Sabtu, 12 November 2016

Motivasi Belajar


Motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan (Winkel, 1996:92). Seseorang yang memiliki motivasi akan mempunyai gairah kerja atau semangat selama melakukan aktivitas. Dalam belajar, motivasi belajar sangat penting untuk dimiliki oleh seorang siswa. Siswa yang bermotivasi tinggi akan memiliki energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi belajar yang diamati dalam penelitian ini lebih terfokus pada motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman (1986) adalah motivasi yang berfungsinya karena ada rangsangan dari luar. Dalam penelitian ini yang merupakan sumber rangsang adalah metode pembelajaran kooperatif model TPS (Think Pair Share). Diharapkan setelah motivasi ekstrinsik siswa dapat meningkat motivasi intrinsik siswa juga meningkat, sehingga siswa dapat termotivasi dalam belajar menurut keinginannya sendiri.
Motivasi untuk belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi tersebut akan mempengaruhi tingkat keterlibatan siswa dan hasil dalam kegiatan pembelajaran. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan ditunjukkan oleh hasil yang baik. Pada umumnya adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan hasil yang baik.
Phil Louther dalam Prayitno (1989:12) menyatakan bahwa ada 5 cara mengajar agar siswa termotivasi secara intrinsik, yaitu: 1) mengkaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa; 2) memberi kebebasan kepada siswa untuk memperluas kegiatan dan materi belajar; 3) memberikan waktu ekstra yang cukup banyak bagi siswa untuk mengembangkan tugas siswa dan memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah; 4) kadangkala memberikan penghargaan atas pekerjaan siswanya; 5) meminta siswanya untuk menjelaskan atau membacakan tugas yang dibuat.
Menurut Sardiman (1986:85) jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
1.      motif bawaan yaitu motif yang dibawa sejak lahir,  jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari, misalnya dorongan untuk makan, minum, bekerja dan beristirahat.
2.      motif yang dipelajari yaitu motif yang timbul karena dipelajari, misalnya dorongan untuk mempelajari suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk menjadi seorang pemimpin dalam masyarakat.
Menurut Susanto (1999:28) motivasi belajar ditandai dengan enam macam tingkah laku yang dapat diamati dengan indikator sebagai berikut.
1.      Perhatian, motivasi belajar siswa tinggi jika siswa memusatkan perhatian pada kegiatan belajar lebih besar daripada tingkah laku yang bukan belajar.
2.      Waktu belajar, siswa mempunyai motivasi tinggi jika siswa menghabiskan waktu yang cukup untuk kegiatan belajar.
3.      Usaha, siswa mempunyai motivasi tinggi jika siswa bekerja secara intensif, mengeluarkan banyak energi dan kemampuan untuk menyelesaikannya.
4.      Irama perasaan, siswa mempunyai motivasi tinggi jika siswa merasa gembira, mempunyai keyakinan diri dan tegar pada situasi belajar yang ada.
5.      Ekstensi, dalam hal ini motivasi belajar ditandai dengan sesuatu hal yang dilakukan oleh  siswa pada jam-jam bebas pelajaran adalah kegiatan belajar.
6.      Penampilan, motivasi belajar ditunjukkan dengan diselesaikannya tugas belajar.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994) motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah sebagai berikut.
1.      Menyadarkan kedudukannya dalam awal belajar, proses dan akhir belajar.
2.      Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar bila dibandingkan dengan teman sebaya.
3.      Mengarahkan kegiatan belajar.
4.      Membesarkan semangat belajar.
5.      Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar.
Situasi kelas yang termotivasi dapat mempengaruhi proses belajar maupun tingkah laku siswa. Siswa yang termotivasi untuk belajar akan sangat tertarik dengan berbagai tugas belajar yang sedang siswa kerjakan, menunjukkan ketekunan yang tinggi, variasi aktivitas belajar siswapun lebih banyak, sehingga keterlibatan siswa dalam belajar akan lebih besar.

Tidak ada komentar: