Jumat, 26 September 2014

Konsultasi Skripsi; Tiper Perilaku Asertif

Lange & Jakubowski (1978) menyatakan beberapa tipe perilaku asertif. Tipe-tipe perilaku asertif tersebut adalah:
a.    Basic Assertion.
Basic Assertion mengacu pada ekspresi penghargaan secara sederhana terhadap hak, keyakinan, perasaan atau opini individu tanpa melibatkan keterampilan social lain seperti empati, konfrontasi, atau persuasi. Selain itu Basic Assertion juga melibatkan pengekspresian perasaan dan penghargaan terhadap orang lain.
b.   Emphatic Assertion.
Bentuk ini dilakukan jika seseorang ingin untuk melakukansesuatu yang lebih daripada sekedar mengekspresikan perasaan atau kebutuhan mereka secara sederhana. Individu menyampaikan pernyataan yang menunjukkan adanya pemahaman akan situasi atau perasaan orang lain dan diikuti dengan pernyataan lain yang menunjukkan usaha mempertahankan hak pribadi yang bersangkutan.
c.    Escalating Assertion.
Masters (Lange & Jakubowski, 1978) menyatakan bahwa escalating assertion, dimulai dengan respon asertif minimal yang biasanya dapat mencapai tujuan dengan emosi negative dan usaha minimum serta kemungkinan konsekuensi negative yang kecil. Ketika orang lain tidak merespon dan terus melanggar hak pribadi, individu secara bertahap meningkatkan tingkah laku asertifnya tanpa menjadi agresif. Bentuk escalating assertion dapat berupa permintaan sampai tuntutan, mulai dari mencoba memilih sampai langsung menolak, atau mulai dari emphatic assertion sampai basic assertion yang tegas.
d.   Confrontative Assertion.
Bentuk ini digunakan ketika kata-kata seseorang bersifat kontradiktif dengan perbuatannya. Tipe ini meliputi penggambaran secara objektif mengenai apa yang telah dikatakan seseorang, yang sebenarnya telah dilakukan dan apa yang anda diinginkan.
e.    Language Assertion.
Language terutama berguna untuk orang-orang dalam mengekspresikan perasaan-perasaan negatif. Prinsip-prinsip dalam Language Assertion dapat membantu individu mempelajari bagaimana menentukan perasaan individu.
Sedangkan L’Abate & Milan (1985) menjelaskan ada 3 (tiga) tipe perilaku asertif yaitu:
a.    Asertif untuk menolak (Refusal Assertiveness)
Perilaku asertif dalam konteks ketidaksetujuan atau ketika seseorang berusaha untuk menghalangi atau mencampuri pencapaian tujuan orang lain. hal ini membutuhkan keterampilan social untuk menolak atau menghindari campur tangan orang lain.
b.   Asertif untuk memuji (Commendatory Assertiveness)
Ekspresi-ekspresi dari perasaan positif seperti penghargaan, apresiasi dan menyukai dapat dilihat untuk memfasilitasi hubungan interpersonal yang baik. Kemampuan untuk memuji orang lain dalam cara yang hangat, tulus dan bersahabat dapat menjadi kemampuan yang memiliki kekuatan hebat dan berfungsi untuk membuat seseorang menjadi penguat dan partner interaksi yang menyenangkan.
c.    Asertif untuk meminta (Request Assertiveness)
Perilaku asertif jenis ini terjadi ketika seseorang meminta orang lain untuk membantunya mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhannya. Perilaku asertif ini sering dipadukan dengan penolakan, dalam situasi menolak permintaan orang lain dan meminta perubahan tingkah laku peminta. Fungsi dari jenis perilaku asertif ini adalah agar menghindari terjadinya konflik yang sama dikemudian hari.

Tidak ada komentar: