Selasa, 22 November 2016

Teori Belajar Matematika (Skripsi dan Tesis)


Belajar sebagai suatu aktifitas dapat dilakukan tidak hanya di sekolah namun dapat juga dilakukan diluar sekolah. Dalam penelitian ini yang dimaksud belajar adalah kegiatan yang berlangsung didalam kelas dari seorang guru terhadap siswa pada mata pelajaran tertentu. Belajar dapat diartikan sebagai proses interaksi aktif seseorang dengan lingkungan melalui kegiatan pengamatan, pencarian dan penelitian. Belajar merupakan kegiatan disengaja yang melibatkan masalah dan pemecahannya (Soemadi, 1991: 2).
Beberapa pengertian tersebut masih bersifat umum dan belum membicarakan makna belajar matematika secara langsung. Padahal, belajar dalam bidang studi matematika mempunyai karakter yang berlainan dengan bidang studi lain. Metode, strategi atau pendekatan di dalam belajar dan mengajar matematika berbeda dengan belajar ilmu-ilmu sosial. Hal ini dikarenakan sifat dari matematika itu sendiri.
Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan-bilangan yang berhubungan antara bilangan dan prosedur operasiopnal yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan (Poerwadarminta: 566). Definisi ini masih menjelaskan Matematika dalam arti yang sempit, karena matematika tidak hanya membahas mengenai bilangan saja.Lain halnya dengan definisi yang dikemukanan oleh Herman Hudoyo yang mengatak bahwa, matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungannya diatur menurut urutan yang logis (Herman Hudoyo, 1979 : 96). Maksudnya adalah matematika timbul mula-mula karena kebutuhan manusia mempelajari alam.
Dari kebutuhan ini, alam dijadikan ide-ide atau konsep-konsep abstrak dan mempelajarinya digunakan simbol-simbol untuk dapat dikomunikasikan. Simbol-simbol ini bersdasarkan atas ide-ide yang telah ada. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa matematika merupakan ide-ide atau konsep yang abstrak dan tersusun secara hirarkis.
Mempelajari keabstrakan sifat-sifat matematika membutuhkan teknik pengkajian tertentu, artinya memerlukan cara belajar yang sesuai agar materi dapat dipelajari. Berhubungan dengan dasar pemikiran seperti ini maka ada beberapa teori belajar matematika.
Menurut Gagne, belajar matematika mempunyai dua obyek. Yaitu obyek langsung dan obyek tak langsung. Obyek langsung belajar matematika yaitu kemampuan menyelidiki dan menyelesaikan masalah, mandiri dan bersikap positif terhadap matematika, tahu bagaimana mestinya belajar dan apresiasi struktur matematika (Tambunan, 1987 : 3. 25).
Sesuai dengan sifat matematika yang materinya runtut dan berkesinambungan, maka seorang siswa tidak akan berhasil sepenuhnya memahami suatu konsep, tanpa mempelajari konsep sebelumnya. Sejalan dengan hakekat belajar matematika, bahwa belajar matematika berkaitan dengan berfikir secara matematis, yaitu berfikir merumuskan suatu himpunan yang sudah diketahui atau berhubungan dengan struktur yang secara mantap telah terbentuk dari hal-hal yang telah ada sebelumnya (Herman Hudoyo, 1988 :98).
Artinya dalam matematika, bila konsep A dan B mendasari konsep C maka konsep C tidak mungkin dapat dikuasai bila konsep A dan konsep B belum dipahami. 

Tidak ada komentar: