Rabu, 16 November 2016

Syarat Pendaftaran Jual Beli Tanah Pertanian (skripsi dan tesis)

a.       Syarat Pendaftaran Jual Beli Tanah Pertanian Yang Sudah Bersertifikat
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon di dalam pendaftaran jual beli tanah pertanian yang sudah bersertifikat :
1)      Surat permohonan pendaftaran peralihan hak yang ditandatangani oleh penerima hak atau kuasanya.
2)      Surat kuasa tertulis dari penerima hak apabila yang mengajukan permohonan pendaftaran peralihan hak bukan penerima hak.
3)      Akta tentang perbuatan hukum pemindahan hak yang bersangkutan yang dibuat oleh PPAT yang pada waktu pembuatan akta masih menjabat dan yang daerah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan.
4)      Bukti identitas pihak yang mengalihkan hak.
5)      Bukti identitas penerima hak.
6)      Sertifikat asli.
7)      Ijin pemindahan hak sebagaimana dimaksud Pasal 98 ayat (2) PMA No. 3/1997.
8)      Bukti pelunasan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagaimana dimaksud Undang-undang Nomor 21/1997, dalam hal bea terhutang.
9)      Bukti pelunasan pembayaran PPh sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1996, dalam hal pajak tersebut terhutang (Pasal 103 ayat (2) PMA/Kepala BPN nomor 3/1997).
b.      Syarat Pendaftaran Jual Beli Tanah Pertanian Yang Belum Bersertifikat.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon di dalam pendaftaran jual beli tanah pertanian yang belum bersertifikat :
1)      Surat permohonan pendaftaran hak atas tanah yang dialihkan yang ditandatangani oleh pihak yang mengalihkan hak.
2)      Surat permohonan pendaftaran peralihan hak yang ditandatangani oleh penerima hak atau kuasanya.
3)      Surat kuasa tertulis dari penerima hak apabila yang mengajukan permohonan pendaftaran peralihan hak bukan penerima hak.
4)      Akta PPAT tentang perbuatan hukum pemindahan hak yang dilakukan.
5)      Bukti Identitas penjual.
6)      Bukti Identitas pembeli.
7)      Surat-surat yang dimaksud dalam Pasal 76/PMA/Kepala BPN No. 3/1997.
8)      Ijin pemindahan hak yang dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) PMA/Kepala BPN No. 3/1997.
9)      Bukti pelunasan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan seperti yang dimaksud dalam Undang-undang Nomor 21/1997, dalam hal bea tersebut terhutang.
10)  Bukti pelunasan pemabayaran PPh seperti yang dimaksud dalam PP Nomor 48/1994 dan PP Nomor 27/1996, dalam hal pajak tersebut terhutang.

Tidak ada komentar: