Jumat, 16 Desember 2016

Latar Belakang Gerakan JKLF (skripsi dan tesis)

Perjanjian Simla juga menepis kemungkinan opsi ketiga, referendum masa depan Jammu-Kashmir oleh masyarakat Jammu-Kashmir sendiri. Inilah yang membuat kelompok-kelompok separatis di Jammu-Kashmir sampai sekarang seperti berebut pepesan kosong dan terjebak atau menjadi korban kekerasan.
Kelompok-kelompok ini mulai berkembang pesat setelah terjadi penyusupan besar-besaran kekuatan asing pro-Pakistan ke Jammu-Kashmir wilayah India tahun 1989. Jika sebelumnya jumlahnya hanya ratusan kelompok, maka hanya dalam waktu sekitar lima tahun, jumlahnya sudah mencapai ribuan kelompok.
Ada tiga organisasi separatis terbesar di Jammu-Kashmir, Dewan Persatuan Jihad yang merupakan aliansi 14 kelompok dengan kelompok terbesar, Hizbullah Mujahidin. Konferensi Seluruh Partai Kebebasan (All Party Hurriyat Conference/APHC) adalah kelompok kedua yang antikekerasan. APHC membawahi sekurangnya 23 kelompok lain termasuk organisasi buruh, agama, dan politik. Kelompok terakhir adalah Front Pembebasan Jammu-Kashmir (Jammu-Kashmir Liberation Front/ JKLF).
Kelompok pertama dan kedua tidak solid karena perbedaan pandangan. Ada yang menghendaki Jammu-Kashmir yang Islam dan merdeka dari Pakistan, ada yang menghendaki Jammu-Kashmir menjadi bagian dari Pakistan. Hanya kelompok terakhir yang tegas-tegas menyatakan mau merdeka dari India dan Pakistan, dan menghendaki referendum.
Ketiganya mendapat dukungan keuangan, pelatihan dan perangkat militer dari Afghanistan, Pakistan, dan beberapa negara Arab. Tahun 1994, untuk pertama kalinya personel militer asing secara sporadis bergabung dengan ketiga kelompok tersebut menyusup R&K India. Jumlah mereka diperkirakan 2.000 orang.
Belakangan berkembang kelompok anti-R&K India di Pakistan. Kelompok yang dipimpin ulama Pakistan Maulana Masood Azhar ini menghendaki Jammu-Kashmir menjadi bagian dari Pakistan. Kelompok inilah yang tanggal 24 Desember tahun 1999 membajak para penumpang Airbus 300 India untuk membebaskan Masood yang dipenjara di India bulan Desember 1999 karena masuk ke India dengan paspor palsu dan dianggap mengompori gerakan separatis di Jammu-Kashmir.
Tanggal 24 Juli 2000 secara sepihak kelompok Hizbullah Mujahidin menyerukan gencatan senjata tiga bulan kepada India. Setelah seruan itu terjadi pembunuhan peziarah Hindu di Gua Amarnath, Pahalgam, sekitar 100 kilometer dari Srinagar Selatan. Peristiwa yang menewaskan sekurangnya 93 orang ini adalah reaksi dari seruan mengejutkan kelompok Hizbullah Mujahidin.
Jammu Kashmir Liberation Front (JKLF) didirikan oleh Dr. Amanullah Khan dan Maqbool Bhat, merupakan organisasi nasionalis militan Kashmir yang didirikan di Brimingham Inggris pada 29 Mei 1977. Dalam beberapa tahun JKLF mengalami perkembangan yang pesat dengan beridrinya cabang-cabang mereka di beberapa kota di Inggris bahkan di beberapa negara Eropa, Amerika dan Timur Tengah. Pada tahun 1982 sebuah cabang JKLF didirikan di wilayah Kashimir di bawah otortitas Pakistan (Azad Kashmir) dan di didirikan pula cabang JKLF di wilayah Kashimir di bawah otortitas India (Jammu Kashmir) pada tahun 1987.
JKLF bertujuan untuk memerdekakan wilayah Kahsmir di bawah otoritas India yang sebelumnya merupakan wilayah kerajaan Dogra Jammu Kashmir. JKLF menolak jika disebut sebagai gerakan separatis islam fundamentalis, mereka menyebut dirinya dengan golongan nasionalis, dan berkeinginan untuk mewujudkan penyatuan kedua wilayah Kashmir yang berada di wilayah Pakistan maupun India. Namun pada Agustus 1990 hampir seluruh pemimpin JKLF ditangkap termasuk Yasin Malik pada September 1995. Pada bulan Maret 1996, 37 anggota JKLF yang terdiri dari pemimpin politik JKLF dibunuh oleh milter pemerintah India
Perbedaan gerakan JKLF dengan gerakan-gerakan perlawanan di Kashmir adalah eksistensi yang diberikan yaitu diantaranya adalah pernyataan secara tegas tujuan merdeka dari India dan Pakistan, dan menghendaki referendum[1]. Hal ini tercantum dalam JKLF Aims and Objectives yang memuat tujuan dan dasar gerakan perlawanan JKLF sebagai berikut:[2]
1.      Melawan segala bentuk penjajahan dan penindasan oleh pihak asing di wilayah Kashmir, mewujudkan kemerdekaan dan mendapatkan posisi terhormat sebagai negara yang merdeka bersama negara-negara lain di dunia. Berjuang untuk menciptakan infratruktur politik dan sosial berdasarkan nilai-nilai dmeokrasi, kesejahteraan rakyat, dan keadilan sosial.
2.      Untuk mengembangkan dan mempraktekkan strategi politik yang sesuai dengan tuntutan pembebesan nasional saat ini.
3.      Berjuang melawan melalui segala jalur resmi untuk daerah tertindas yang telah dideklarasikan oleh PBB.
4.      Menyediakan dukunganmoral dan material bagi organisasi Kashmir yang juga bekerja untuk kemerdekaan Kashmir.
5.      Untuk memproyeksikan isu mengenai pergerakan pembebasan Kashmir dan kemerdekaannya sebagai isu internasional sehingga mendapatkan dukungan dari dunia internasional, serta opini publik terhadap pergerakan JKLF
6.      Mendukung gerakan patriotisme dan menyatukan seluruh masayrakat Kashmir dalam suatu basis idiologi untuk mencapai kemerdekaan nasional.
7.      Untuk berinteraksi dan menjembatani dengan pegerakan lain yang revolusioner maupun progressive di dunia sehingga mendapatlan dukungan sekaligus saling mendukung antar pergerakan.
8.      Mengungkapkan kepada publik segala bentuk potensi bangsa yang dikendalikan oleh kekuatan asing sebagai boneka.
9.      Untuk menghilangkan segala bentuk perbedaan rasial, komunal, regional, bahasa, dan prasangkan kelas dalam masyarakat dan mengedepankan persatuan, kebersamaan, kesetraan diantara mereka.
10.  Untuk mencipyakan jalur komunikasi yang efektif di antara gerakan patriotic Kshmir yang saat ini ada yang terpacah belah di berbagai daerah.
11.  Mencoba untuk membantu memecahkan permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat Kashmir di seluruh bagian daerah.
12.  Melakukan langkah-langkah yang efektif untuk mempublikasikan idiologi JKLF dan tujuannya seluas mungkin.
13.  Sebagai media komunikasi dan informasi kepada generasi muda Kashmir akan sejarah dan latar belakang budaya serta isu menegenai tanah air mereka secara terus-menerus.
14.  Berupaya mempersatukan berbagai organisasi patriotik yang ada di Kashmir di bawah bendera JKLF



Tidak ada komentar: