Senin, 26 Oktober 2015

Kerangka sampel (Sampling Frame)


Keseluruhan unit sampel membentuk kerangka sampel dan dari sinilah anggota sampel dipilih kerangka sampel mungkin merupakan daftar dari kumpulan orang atau satuan perumahan, catatan dalam sebuah file, set dari kartu punch,  atau mungkin sebuah peta di mana telah digambar unitnya secara jelas.
Di dalam kegiatan survai, populasinya terdiri dari semua orang atau semua perusahaan industry, semua usaha-usaha pertanian dan sebagainya dalam sebuah kota atau suatu tempat tertentu. Informasi didapatkan dari sebagian populasi (sampel) tetapi kesimpulan yang dibutuhkan adalah mengenai karakteristik-karakteristik dari seluruh populasi.
Karena kesimpulan dari sampel akhirnya dikenakan pada populasinya maka harus ada syarat-syarat tertentu di dalam pemilihan sampel. Syarat utamanya adalah sampel harus menjadi cermin dari populasi, sampel harus mewakili populasi, sampel harus merupakan populasi dalam bentuk kecil (miniature population). Kalau syarat tersebut tidak dipenuhi, kesimpulan mengenai populasi tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kesimpulannya akan menyimpang (biased conclusion).
Pemilihan metode pengambilan sampel hendaknya mempunyai sifat-sifat seperti (Tekken, 1965: 43):
  1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.
  2. Dapat menentukan presisi dari hasil penelitian dengan jalan menentukan penyimpangan standar dari taksiran- taksiran yang diperoleh.
  3. Sederhana sehingga mudah dilaksanakan.
  4. Dapat memberikan keterangan yang sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah-rendahnya.
  5. Merupakan penghematan yang nyata dalam soal waktu, tenaga dan biaya, bila dibandingkan dengan pencacahan lengkap.
Sering timbul pertanyaan, berapa besarnya sampel yang harus diambil. Dalam menentukan besarnya sampel ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan yaitu (Tekken, 1965: 44-45):
  1. Derajat keseragaman dari populasi. Makin seragam populasi itu akan makin kecil sampel yang dapat diambil. Sebaliknya, makin tidak seragam populasi itu makin besar sampel yang harus diambil.
  2. Presisi yang dikehendaki dari penelitian. Makin tinggi presisi yang dikehendaki,  sampel yang diambil harus makin besar. Sebaliknya kalau penelitian itu dapat mentoleransikan tingkat presisi yang lebih rendah, sampel pun kemudian dapat diperkecil.
3. Biaya, tenaga, dan waktu tersedia. Makin besar biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia, akan makin besar juga sampel yang dapat diambil. Tingkat presisi yang diperolehnya akan menjadi makin tinggi. Sebaliknya kalau ketiga unsur diatas sangat terbatas jumlahnya, sampel yang dapat diambil pun terpaksa akan sangat terbatas dengan akibat tingkat presisi yang akan diperoleh menjadi rendah.

Tidak ada komentar: