Selasa, 22 November 2016

Prinsip-prinsip Mengajar dengan Demonstrasi (skripsi dan tesis)


Demonstrasi merupakan suatu metode mengajar yang sering digunakan dalam pembelajaran IPS Ekonomi. Demonstrasi dengan menggunakan peragaan, antara lain :
a.   cara menggunakan alat, misalnya: cara menggunakan alat peraga mengidentifikasi kebutuhan manusia .
b.   prinsip dan prosedur kerja suatu alat, misalnya: prinsip kerja momen gaya.
c.   prosedur pelaksanaan, misalnya: momen inersi.
d.   fenomena alam dalam rangka pemahaman suatu konsep atau prinsip IPS Ekonomi, misalnya: fenomena tentang nyala dua bola lampu listrik yang dipasang secara seri atau paralel.
e.   merangsang siswa untuk menemukan masalah dan membimbing siswa untuk memecahkan masalah. Dalam pembelajaran IPS Ekonomi yang menggunakan alat untuk peragaan.
Demonstrasi dapat memberikan fasilitas kepada siswa untuk meningkatkan keterampilan proses IPS Ekonomi, dan mealkukan inkuari ilmiah, antara lain:
a.   meningkatkan keterampilan mengamati, dan rasa ingin tahu.
b.   memberi inspirasi untuk meningkatkan keterampilan memprediksi, inferensi, dan komunikasi.
c.   meningkatkan kejelian terhadap adanya masalah.
d.   memberi arah untuk menemukan atau menyusun hipotesis kerja.
e.   memberi inspirasi untuk merancang investigasi.
Demonstrasi dengan mengunakan media atau alat peraga meliputi kegiatan memamerkan dan menjelaskan (pada pihak guru), mengamati dan mereplikasi (pada pihak siswa). Demonstrasi menjadikan bahan ajar lebih konkret dan lebih nyata bagi siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyaksikan atau mengalami kejadian atau keterampilan nyata sambil memperhatikan penjelasan.
Demonstrasi dapat digunakan sebagai metode pembelajaran yang berdiri sendiri dalam suatu proses belajar mengajar, atau dapat digunakan bersama-sama dengan metode lain dalam suatu kombinasi multimetode. Penerapan demonstrasi sebagai metode yang berdiri sendiri dalam suatu proses belajar mengajar dapat dijalankan dengan mengikuti prosedur yang diusulkan oleh Joice and Well dalam Louisell (1992). Ia membagi prosedur demonstrasi menjadi lima tahap, yaitu : 1) Pembukaan; 2) Menyajikan pengetahuan prasyarat atau rasional; 3) Menampilkan model penampilan dengan benar. Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan demonstrasi, dan pada tahap ini guru dituntut untuk melakukan tiga hal, yaitu : a) Mempelajari dan menguasai konsep dan keterampilan yang akan didemonstra-sikan; b) Memecah-mecah konsep atau keterampilan menjadi komponen-komponen lebih kecil dan mengaturnya dalam urutan belajar yang sesuai; c) Menjalankan langkah-langkah demonstrasi tahap demi tahap (untuk ini perlu dibuat persiapan tertulis); 4) Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih dalam kondisi terkontrol; dn 5) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mentransfer pengetahuan dan pengalaman-nya ke situasi yang kompleks (Irvan Jaya, . 2007: 8).
Dengan penggunaan metode demonstrasi siswa akan lebih mudah untuk memahami dan mengerti pembelajaran biologi, karena guru langsung mempraktekkan dan mendemonstrasikan pembelajaran biologi secara langsung kepada siswa. Digunakan metode demonstrasi sebagaimana dikemukakan oleh Zakiah Daradjat (2000:289) “ Metode demonstrasi ini menggunakan peragaan atau percontohan kepada anak didik sehingga anak bisa meniru dan mendapat pengalaman praktis yang biasanya bersifat tahan lama”.

Tidak ada komentar: