumber data darimana suatu penelitian itu dilakukan jenis penelitian kesehatan dibedakan menjadi:
a.       Penelitian perpustakaan
Penelitian perpustakaan dilakuka hanya dengan mengumpulkan dan mempelajari data dari literatur, laoran-laporan dan dokumen-dokumen lannya yang telah ada di perpustakaan.
b.      Penelitian labotarium
Penelitian labotarium dilakukan di dalam labotarium, pada umumnya digunakan dalam penelitian-penelitian klinis.
c.       Penelitian lapangan
Penelitian lapangan dilaksanakan di masyarakat dan masyarakat sebagai objek penelitian.

(Soekidjo, 2010)

JENIS PENELITIAN KESEHATAN BERDASARKAN TUJUAN (skripsi dan tesis)


Ditinjau dari segi tujuan, penelitian kesehatan apat digolongkan menjadi tiga:
a.       Penelitian penjelajahan (eksploratif)
Penelitian penjelajahan bertujuan utnuk menemukan probelamtika-problematika baru dalam dunia kesehatan
b.      Penelitian pengembangan
Penelitian pengembanan bertujuan utnuk mengembangkan pengetahuan atau teori baru di bidang kesehatan atau kedokteran.  
c.       Penelitian verifikatif
Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji kebenaran suatu teori dlam bidang kesehatan atu kedokteran.
(Soekidjo, 2010)

JENIS PENELITIAN DALAM RANAH EKSPERIMEN (skripsi dan tesis)


a.       Penelitian dasar
Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang muncul pada suatuikhwal atau kejadian. Kemudian dari gejala yang terjadi pada ikhwal tersebut dianalisis dan kesimpulannya adalah merupakan pengethuan atau teori baru. Jenis penelitianin isering juga disebut dengan peneliitan murni atau “pure research” karena dilakukan untuk merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran ilmiah tentang kesehatan/kedokteran.
b.      Penelitian terapan
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses suatu sistem atau program dengan menerapkan teori kesehatan  yang ada. Dengan kata lain, penelitian ini berhubungan dengan penerapan suatu sistem atau metiode yang terbaik sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk suatu hal atau suatu keadaan. Artinya, penelitian ini dilakukan, sementara itu sistem tersebut di uji coba dan dimodifikasi. Penelitian terapan ini sering disebut sebagai penelitian operasional.
c.       Penelitian tindakan
Penelitia ini dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat yang dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian ini dilakukan erhadap suatu keadaan yang sedang berlangsung. Penelitian ini biasanya dilakukan dimana pemecahan masalah perlu dilakukan dan hasilnya diperlukan untuk memperbaiki suatu keadaan
d.      Penelitian evaluasi
Penelitian ini dilakukan untukmelakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau sistem. Penelitian evaluasi ada dua tipe, yaitu tinjauan (review) dan pengujian (trial).

(Soekidjo, 2010)

JENIS PENELITIAN DALAM RANAH EKSPERIMEN (skripsi dan tesis)


a.       Penelitian dasar
Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang muncul pada suatuikhwal atau kejadian. Kemudian dari gejala yang terjadi pada ikhwal tersebut dianalisis dan kesimpulannya adalah merupakan pengethuan atau teori baru. Jenis penelitianin isering juga disebut dengan peneliitan murni atau “pure research” karena dilakukan untuk merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran ilmiah tentang kesehatan/kedokteran.
b.      Penelitian terapan
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses suatu sistem atau program dengan menerapkan teori kesehatan  yang ada. Dengan kata lain, penelitian ini berhubungan dengan penerapan suatu sistem atau metiode yang terbaik sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk suatu hal atau suatu keadaan. Artinya, penelitian ini dilakukan, sementara itu sistem tersebut di uji coba dan dimodifikasi. Penelitian terapan ini sering disebut sebagai penelitian operasional.
c.       Penelitian tindakan
Penelitia ini dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat yang dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian ini dilakukan erhadap suatu keadaan yang sedang berlangsung. Penelitian ini biasanya dilakukan dimana pemecahan masalah perlu dilakukan dan hasilnya diperlukan untuk memperbaiki suatu keadaan
d.      Penelitian evaluasi
Penelitian ini dilakukan untukmelakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau sistem. Penelitian evaluasi ada dua tipe, yaitu tinjauan (review) dan pengujian (trial).

(Soekidjo, 2010)

JENIS PENELITIAN BERDASARKAN SURVEI ANALITIK (skripsi dan tesis)


Dalam penelitian survei analitik, dari analisis korelasi dapat diketahui seberapa jauh kontribusi faktor resiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu (efek). Secara garis besar survei analitik ini dibedaan dalam tiga pendekatan (jenis) yakni:
a.       Potong silang (cross sectional)
Dalam penelitian seksional silang atau potong silang, variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan)
b.      Studi restrospektif (retrospective study)
Penelitian ini adalah penelitian yang berusa melihat ke belakang. Artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Kemudian dari feek tersebut ditelusuri ke belakang tentang penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut. Dengan kata lain, penelitian retrospektif ini berangkat dari dependent variables kemudian di cari independent variables.
c.       Studi Prospektif (cohort)
Penelitian ini adalah penelitian yang melihat ke depan (forward looking) artinya penelitian dimulai dari variabel penyebab atau faktor resiko kemudian diikuti akibanya pada waktu yang akan datang. Dengan kata lain, peneliitan in berangkat dari variabel independen kemudian diikuri akibat dari independen variabel tersebut terhadap dependen variabel.

(Soekidjo, 2010)

JENIS PENELITIAN DALAM RANAH SURVEI (KESEHATAN) (skripsi dan tesis)



Penelitian survei digolongkan menjadi dua yaitu penelitian survei yang bersifat deskriptif (descriptive) dan analitik (analytical).
a.       Dalam penelitian survei deskriptif, peneitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat. Dalam survei deskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan bagaimana (how)
b.      Penelitian survei analitik maka penelitian diarakahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Survei ini ppada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa (why)? Oleh sebab itu juga disebut dengan penelitian penjelasan (explanatory study). 

(Soekidjo, 2010) 

JENIS PENELITIAN KESEHATAN (Skripsi dan Tesis)


Pengelompokkan jenis penelitian kesehatan ini bermacam-macam menurut aspek mana penelitian itu ditinjau. Berdasarkan metode yang digunakan maka penelitian kesehatan dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu
1.      Metode penelitian survey
Penelitian survey adalah suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (masyarakat), sehingga sering disebut dengan penelitian non eksperiman. Dalam survei, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut (sampel). Sampel adalah bagian dari populai yang dianggap mewakili populasinya. Dalam penelitian survei, hasil dari peneliitian tersebut merupakanhasil dari keseluruhan. Dengan kata lain, hasil dari sampel tersebut dapat digeneralisasikan sebagi hasil populasi.  
2.      Metode penelitian eksperimen
Dalam penelitian eksperimen atau percobaan, peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut terhadap dependen variabel. Yang dimaksud dengan percobaan atau perlakuan di sini adalah suatu usaha modifikasi kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahanyang terjadi akibat dari peristiwa tersebut.
3.      Metode penelitian surveilans
Dalam epidemiologi, khususnya pemberantasan penyakit menular, penelitian harus dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui perkembangan penyakit-penakit yang bersangkutan. Penelitian yangterus menerus dilakukan dalam rangka memantau perkembangan suatu penyakit itu disebut dengan surveilans. Surveilans (surveillance) yang artinya pengamatan secara terus menerus terhadap suatu penyakit atau suatu kelompok atau masyarakat. Pengamatan dalam rangka surveilans dapat dilakukan terhadap kejadian suatu penyakit baik penyakit menular atau tidak menular

(Soekidjo, 2010)


Selasa, 18 Juli 2017

DASAR PENGGUNAAN WAWANCARA (skripsi dan tesis)


Wawancara atau interviu memiliki dasar penggunaan yang sama engan angket, yaitu mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri (self report) dari responden, atau setidakny-tidaknya ada pengetahuan, keyakinan, maupun sikap pribadi responden, penggunaan wawancara sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian di dasarkan pada anggapan:
1.      Bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
2.      Bahwa apa yang dinyataka oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
3.      Bahwa interprestasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan yang dimaksudhkan oleh peneliti



Widoyoko, 2015, Teknik Penyusunan Instrumen penelitian,  Pustaka Pelajar, Yogyakarta

PENGERTIAN ISTILAH DALAM METODE WAWANCARA (skripsi dan tesis)



a.         Pewawancara (interviewer) adalah petugas pengumu informasi yang diharapkan dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk mejawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar.
b.         Orang yang di interviu (interviewer) atau responden adalah orang yang memberi infomrasi yang diharaka dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Dalam pelaksanaan wawancara diperlukan kesediaan dari responden untuk menjawab pertanyaan dan keselarasan antara responden dan pewawancara.
c.         Pedoman wawancara berisi tentang uraian tentang data yang akan diungkap yang biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan agar proses wawancara berjalan dengan baik

Widoyoko, 2015, Teknik Penyusunan Instrumen penelitian,  Pustaka Pelajar, Yogyakarta

PRINSIP PENULISAN ANGKET (skripsi dan tesis)


Penulisan angket yang baik perlu memperhatikan beberapa prinsip. Sugiyono (2010, 142-144) menyatakan ada 10 prinsip yang perlu diperhatikan dalam penulisan angket:
1.      Isi dan tujuan pernyataan
2.      Bahasa yang digunakan
3.      Tipe dan bentuk pertanyaan
4.      Pertanyaan tidak mendua
5.      Tidak menanyakan yang sudah lupa
6.      Pertanyaan tidak menggiring
7.      Panjang pertanyaan
8.      Urutan pertanyaan
9.      Prinsip  pengukuran
10.  Penampilan fisik angket

Widoyoko, 2015, Teknik Penyusunan Instrumen penelitian,  Pustaka Pelajar, Yogyakarta












JENIS ANGKET DARI JAWABAN YANG DIBERIKAN (skripsi dan tesis)


Dipandang dari hawaban yang diberikan, angket dibedakan mejadi angket langsung dan angket tidak langsung
Angket langsung yaitu angket dimana responden menjawab/memberi respon tentang keadaan dirinya sendiri. Contoh : angket yang mengukur sikap guru terhadap kebijakan sekolah, respondennya adalah guru maka guru menjawab tentang keadaan dirinya sendiri
Angket tidak langsung yaitu jika responden menjawab/memberi respon tentang keadaan orang lain. Contohnya: angket untuk mengukur kinerja guru, respondennya adalah siswa maka siswa yang menilai keadaan guru atau kinerja gurunya pada saat mengajar sesuai dengan alternatif yang disediakan oleh penyusun angket

Widoyoko, 2015, Teknik Penyusunan Instrumen penelitian,  Pustaka Pelajar, Yogyakarta

JENIS ANGKET DARI CARA MENJAWAB (skripsi dan tesis)


Dipandang dari cara menjawab, angket dapa dibedakan menjadi angket terbuka dan angket tertutup
1.      Angket terbuka merupakan angket yang bisa dijawab/direspon secara bebas oleh responden. Peneliti tidak menyediakan alternatif jawaban/respon kepada respoden. Penggunaan angket terbuka maupun tertutup maisng-masing memiliki kelebihan maupun kekurangan. Angket terbuka memiliki kelebihan maupun kekurangan. Angket terbuka memiliki kelebihan yaitu:
a.       Akan mendapatkan data yang bervariasi
b.      Membantu peneliti mendapatkan infomrasi yang lebih lengkap tentang objek yang diteliti
c.       Memberikan kebebasan kepada responden untuk menulis jawaban atau berdasarkan pendapatnya
d.      Responden dapat mengisi atau memberi respon sesuai dengan keadaan responden yang dialaminya
Angket terbuka memiliki kekurangan yaitu:
a.       Bagi peneliti sulit untuk mengelompokkan jawaban/respon atau memberi kode terhadap jawaban responden
b.      Bagi responden memakan waktu untuk menjawab pertanyaan atau memeri respon terhadap pertanyaan yang disampaikan
2.      Angket tertutup, merupakan angket yang jumlah item dan alternatif jawabnnya maupun responnya sudah ditentukan, responden tinggal memilihnya sesuai denagan keadaan yang sebenarnya
Angket tertutup memiliki kelebihan, antara lain;
a.       Mudah memberi nilai
b.      Mudah dalam memberi kode
Angket tertututp memiliki kekurangan, antara lain:
a.       Bagi peneliti, kadang-kadang sulit untuk menyediakan alternatif jawaban/respon yang sesuai dengan keadaan responden
b.      Bagi respondn sulit untuk memilih alternatif jawaban/respon yang sesuai dengan keadaan dirinya.

 Widoyoko, 2015, Teknik Penyusunan Instrumen penelitian,  Pustaka Pelajar, Yogyakarta



FUNGSI ANGKET (skripsi dan tesis)


Pada umumnya angket mempunyai dua fungsi, yaitu deskripsi dan pengukuran
1.      Fungsi deskripsi maksudnya adalah informasi yang diperoleh melalui angket dapat memberikan gambaran ((deskripsi) tentang karaketristik dari individu atau sekelompok responden, contohnya: gender, pendidikan, pekerjaan, umur dan pendapatan. Selanjutnya, penggambaran unsur-unsur itu mempunyai beberapa tujuan misalnya peneliti dapat memperoleh keterangan tentang tingkah laku individu atau kelompok responden tertentu
2.      Fungsi pengukuran, maksudnya berdasarkan respon yang diberikan oleh respon yang diberikan oleh responden peneliti dapat mengukur variabel-variabel individual atau kelompok tertentu, contohnya variabel sikap. Angket dapat berisi item pertanyaan maupun pernyataan tunggal atau jamak, yang telah dirancang melalui kisi-kisi instrumen untuk mengukur berbagai gejala


KEKURANGAN ANGKET (skripsi dan tesis)


a.       Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terleati tidak terjawab padahal sukar diulang untuk memberikan kembali angket kepada responden tersebut
b.      Sering sulit dicari validitasnya, sebab responden memiliki situasi dan kondisi yang tidak sama untuk informasinya
c.       Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban tidak benar atau tidak jujur
d.      Jika dikirim melalui pos, sering tidak kembali. Menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20% (Srikunto, 2006; 15)
e.       Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat



Widoyoko, 2015, Teknik Penyusunan Instrumen penelitian,  Pustaka Pelajar, Yogyakarta