Senin, 28 September 2015

Perawatan Tali Pusat (Konsultasi Skripsi, SKRIPSI, Jogja, Kedokteran, Judul Kedokteran, Keperawatan, Judul Keperawatan, kesehatan, Judul Kesehatan)

Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan  dan  tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi  tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan  tindakan resusitasipada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan ikat dengan pengikat steril. Apabila masih terdapat perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka  tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan dengan alcohol 70% atau iodiom 10% serta dibalut dengan kassa steril, pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap hari atau setiap basah/ kotor. Sebelum memotong tali pusat dipastikan bahwa tali pusat telah diklem dengan baik, untuk mencegah terjadinya perdarahan. Membungkus ujung  potongan tali pusat adalah kerja tambahan.(Sarwono  Prawirohardjo, 2001).
Tali pusat merupakan hubungan vital antara ibu dan bayi melalui plasenta. Setelah bayi lahir, tali pusat diikat atau diklem  sekitar 2.5cm dari umbilicus. Tali pusat mengering dan mengerut lebih cepat dan lebih mudah lepas bila dibiarkan terbuka kena udara. Untuk menjamin bahwa tali pusat lepas tanpa kesulitan, perlu untuk menjaganya  agar tetap kering  dan bersih. Setelah mandi ditotol kering.(Rosa M. Sacharin,diambil dari Karya Tulis Ilmiah Aisyah,2008)
Waktu lepasya tali pusat berkisar antara 5-7 hari, tetapi ada juga hingga 2 minggu. Perawatan sangat sederhana yaitu memandikan bayi, gosok tali pusat dengan sabun, keringkan dan bersihkan dengan alcohol 70%.Biarkan dalam keadaan terbuka tanpa pembungkus. Jangan pakaikan bewdak atau dikunyahi  sirih atau bahan tradisional lainnya.Penggunaan antiseptic juga tidak dianjurkan karena mengandung iodium. Pemakaian alcohol dapat digunakan sesudah mandi pagi atau sore.(Eric gultom,2001) 

Tidak ada komentar: