Selasa, 19 Agustus 2014

Pengolahan Data Statistik "Structural Equation Modeling (SEM)" (1)

Structural equation modeling(SEM)merupakan gabungan dari dua metode statistic yang terpisah yaitu analisis faktor(factor analysis)yang dikembangkan di ilmu psikologi dan psikometri serta persamaan simultan (simultaneous equation modeling)yang dikembangkan di ekonometrika.
Analisis faktor pertama kali diperkenalkan oleh Galton(1869) dan Pearson (Pearson dan Lee,1904).Penelitian Spearman (1904)merupakan pengembangan model analisis faktor umum.Dalam penelitiannya berkaitan dengan struktur kemampuan mental,Spearman menyatakan bahwa uji interkorelasi antar kemampuan mental dapat menentukan faktor kemampuan umum dan faktor-faktor kemampuan khusus.Penelitian ini menghasilkan persamaan structural dalam bentuk sebagai berikut:
ρij=λiλj………………………………………………………………………………………(1.1)
Dimana ρij merupakan korelasi populasi antara skor tes I dan tes j sedangkan λi dan λj merupakan penimbang (loading)yangberhubungan dengan tes I dan tes j pada faktor umum.
Penelitian Spearman dan lainnya (Thomson,1956; Vernon,1961)terkenal dengan British school of faktor analysis.Namun demikian tahun 1930an perhatian bergeser pada penelitian L.L Thurstone dan kawan-kawan di University of Chicago.
Menurut Thurstone sebetulnya tidak hanya da satu faktor umum kemampuan yang diikuti dengan faktor khusus seperti dipostulatkan oleh Spearman,tetapi ada beberapa kelompok faktor umum yang disebut  primary mental abilities.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an analisis faktor mendapatkan popularitas di kalangan para peneliti dan dikembangkan lebih lanjut oleh beberapa peneliti seperti Joreskog(1976) dan Joreskog dan Lawley(1971)yangmengunakan pendekatan atas adasar maksimum likelihood(ML).pedekatan maksimum likelihoodini memungkinkan para peneliti menguji hipotesis bahwa ada sejumlah faktor yang dapat menggambarkan interkorelasi antar variabel.Dengan konsep meminimumkan fungsi maksimum likelihood maka didapatkan likelihood ratio chi-square test  untuk menguji hipotesis bahwa model yang dihipotesiskan cocok atau sesuai dengan (fit) dengan data.Pengembangan lebih lanjut menghasilkan metodologi analisis konfirmatori faktor (Confirmatory faktor analysis) yang memungkinkan pengujian hipotesis berkaitan dengan jumlah faktor dan pola loadingnya.Analisis faktor yang bersifat eksploratori dan komfirmatori sampai saat ini merupakan metodologi analisis kuantitatif yang popular di bidang ilmu penelitian ilmu social.
Model persamaan structural merupakan gabungan dari analisis faktor dan analisis jalur (path analysis) menjadi satu metode statistic komprehensif.Analisis jalur sebagai cikal bakal persamaan structural bermula dari penelitian Sewwl Wright(1918,1921,1934,1960) di bidang biometrika.Kontribusi utama Wright adalah mampu menunjukkan bahwa korelasi antar variabel dapat dihubungkan dengan parimeter dari suatu model yang digambarkan dengan diagram jalur (path diagram ).Wright juga menyatakan bahwa model persamaan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengestimasi pengaruh langsung,pengaruh tidak langsung dan pengaruh total.Aplikasi pertama kali dari analisis jalur oleh Wright secara statistic ekivalen dengan analisis faktor yang dikembangkan oleh Spearman.
Perkembangan lebih lanjut terjadi di bidang ekonometrika yang menggambarkan model matematik dari suatu fenomena ekonomi.Ekonometrika yang relevan dengan model structural dikembangkan oleh Haavelmo (1943) yang mengembangkan model interdependen antar variabel ekonomi dengan menggunakan system persamaan simultan sebagai berikut:
y=By + Ѓx +        ………………………………………………………………………..(1.2)
Dimana y adalah vector variabel endogenous(dependen),x adalah faktor variabel exogenous(independen),      adalah vector gangguan (error disturbance),sedangkan B dan Ѓ merupakan koefisien matrik.Persamaan ini merupakan inovasi di bidang ekonomaterik modeling.Pengembangan lebih lanjut dari persamaan ssimultan ini merupakan agenda dari Cowles Commission for research in economic yang berkumpul di University of Chicago tahun 1945.Kelompok ini mengembangkan persamaan simultan dengan metode estimasi maksimum likelihood.
Model persamaan structural yang akan dibahas dalam buku ini merupakan kombinasi dari kedua metode yang telah dibahas di atas yaitu model persamaan simultan diantaranya variabel latent.Pengabungan kedua metodologi ini ke dalam kerangka analisis yang koheren didasarkan atas sumbangan Joreskog (1973),Keesling (1972),dan Wiley (1973).Seperti yang dinyatakan oleh Joreskog (1973) model persamaan structural umum terdiri dari dua bagian : (a) bagian pengukuran,yang menghubungkan observed variabel ke latent variabel melalui model konfirmatori faktor,(b) bagian stuktural,yang menghubungkan antar latent variabel melelui system persamaan simultan.Estimasi terhadap parameter model menggunakan estimasi maksimum likelihood.Dalam hal tidak terdapat kesalahan pengukuran didalam observed variabel,maka model tersebut menjadi model persamaan simultan yang dikembangkan di ekonometrika.lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

  
Gambar 1
MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL
Lima variabel yaitu partisipasi anggaran,locus of control,motivasi,komitmen organisasi dan kinerja manajerial semuanya adalah variabel latent atau konstruk yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (unobserved).Dari persamaan structural ini ada dua variabel exogen (independent) yaitu partisipasi anggaran dan locus of control.Disebut exogen variabel karena variabel ini tidak dipengaruhi oleh variabel anteseden(sebelumnya),Ketiga variabel lainya yaitu motivasi ,komitmen organisasi dan kinerja manajerial  merupakan endogen (dependen) variabel karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel sebelumnya.
 Terdapat dua variabel endogen yang memiliki variabel anteseden (variabel sebelumnya)dan variabel konsekuen (variabel sesudahnya)yaitu variabel motivasi dan komitmen organisasi.Variabel ini disebut variabel intervening atau variabel mediating.
Keberadaan variabel latent diukur oleh indicator-indikator atau variabel manifest.(pertanyaan dalam skala likert).Misalkan variabel latent partisipasi anggaran diukur oleh 3 indikator x1,x2,dan x3 dengan kesalahan pengukuran (error) masing-masing d1,d2,dan d3 pengujiannya dilakukan dengan confirmatory analysis factor.Secara persamaan matematik dapat ditulis:
PA= λnXn + δn……………………………………………………………………………………….(1.3)
Sedangkan persamaan structural digambarkan oleh hubungan  antar variabel latent yang ditandai dengan garis dengan garis satu anak panah yang menghubungkan kausalitas (regresi) dan garis dengan dua anak panah yang menggambarkan hubungan korelasi atau kovarian.
Dalam praktek pendekatan konvensional model persamaaan structural di dalam penelitian social maupun perilaku dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
Gambar 2
Diagram Langkah Pendekatan Model Persamaan Struktural



 Pertama bila ada teorinya, maka teori harus diungkapkan lebih dahulu.Persamaan structural yang digambarkan oleh diagram jalur dipandang sebagai resprensentasi dari teori.Jadi hubungan antar variabel latent yang diwujudkan dalam diagram jalur merupakan perwujudan dari teori.Kemudian dapatkan sampel dan pengukurannya,setelah itu lakukan estimasi terhadap parameter model.Pada tahap ini pengukuran model dapat di estimasi lebih dahulu dan diikuti dengan model stuktural atau full model .Kemudian lakukan penilaian goodness fit dari model dan bila mana perlu diikuti dengan modifikasi model.Jika model telah memenuhi criteria fit,maka dilakukan diskusi atau pembahasan hasil.

Tidak ada komentar: