Jumat, 16 Desember 2016

Gambaran Wilayah Basque Sebagai Basis Gerakan ETA (skripsi dan tesis)


Basque berasal dari nama seorang tokoh yang berasal dari daerah tersebut, Vascones, yang telah ribuan tahun mendiami Pegunungan Pyrenees, sekitar Teluk Biscay di utara Spanyol  dan selatan Perancis. Mereka merupakan kelompok etnis tertua yang masih hidup di Eropa. Suku Basque merupakan suku memiliki sejarah heroik yang panjang, mereka tidak pernah dikalahkan oleh bangsa Moor, Visigoth, Normandia, maupun Frank. Namun semua ini berubah ketika Kastilia (kerajaan Spanyol) menyerang dan menaklukkan wilayah Basque pada tahun 1500-an sehingga menyebabkan wilayah Basque mengalami perpecahan, bagian selatan Basque menjadi milik Spanyol dan bagian utaranya menjadi milik Perancis.[1]
Pasca era perang saudara di Spanyol tahun 1939, suku Basque mengalami diskrimasi identitas oleh pemerintah Spanyol, dimana Jendral Franco dan partai fasisnya ingin menghilangkan heterogenitas yang ada di Spanyol. Mulai dari pelarangan penggunaan bahasa selain bahasa Spanyol, penghapusan semua hak-hak otonomi politik dan ekonomi disetiap daerah. Sebagai Suku Basque, mereka menolak untuk menghapus identitasnya, yaitu Bahasa Euskara. Mereka terus melancarkan pemberontaakan sejak diktator Franco melarang penggunaan di luar bahasa Castilla. Beragam cara yang mereka lakukan, bahkan dengan melakukan serangkaian aksi teror yang meresahkan masyarakat luas, namun itu semua demi bahasa ibu.
Suku Basque pada umumnya terletak didaerah pegunungan Pyreness, dimana Wilayah Basque terdiri dari tujuh provinsi, dimana tiga provinsi bagian utara menjadi bagian selatan Perancis; Lapurdi, Nafarroa Beherea, dan Zuberoa, dan empat provinsi selatan Basque menjadi bagian utara Spanyol; Bizkaia, Araba/Alava, Gipuzkoa, dan Navarre. Secara politik wilayah Basque di Spanyol merupakan wilayah otonomi yang mempunyai penghasilan yang cukup besar ketimbang wilayah lain. Selain itu, Wilayah Basque di Spanyol juga memiliki sektor perpajakan, media, dan keamanan tersendiri, dalam hal ini polisi. Wilayah Basque juga merupakan wilayah industry dan pertanian.[2]
Pergerakan nasionalisme Basque hadir sebagai fenomena yang terbentuk oleh mata rantai kehidupan masyarakat urban, modernitas, kaum borjuis, dan masyarakat industri. Pergerakan nasionalisme Basque muncul di kota Bilbao-Spanyol pada akhir abad ke Sembilan belas pada kondisi laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, imigrasi besar-besaran, dan kekerasan sosial. Euskadi Ta Askatasuna (ETA) atau dalam bahasa Inggris berarti Basque Fatherland and Liberty[3] atau Tanah Air Basque dan Kemerdekaan adalah kelompok separatis asal daerah Basque yang terletak di Utara Spanyol dan Selatan Perancis. Organisasi ini bertujuan untuk membentuk negara Basque yang merdeka. ETA berawal dari sebuah grup diskusi yang dibentuk oleh mahasiswa-mahasiswa asal Basque pada tahun 1952 di Universitas Deusto di Bilbao yang menjadikan usaha untuk menentang pemerintahan diktator dari Jendral Francisco Franco yang, sebagai isu utama dari grup diskusi tersebut. Akhirnya pada tahun 1959 pada tanggal 31 Juli 1959 dibentuklah ETA sebagai kelompok perlawanan rakyat Basque[4].




Tidak ada komentar: