Kamis, 02 Oktober 2014

Konsultasi Skripsi: Golongan aromatik

Pada deret ini hanya terdiri dari benzena dan snyawa hidrokarbon yang mengandung benzena. Rumus umum dari golongan ini adalah CnH2n-6 dimana cincin benzena merupakan bentuk segi enam dengan tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap dua secara selang-seling
Adanya tiga ikatan rangkap pada cincin benzena seolah-olah memberi petunjuk bahwa golongan ini sangat reaktif. Tetpi pada kenyataanya tidaklah demikian, walaupun golongan ini tidak sestabil golongan parafin. Jadi deretan benzena tidak menunjukkan sifat reaktif yang tinggi seperti olefin. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sifat benzena ini pertengahan antara golongan parafin dan olefin. Ikatan-ikatan dari deret hidrokarbon aromatik terdapat dalam minyak mentah yang merupakan sumber utamanya.
Pada suatu suhu dan tekanan standard, hidrokarbon aromatik ini dapat berada dalam bentuk cairan atau padatan. Benzena merupakan zat cair yang tidak berwarna dan mendidih pada temperatur 1760 F. nama hidrokarbon aromatik diberikan karena anggota deret ini banyak yang memberikan bau harum.

Jogja, Yogyakarta, 

Konsultasi Skripsi; Golongan Naftena Aromat Yang Polisiklis

Senyawa golongan ini merupakan senyawa hidrokartbon, dimana susunan atom karbonnya berbentuk cincin. Golongan ini termasuk hidrokarbon jenuh tetapi rantai karbonnya merupakan rantai tertutup. Yang umum dari golongan ini adalah sikloalkana atau dikenal dengan naftena, sikloparafin atau hidrokarbon aklisiklik. Disebut juga karena sifat-sifatnya mirip dengan parafin. Apabila dalam keadaan tidak mengikat gugus lain, maka rumus golongan naftena atau sikloparafin ini adalah CnH2n. Rumus ini sama dengan rumus untuk seri alkena tetpi sifat fisk keduanya jauh berbeda karena strukturnya yang sangat berbeda.

Yogyakarta, Jogja, 

Konsultasi Skripsi; Golongan Hidrokarbon Tak Jenuh

Hidrokarbon ada yang mempunyai ikatan rangkap dua maupun rangkap tiga (triple) yang digunakan untuk mengikat dua atom C yang berdekatan. Kena valensi yang semula tersedia untuk mengikat atom hidrokarbon telah digunakan untuk mengikat atom C yang berdekatan (dengan cara mengikat rangkap dua atau rangkap tiga dua atom C), maka hidrokarbon seperti ini disebut dengan hidrokarbon tak jenuh atau disebut juga sebagai keluarga alkena (Inggris = alkene) dengan rumus umum CnH2n. Hidrokarbon tak jenuh menjadi jenuh dengan penambahan atom-atom hidrokarbon pada rantai ikatan tersebut.
Secara garis besar, sifat fisik alkena sama seperti sifat fisik alkana, sebagai bahan perbandingan sifat fisik alkena, dapat dilihat pada tabel 2.11. seperti pada alkana maka untuk alkena terjadi juga peningkatan titik didih dengan bertambahnya kandungan atom karbon, dimana peningkatannya mendekati 20-300 C untuk setiap penambahan atom karbon.
Secara kimiawi, karena alkena merupakan ikatan rangkap, maka alkena lebih reaktif bila dibandingkan dengan alkana. Senyawa hidrokarbon tak jenuh hanya mempunyai satu ikatan rangkap yang lebih dikenal dengan deretan olefin, tetapi ada juga diantara senyawa hidrokarbon yang mengandung dua atau lebih iakatan ganda (double bond) seperti alkadiena, alkatriena serta alakatetraena.
Selain ikatan ganda, senyawa hidrokarbon tak jenuh ada juga yang mempunyai ikatan rangkap (triple bond) yang dikenal dengan deretan asetilen. Rumus umum deretan asetilen adalah CnH2n-2 dimana dalam tiap molekul terdapat ikatan rangkap tiga yang mengikat dua atom karbon yang berdekatan. Pemberian nama untuk deret ini dengan memberi akhiran “una” (Inggris = “yne”). Sifat fisik deret asetilen ini hampir sama dengan alkana dan alkena sdang sifat kimianya hampir sama dengan alkena, dimana keduanya lebih rektif dari alkana. 

Yogyakarta, Jogja,

Konsultasi Skripsi; Komposisi Kimia Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari aytom karbon dan hidrogen. Senyawa karbon dan hidrogen mempunyai banyak variasi yang terdiri dari hidrokarbon rantai terbuka, yang meliputi hidrokarbon jenuh dan tak jenuh serta hidrokrabon rantai tertutup (susunan cincin) meliputi hidrokarbon siklis aliphatik dan hidrokrabon aromatik. Keluarga hidrokarbon dikenal dari seri homolog tersebut didasarkan pada jumlah atom karbon pada struktur kimianya

Yogyakarta, Jogja, 

Konsultasi Skripsi: Golongan Hidrokarbon Jenuh

Seri homolog dari hidrokarbon ini mempunyai rumus umum CnH2n+1 dan mempunyai ciri-ciri dimana atom-atom karbon diatur menurut rantai terbuka dan masing-masing atom dihubungkan oleh ikatan tunggal, dimana tiap-tiap valensi dari satu atom C berhubungan dengan atom C diseblahnya. Seri homolog hidrokarbon ini biasanya dikenal dengan alkana (Inggris=alkene) dimana penamaan anggota seri homolog ini disesuaikan dengan jumlah atom karbon dalam sebutan Yunani dan diakhiri dngan akhiran “ana” (Inggris = ”ane”). Senyawa dari golongan ini (alkana) disebut juga sebagai hidrokarbon golongan parafin
Seri n-alkan memperlihatkan gradasi sifat-sifat fisik yang tidak begitu tajam. Pada tekanan dan temperatur normal empat alakan yang pertama merupakan gas. Sebagai hasil meningkatnya titik didih (boiling point) karena penambahan jumlah atom karbon maka mulai pentana (C5H12) sampai hepta dekana (C17H36) merupakan cairan. Sedangkan alkana yang mengandung 18 atom karbon atau lebih merupakan padatan (solid).
Alkana dengan rantai bercabang memperlihatkan gradasi sifat-sifat fisik yang berlainan dengan n-alkana, dimana untuk rantai bercabang memperlihatkan sifat-sifat fisik yang kurang beraturan. Perubahan dalam struktur mnyebabkan perubahan di dalam gaya antar molekul (inter molekul force) yang menghasilkan perbedaan pada titik lebur dan titik didih dianatar isomer-isomer alkana.


 Jogja, Yogyakarta, 

Karakteristik Fluida Reservoir

Fluida reservoir yang tedapat dalam ruang pori-pori batuan reservoir pada tekanan dan temperatur tertentu, secara alamiah merupakan campuran yang sangat kompleks dalam susunan atau komposisi kimianya. Sifat-sifat dari fluida hidrokarbon perlu dipelajari untuk memperkirakan cadangan akumulasi hidrokarbon, menentukan laju aliran minyak atau gas dari rservoir menuju dasar sumur mengontrol gerakan fluida dalam reservoir dan lain-lain.
Fluida reservoir dapat berupa hidrokarbon dan air (air formasi). Hidrokarbon terbentuk di alam, dapat berupa gas, zat cai ataupun zat padat. Sedangkan air formai merupakan air yang dijumpai bersama-sama dengan endapan minyak.

Jogja, Yogyakarta, 

Konsultasi Skripsi; Kompresibilitas

Menurut Geerstma (1957) terdapat tiga konsep kompresibilitas batuan antara lain :
·         Kompresibilitas matriks batuan yaitu fraksi perubahan volume material padatan (grains) terhadap satuan perubahan tekanan
·         Kompresibiltas bulk satuan yaitu fraksi perubahan volume bulk batuan terhadap satuan perubahan tekanan
·         Kompresibilitas pori-pori batuan yaitu fraksi perubahan volume pori-pori batuan terhadap satuan perubahan tekanan
Dari ke tiga konsep diatas, kompresibilitas pori-pori batuan dianggap paling penting dalam reservoir khususnya. Hal ini disebabkan batuan yang berada pada kedalaman tertentu akan mengalami dua macam tekanan yaitu :
1   Tekanan hidrostatik fluida yang terkandung dalam pori-pori batuan
2   Tekanan luar (external stress) yang disebabkan berat batuan yang ada di atasnya (overburden pressure)
Pengosongan fluida dari ruang pori-pori batuan reservoir akna mengakibatkan perubahan tekanan dalam dari batuan sehingga resultan tekanan pada batuan akan mengalami perubahan pula. Adanya perubahan tekanan ini kan mengakibatkan perubahan pada butir batuan, pori dan volume total (bulk) batuan reservoir. Sedangkan untuk padatan (grains) akan mengalami perubaahan yang serupa apabila mendapat tekanan hidrostatik fluida yang dikandungnya.
Perubahan bentuk volume bulk satuan batuan dapat dinyatakan sebagai kompresibilitas Cr atau :
 ...........................................................................(2-18)
sedangkan perubahan bentuk volume pori-pori batuan dapat dinyatakan sebagai kompresibilitas Cp atau :
 ................................................................................(2-19)
dimana :
Vr = volume padatan batuan (grains)
Vp = volume pori-pori batuan
P = tekanan hidrostatik fluida di dalam batuan
P8 = tekanan luar (tekanan overburden)

Yogyakarta, Jogja, 


Konsultasi Skripsi; Permeabilitas

Permeabilitas didefnisikan sebagai sebagai suatu bilangan yang menunjukkan kemampuan dari suatu batuan untuk mengalirkan fluida dalam suatu media berpori sebagai akibat dari adanya perbedaan tekanan. Permeabilitas batuan merupakan fungsi dari tingkat hubungan ruang antar pori-pori dalam batuan.
Definisi kuantitatif permeabilitas pertama-tama dikembangkan oleh Henry Darcy (1856) dalam hubungan empiris dengan bentuk diferensial sebagai berikut :
...................................................................................(2.13)
dimana :
V = kecepatan aliran, cm/sec
Μ = viskositas fluida yang mengalir, cp
dP/dL = gradient tekanan dalam aliran, atm/cm
k = permeabilitas media berpori
Tanda negatif pada persamaan 2-13 menunjukkan bahwa bila tekanan bertambah dalam satu arah, maka arah alirannya berlawanan dengan arah penambahan tekanan tersebut.
Beberapa anggapan yang digunakan Darcy dalam persamaan 2-13 adalah:
1         Alirannya mantap (steady state)
2         Fluida yang mngalir satu fasa
3         Viskositas fluida yang mengalir konstan
4         Kondisi aliran siothermal
5         Formasinya homogen dan arah alirannya horisontal
6         Fluidanya incompressible
Dalam batuan reservoir, permebalitas dibedakan menjadi tiga bagian yaitu :
-    Permeabilitas absolut adalah permeabilitas dimana fluida yang mengalir melalui media berpori tersebut hanya satu fasa misal hanya minyak atau gas saja
-    Permeabilitas efektif adalah permeabilitas batuan dimana fluida yang mngalir lebih dari satu fasa misalnya minyak dan air, air dan gas, gas dan minyak atau ketiga-tiganya.
-    Permeabilitas relatif adalah perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolut
Dasar penentuan permeabilitas batuan adalah hasil percobaan yang dilakukan oleh Henry Darcy. Dalam percobaan ini, Henry Darcy menggunakan batu pasir tidak kompak yang dialiri air. Batu pasir silindris yang porous ini 100% dijenuhi cairan dengan viskositas μ dengan luas penampang A dan panjangnya L. kemudian dengan memberikan tekanan masuk P1 pada salah satu ujungnya maka terjadi aliran dengan laju sebesar Q sedangkan P2 aalah tekanan keluar (Gambar 2.5)
Dari percobaan dapat ditunjukkan bahwa Q. μ.L/A. (P1-P2) adalah konstan dan akan sama dengan harga permeabilitas batuan yang tidak tergantung dari cairan, perbedaan tekana dan dimensi batuan yang digunakan. Dengan mengatur laju Q sedemikian rupa sehingga tidak terjadi aliran turbulen, maka diperoleh harga permeabilitas absolut batuan.
.......................................................................(2-14)
Satuan permeabilitas dalam percobaan ini adalah :
K (darcy) = Q (cm3/sec). μ (centipoise)L (cm)  .............................(2.-15)
                             A (sqcm). (P1-P2)(atm)
Dari persamaan 2-14 dapat dikembangkan untuk berbagai kondisi aliran yaitu aliran linier dan radial, masing-masing untuk fluida yang compresible dan incomprsible.
Pada prakteknya di reservoir, jarang sekali terjadi aliran satu fasa kemungkinan terdiri dari dua fasa atau tga fasa. Untuk itu dikembangkan pula konsep mengenai permeabilitas efektif dan permeabilitas relatif. Harga peremabilitas efektif dinyatakan dalam K0, Kg, Kw, dimana masing-masing untuk minyak, gas dan air. Sedangkan permeabilitas dinyatakan sebagai berikut:
K0 = KO,   Krg = KO,  Krw = Kw
         K              K              K

Dimana masing-masing untuk permeabilitas relatiuf minyak, gas dan air. Percobaan yang dikukan pada dasarnya untuk sistem satu fasa, hanya disini digunakan dua macam fluida (minyak-air) yang dialirkan bersama-sama dan dalam keadaan kesetimbangan. Laju aliran minyak adalah Qo dan air adalah Qw. jadi volume total (Qo + Qw.) akan mengalir melalui pori-pori batuan per satuan waktu dengana perbandingan minyak-air permulaan, pada aliran ini tidak akan sama dengan Qo /Qw. Dari percobaan ini dapat ditentukan harga saturasi minyak (So) dan saturasi air (Sw) pada kondisi stabil. Harga permeabilitas efektif untuk minyak dan air adalah
........................................................................(2-16)
........................................................................(2-17)
dimana :
μo = viskositas minyak
μw = viskositas air
Percobaan ini diulangi untuk laju permukaan (input rate) yang berbeda untuk minyak dan air dengan (Qo + Qw.) tetap konstan. Harga-harga Ko dan Kw pada persamaan 2-16 dan 2-17 jika diplot terhadap So dan Sw akan diperoleh 

Yogyakarta, Jogja, 

Konsultasi Skripsi; Saturasi Fluida

Dalam batuan reservoir minyak umumnya terdapat lebih dari satu macam fluida, kemungkinan air, minyak dan gas yang tersebar ke seluruh bagian reservoir.
Saturasi fluida batuan didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori-pori batuan yang ditempati oleh suatu fluida tertentu dengan volume pori-pori total pada suatu batuan berpori.
Saturasi minyak (So) adalah :
So = volume pori-pori yang diisi oleh minyak ..............................(2-7)
                         volume pori-pori total
Saturasi air (Sw) adalah 
Sw = volume pori-pori yang diisi oleh air ..............................(2-8)
                         volume pori-pori total
Saturasi gas (Sw) adalah 
Sg = volume pori-pori yang diisi oleh gas ..............................(2-9)
                         volume pori-pori total

Jika pori-pori batuan diisi oleh gas-minyak-air maka berlaku hubungan
Sg + So + Sw = 1 ........................................................................(2.10)
Variasi Pc terhadap Sw
a.       Untuk sistem batuan yang sama dengan fluida berbeda
b.      Untuk sistem Fluida yang sama dengan batuan yang berbeda

Jika diisi oleh minyak dan air saja maka :
So + Sw = 1 ........................................................................................(2.-11)
Terdapat dua faktor penting mengenai saturasi fluida, yaitu :
-          Saturasi fluida bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dalam reservoir, saturasi air cenderung lebih besar dalam bagian batuan yang kurang porous. Bagian struktur reservoir yang lebih rendah relatif akan mempunyai Sw yang tinggi dan Sg yang relatif rendah. Demikian juga untuk bagian atas dari struktur reservoir berlaku sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan densitas dari masing-masing fluida.
-          Saturasi fluida bervariasi dengan kumulatif produksi minyak. Jika minyak diproduksikan maka tempatnya di reservoir akan digantikan oleh air atau gas bebas sehingg pada lapangan yang mmproduksikan minyak, saturasi fluida berubah secara kontinyu.
-          Saturasi minyak dan saturasi gas sering dinyatakan dalam istilah pori-pori yang diisi oleh hidrokarbon. Jika volume contoh batuan adalah V, ruang pori-pori adalah Φ V, maka ruang pori-pori yang iisi oleh hidrokarbon adalah :
So. Φ.V + Sg. Φ.V = (1-S­w). Φ.V..........................................................(2-12)

Yogyakarta, Jogja, 

Konsultasi Skripsi; Tekanan Kapiler

Tekanan kapiler (Pc) didefiniskan sebagai perbedaan tekanan antara permukaan dua fluida yang tidak tercampur (cairan-cairan atau cairan-gas) sebagai akibat terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka. Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan antara dua fluida “non wetting fasa” (Pnw) dengan fluida “wetting fasa” (Pw) atau :
Pc = Pnw - Pw.......................................................................................................................... (2-5)
Tekanan permukaan fluida yang lebih rendah terjadi pada sisi pertemuan permukaan fluida immiscible yang cembung. Di reservoir biasanya air sebagai fasa yang membasahi (wetting fasa) sedangkan minyak dan gas sebagai non wetting fasa atau fasa tidak membasahi.
Tekanan kapiler dalam batuan berpori tergantung pada ukuran dan macam fluidanya yang secra kuantitatif dapat dinyatakan dalam hubungan sebagai berikut :
.................................................................(2-6)
dimana
Pc = tekanan kapiler
Δ = tegangan permukaan antara dua fluida
Cos θ = sudut kontak permukaan antara dua fluida
r = jari-jari lengkung pori-pori
Δρ = perbedaan densitas dua fluida
g = percepatan gravitasi
h = tinggi kolom
Dari persamaan 2-6 dapat dilihat bahwa tekanan kapiler berhubungan dengan ketinggian di atas permukaan air bebas (oil-water contact) sehingga data tekanan kapiler dapat dinyatakan sebagai plot antara h versus saturasi air (Sw) seperti gambar 2.2. Pada gambar 2.3 perubahan ukuran pori-pori dan densitas fluida akan mempengaruhi bentuk kurva tekanan kapiler dan ketebalan zona transisi.
Persamaan 2-6 menunjukkan bahwa h bertambah jika perbedaan densitas fluida berkurang, sementara faktor lainnya tetap. Hal ini berarti pada reservoir gas yang terdapat pada kontak gas-air, perbedaan densitas fluidanya bertambah besar sehingga mempunyai zona transisi minimum. Demikian juga pada reservoir minyak yang mempunyai API gravity rendah, kontak minyak-air akan mempunyai zona transisi yang oanjang. Konsep ini ditunjukkan dalam Gambar 2.4. ukuran pori-pori batuan reservoir sering dihubungkan dengan besaran permeabilitas yang besar akan mempunyai tekanan kapiler yang rendah dan ketebalan zona transisinya lebih tipis daripada reservoir dengan permeabilitas yang rendah 

Konsultasi Skripsi: Wettabilitas

Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda padat, maka salah satu fluida akan bersifat membasahi permukaan benda padat tersebut, hal itu disebabkan adanya daya adhesi. Dalam sistem minyak-air benda padat (gambar 2.1) gaya adhesi AT yang menimbulkan sifat air membasahi benda padat adalah AT = δSo - δSw =  δwo. Cos θWO
δSo  = tegangan permukaan minyak-benda padat, dyne/cm
δSw  = tegangan permukaan air-benda padat, dyne/cm
δwo   = tegangan permukaan minyak-air, dyne/cm
θWO  = sudut kontak minyak-air
Suatu cairan dikatakan membasahi zat padat jika tegangan adhesi positif (θ<90 sup="">0
) yang berarti batuan bersifat water wet. Sedangkan bila air tidak membasahi zat padat maka tegangan adhesinya negatif (θ>900), berarti batuan bersifat oil wet.
Distribusi cairan dalam sistem pori-pori batuan tergantung pada sifat basahan. Distribusi fluida tersebut ditunjukkan pada gambar 2.2. Distribusi pendulair ring adalah keadaan dimana fasa yang membasahi tidak dan fasa yang tidak membasahi aa dalam kontak dengan beberapa permukaan butiran batuan. Sedangkan distribusi funiculair ring adalah keadaan dimana fasa yang membasahi kontinyu dan secara mutlak terdapat pada permukaan butiran.

 Yogyakarta, Jogja,

Konsultasi Skripsi; Porositas

Porositas (Φ) didefinisikan sebagai fraksi atau persen  dari volume ruang pori-pori terhadap volume batuan total (bulk volume). Besar kecilnya porositas suatu batuan akan menentukan kapasitas penyimpanan fluida reservoir. Secara sistematis porositas dapat dinyatakan sebagai :
 .........................................................................(2-1)
Dimana
Vb = volume batuan total (bulk volume)
Vs = volume padatan batuan total (volume grain)
Vp = Volume ruang pori-pori batuan
Porositas batuan reservoir diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1         Porositas absolut adalah persen volume pori-pori total terhadap volume batuan total (bulk volume)
(Φ) = volume pori total X 100%
          bulk volume
2         Porositas efektif adalah persen volume pori-pori yang saling berhubungan terhadap volume batuan total (bulk volume)
(Φ) = volume pori yang berhubungan X 100%
       bulk volume
Untuk selanjutnya porositas efektif digunakan dalam perhitungan akrena dianggap sebagai fraksi volume yang produktif. Disamping itu menurut waktu dan cara terjadinya maka porositas dapat juga diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
A.     Porositas primer, adalah porositas yang terbentuk pada waktu batuan sedimen diendapkan
B.     Porositas sekunder adalah porositas batuan yang terbentuk sesudah batuan sedimen diendapkan
Tipe batuan sedimen atau reservoir yang mempunyai porositas primer adalah batuan konglomerat, batu pasir dan batu gamping. Porositas sekunder dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu :
1         Porositas larutan adalah ruang-ruang pori-pori yang terbentuk karena adanya proses pelarutan batuan.
2         Rekahan, celahan, kekar yaitu ruang pori-pori yang terbentuk karena adanya kerusakan struktur batuan sbagai akibat dari variasi beban, seperti : lipatan sesar aatau patahan. Porositas tipe ini sulit untuk dievaluasi atau ditentukan secara kuantitatif akrena bentuknya tidak teratur
3         Dolomitisasi, dalam proses ini batu gamping (CaCO3) ditransformasikan menjadi dolomite (CaMg(CO3)2 atau menurut reaksi kimia :
2 CaCO3 + MgCl3                    CaMg (CO3)2 + CaCl2
Menurut para ahli, batu gamping yang terdolomitasi mempunyai porositas yang lebih besar daripada batu gampingnya sendiri.
Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh bebrapa faktor, yaitu : ukuran butir (semakin baik distribusinya, semakin baik porositasnya), susunan butir (susunan butir berbentuk kubus mempunyai porositas lebih baik dibandingkan bentik rhombohedral) kompaksi dan sementasi.


 Yogyakarta, Jogja, 

Konsultasi Skripsi; Batuan Shale

Pada umumnya unsur penyusun shale ini terdiri dari kurrang lebih 58% silicon dioxide (SiO2), 15 % alumunium dioxide (Al 2O3), 6% iron oxide (FeO) dan Fe2O3, 2% magnesium oxide (MgO), 3% calcium oxide (CaO), 3% potasium oxide (K2), 1% sodium oxide (Na2) dan 5% air (H2O). sisanya adalah metal oxide dan anion 

Yogyakarta, Jogja, 

Konsultasi Skripsi; Batuan Karbonat

Dalam hal ini yang dimaksud dengan batuan karbonat aalah limestone, dolomite dan yang bersifat diantara keduanya. Limestone adalah istilah yang biasa dipakai untuk kelompok batuan yang mengandung paling sedikit 80% calcium carbonate atau magnesium. Istilah limestone juga dipakai untuk batuan yang mempunyai fraksi carbonate melebihi unsur non carbonate-nya
Pada limestone fraksi disusun terutama oleh mineral calcite, sedangkan pada dolomite mineral penyusun utamnya adalah mineral dolomite. Tabel 2.5 menunjukkan komposisi kimia limestone secara engkap. Dolomite adalah jenia batuan variasi dari limestone yang mengandung unsur carbonate lebih besar dari 50% sedangkan untuk batu-batuan yang mempunyai komposisi pertengahan antara limestone dan dolomite akan mempunyai nama yang bermacam-macam tergantung dari unsur yang dikandungnya. Untuk batuan yang unsur calcite-nya melebihi dolomite disebut dolomit limestone dan yang unsur dolomite-nya melebihi calcite disebut dengan limy, calcitic, calciferous atau calcitic dolomite. Komposis kimia dolomite pada dasarnya hampir mirip dengan dolomite, keculi unsur MgO yang merupakan unsur yang penting dan jumlahnya cukup besar. 

Konsultasi Skripsi; Batuan Pasir

Menurut Pettijohn, batu pasir dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : Orthoquartzites, Graywacke, dan Arkose. Pembagian ini didasarkan pada jumlah kandungan mineralnya :
a.       Orthoquartzites.
Orthoquartzites merupakan jenis batuan sedimen yang terbentuk dari proses yang menghasilkan unsur silica yang tingggi, dengan tidak mengalami metaformosa (perubahan bentuk) dan pemadatan, terutama terdiri atas mineral kwarsa (quartz) dan mkneral lainnya yang stabil. Material pengikatnya (semen) terdiri dari atas carbonate dan silica. Orthoquartzites merupakan jenis batuan sedimen yang relatif bersih dari kandungan shale dan clay.
b.       Graywacke
Graywacke merupakan jenis batu pasir yang tersusun dari unsur-unsur mineral yang berbutir besar, terutama kwarsa dan feldspar serta fragmen-fragmen batuan. Material pengikatnya adalhan clay dan carbonate. Secara lengkap mineral-mineral penyusun Graywacke terlihat pada tabel 2.2. Komposisi Graywacke tersusun dariunsur silica dengan kadar lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata batupasir dan kebanyakan silica yang ada bercampur dengan silikat (silicate).
c.       Arkose
Arkose merupakan jenis batupasir yang tersusun dari quatz sebagai mineral yang dominan meskpin serimngkali mineral arkose felspar jumlahnya lebih banyak dari quatz.

Jogja, Yogyakarta,

Konsultasi Skripsi; Komposisi Kimia Batuan Reservoir

Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral. Sedangkan suatu mineral dibentuk dari beberapa ikatan komposisi kimia. Banyak sedikitnya suatu komposisi kimia kan membentuk suatu jenis mineral tertentu dan menentukan macam batuan.
Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan sedimen yang berupa batu pasir, batuan karbonat dan shale dan kadang-kadang vulkanik. Masing-masing batuan tersebut mempunyai komposisi kimia yang berbeda, begitu pula dengan sifat fisiknya. Unsur atau atom-atom penyusun batuan reservoir perlu diketahui mengingat macam dan jumlah atom-atom tersebut akan menetukan sifat-sifat dari mineral yang terbentuk, baik sifat fisik maupun sifat kimiawinya. Mineral merupakan zat-zat yang tersusun dari komposisi kimia tertentu yang dinyatakan dalam bentuk rumus-rumus dimana menunjukkan macam unsur-unsur serta jumlahnya yang terdapat dalam mineral tersebut.

Konsultasi Skripsi; Karakteristik Reservoir

Reservoir adalah bagian dari kerak bumi yang mengandung minyak bumi dan gas bumi. Cara terdapatnya minyak bumi di bawah permukaan haruslah memenuhi beberapa syarat, yang merupakan unsur-unsur suatu reservoir minyak bumi. Unsur-unsur tersebut adalah :
1         Batuan reservoir, sebagai wadah yang diisi dan dijenuhi oleh minyak dan gas bumi. Biasanya batuan reservoir berupa lapisan batuan yang berongga-rongga taua berposi-posi.
2         Lapisan penutup (cap rock) yaitu suatu lapisan yang tidak permeable terdapat di atas reservoir dan menghalangi minyak bumi dan gas bumi yang kaan keluar dari reservoir.
3         Perangkapa reservoir (reservoir trap) merupakan suatu unsur pembentuk yang bentuknya sedemikian rupa sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk konkav ke bawah dan menyebabkan minyak dan gas bumi berada di bagian teratas reservoir.

Jogja, Yogyakarta

Rabu, 01 Oktober 2014

Konsultasi Skripsi; Pengertian Gaya Hidup

Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang  terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Contohnya, perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon selular dengan fitur multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka

Jogja, Yogyakarta, 

Konsultasi Skripsi; Pengertian Pengawasan

Pengawasan merupakan suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu untuk mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
Tujuan dari pengawasan adalah menguasahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Dengan demikian pengawasan harus melingkupi prinsip-prinsip sebagai berikut;
1.    Dapat mereflektir sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari kegiatan-kegiatan yang harus diawasi
2.    Dapat segera melaporkan bila terjadi penyimpangan
3.    Fleksibel
4.    Dapat mereflektif pola organisasi
5.    Ekonomi
6.    Dapat dimengerti
7.    Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif

Jogja, Yogyakarta, 

Konsultasi Skripsi; Proses Penerimaan Karyawan

1)    Penerimaan Pendahuluan
Proses seleksi dimulai ketika calon pelamar mengadakan kunjungan ke bagian personalia perusahaan atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. Bagaimana penerimaan pertama ditangani telah mulai membentuk pendapat pelamar tentang perusahaan.
2)    Tes-Tes Penerimaan
Tes penerimaan berguna untuk mendapatkan informasi yang relatif objektif tentang pelamar. Tes-tes penerimaan merupakan berbagai peralatan bantu yang menilai kemungkinan padunya antara kemampuan, pengalaman kerja, dan kepribadian pelamar dan persyaratan jabatan.
3)    Performance tes, yaitu suatu bentuk tes dengan meminta pelamar melakukan beberapa bagian pekerjaan yanga akan dikerjakannya.

4)     Wawancara Seleksi
Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasikan hal dapat diterimanya atau tidak (acceptability) seorang pelamar. (Hani Handoko,2005). Interviewer mencari jawaban dua pertanyaan umum yaitu: Dapatkah pelamar melaksanakan pekerjaan dan bagaimana kemampuan pelamar dibandingkan dengan pelamar-pelamar lain.
5)     Pemeriksaan Referensi
Salah satu langkah yang biasa diambil dalam keseluruhan proses seleksi ialah mengharuskan pelamar melengkapi dokumen lamarannya dengan surat-surat referensi. Surat-surat referensi dimaksudkan untuk melengkapi informasi tentang diri pelamar seperti kemampuan intelektual, sikap, nilai yang dianut, perilaku, dan hal-hal lain yang dipandang relevan. Secara umum terdapat dua jenis referensi. Yang pertama adalah referensi pengalaman pendidikan atau pengalaman kerja pelamar dan yang kedua referensi personal pelamar. Referensi pengalaman kerja dan pengalaman pendidikan dibutuhkan untuk mengetahui spesialisasi keahlian yang dimiliki pelamar, sedangkan referensi personal digunakan untuk mengetahui sikap dan perilaku pelamar.
6)    Evaluasi medis
Proses seleksi juga mencakup pemeriksaan kesehatan pelamar sebelum keputusan penerimaan karyawab dibuat. Langkah ini dilakukan untuk menjamin bahwa pelamar berada dalam kondisi fisik yang sehat. Dua cara umum yang ditempuh dalam proses ini. Pertama, pelamar diminta melampirkan surat keterangan dari dokter. Tetapi karena surat keterangan demikian bersifat umum, ada kalanya organisasi menempuh cara kedua, yaitu melakukan sendiri evaluasi medis dengan mengharuskan pelamar menjalani tes kesehatan menyeluruh di tempat pemeriksaan dan oleh dokter yang ditunjuk oleh organisasi.
7)    Wawancara atasan langsung
Atasan langsung (penyelia) pada akhirnya merupakan orang yang bertanggungjawab atas para karyawan baru yang diterima. Oleh karena itu, pendapat dan persetujuan mereka harus diperhatikan untuk keputusan penerimaan final.
8)    Keputusan penerimaan
Keputusan penerimaan menandai berakhirnya proses seleksi. Keputusan penerimaan diambil oleh atasan langsung atau departement personalia Dari sudut pandangan hubungan masyarakat (public relations), para pelamar lain yang tidak terpilih harus diberitahu hal ini untuk menjaga citra positif organisasi dan mereka yang di tolak bisa melamar ke tempat lain.

Yogyakarta, Jogja, 


Konsultasi Skripsi; Pengertian Analisa Jabatan

Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mencatat, mempelajari, mengavulasi, mengorganisasi dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta (informasi) yang berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan atau jabatan tertentu secara sistematis dan teratur.
Untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber diatas dapat dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada para pemegang jabatan, melakukan wawancara secara langsung dengan pekerja yang bersangkutan atau orang yang pernah melaksanakan pekerjaan tersebut, dan melakukan pengeamatan pada pelaksanaan pengamatan langsung pada pelaksanaan pekerjaan atau mempelajari buku catatan harian. Peran analisis jabatan dalam manajemen sumber daya manusia antaralain adalah untuk keperluan :
a.       Rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kerja
b.      Menentukan besarnya upah
c.       Merancang jalur karir pekerja / pegawai
d.      Menetapkan beban kerja yang pantas dan adil

Yogyakarta, Jogja, 

Konsultasi Skripsi; Pengertian Referensi Kecil dalam Keputusan Pembelian

Referensi kecil merupakan kelompok atau personal yang dijadikan acuan keputusan pembelian oleh seorang calon konsumen. Pengaruh referensi kecil dapat berupa pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok  primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.
Misalkan seorang remaja akan terpengaruh temannya untuk memilih produk handphone dengan merek dan tipe tertentu


 Jogja, Yogyakarta, 

Konsultasi Skripsi; Faktor Pengaruh Pembelian

Berdasarkan pernyataan kotler (2003) diidentifikasi faktor-faktor berupa
a.    Faktor budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Masing-masing subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.
Contohnya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
b.    Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya sebagai berikut:
1)  Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut.
2)  Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
3)  Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang  terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan.
4)  Kepribadian Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi (Harold H kasarjian 1981:160).
c.    Kepribadian
1)  Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga
2)  Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Cotohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau menabung.
3)  Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang  terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan.
4)  Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliann. al ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.
d.    Psikologis
1)  Motivasi
2)  Persepsi
3)  Pembelajaran
4)  Keyakinan dan sikap 

Konsultasi Skripsi; Sikap Konsumen

Berkman dan Gilson (1981) mendefinisikan sikap adalah evaluasi individu yang berupa kecenderungan (inclination) terhadap berbagai elemen di luar dirinya. Allfort (dalam Assael, 1984) mendefinisikan sikap adalah keadaan siap (predisposisi) yang dipelajari untuk merespon objek tertentu yang secara konsisten mengarah pada arah yang mendukung (favorable) atau menolak (unfavorable). Hawkins Dkk (1986) menyebutkan, sikap adalah pengorganisasian secara ajeg dan bertahan (enduring) atas motif, keadaan emosional, persepsi dan proses-proses kognitif untuk memberikan respon terhadap dunia luar.
Azwar (1995), menggolongkan definisi sikap dalam tiga kerangka pemikiran. Pertama, sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut. Kedua, sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. Ketiga, sikap merupakan konstelasi komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial konsumen untuk bereaksi secara konsisten mengarah pada arah yang mendukung (favorable) atau menolak (unfavorable) terhadap suatu objek.
Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep perilaku konsumen yang lain. Untuk mengukur sikap dan perilaku komsumen dapat dilakukan dengan model multiatribut. Salah satu model sikap yang terkenal adalah model sikap multiatribut Fishbein. Model sikap Fish bein ini berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu. Model ini mengidentifikasi tiga faktor utama untuk memprediksi sikap. Faktor petama, keyakinan seseorang terhadap atribut yang menonjol dari obyek. Faktor kedua, adalah kekuatan keyakinan seseorang bahwa atribut memiliki atribut khas, biasanya diketahui dalam bentuk pertanyaan, misalnya, seberapa setuju bahwa obyek X memiliki atribut Y. faktor ketiga adalah evaluasi dari masing-masing keyakinan akan atribut yang menonjol, dimana diukur seberapa baik atau tidak baik keyakinan mereka terhadap atribut-atribut itu.
Model ini digunakan dengan maksud agar diperoleh konsistensi antara sikap dan perilakunya, sehingga modek Fishbein ini memiliki dua komponen, yaitu kompenen sikap dan komponen norma subyektif yang penjelasannya disajikan berikut ini :


a.       Komponen sikap
Kompenen ini bersifat internal individu, ia berkaitan langsung dengan obyek penelitian dan atribut-atribut langsungnya yang memiliki peranan penting dalam pengukuran perilaku, karena akan menentukan tindaka apa yang akan dilakukan, dengan tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal.
b.      Komponen norma subyektif
Komponen ini bersifat eksternal individu yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu. Komponen ini dapat dihitung dengan cara mengkalikan antara nilai kepercayaan normatif individu terhadap atribut dengan motivasi bersetuju terhadap atribut tersebut. Kepercayaan normatif mempunyai arti sebagai suatu kuatnya keyakinan normatif seseorang terhadap atribut yang ditawarkan dalam mempengaruhi perilakunya terhadap obyek. Sedangkan motivasi bersetuju merupakan motivasi seseorang untuk bersetuju dengan atribut yang ditawarkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilakunya.

Jogja,Yogyakarta