Sabtu, 24 November 2012

Judul Skripsi Biologi Lingkungan: Pakan Ikan

Jenis pakan yang dapat diberikan pada ikan berupa pakan alami dan buatan. Ketersediaan pakan alami merupakan faktor penting dalam budidaya ikan. Pakan alami merupakan pakan hidup bagi larva ikan yang mencakup fitoplankton, zooplankton dan benthos.
Pakan alami diperoleh dengan cara menangkapnya di alam atau dengan mengembangkannya sendiri. Jenis pakan alamiyang dapat dimakan ikan tergantung pada jenis ikan dan tingkat umurnya (Priyambodo dan Wahyuningsih., 2002).
Untuk meningkatkan pertumbuhan ikan, petani ikan sering memberikan makanan tambahan (buatan) berupa pelet ataupun sisa-sisa dapur. Yang dimaksud dengan makanan tambahan bagi ikan adalah segala makanan yang sengaja ditambahkan dari luar, yang dapat segera dimakan ikan secara langsung. Dengan pemberian makanan tambahan sebuah kolam yang sempit dapat kita tebari ikan yang padatnya melebihi takaran semestinya, sebagaimana dituturkan oleh kawa motor (6) dengan ikan karper di jepang tapi sudah tentu tidak semua ikan dapat dibesarkan dengan makanan tambahan ini.

 Ada 3 golongan ikan piaraan yang dalam hal ini dapat dibedakan yaitu :
a.       Yang memang dapat hidup baik dengan pemberian makanan tambahan.Misalnya ikan gurame, sidat dan lele.
b.      Yang hidup baik, bila menunya terdiri dari campuran makanan tambahan dan makan alami. Misalnya ikan karper, mujair, belut dan gabus.
c.       Yang hanya suka pada makanan alami saja, dan tidak mau menengok makanan tambahan. Misalnya ikan nila, bandeng besar, tambakan dan sepat siam (Yurisman, 2004).
Di Indonesia bahan yang lazim digunakan adalah dedak halus (untuk karper dan mujair), bungkil kelapa (untuk gurame muda), beras menir dan jagung (untuk karper besar) dan daun tales-talesan (untuk gurame dewasa).
 Pemberian makanan buatan dilakukan 3 kali sehari, yaitu pukul 06.00 ; 14.00 dan 18.00. Dalam pelaksanaanya, pemberian makanan buatan ini baru diberhentikan setelah hampir 25% dari ikan yang telah meninggalkan tempat pemberian makanan, karena dengan demikian semua ikan telah mendapatkan makanan sampai kenyang. Jarak waktu antara pemberian makanan yang satu dengan pemberian makanan berikutnya adalah 4 jam. Hal ini dilakukan karena ikan biasanya telah kembali lapar setiap 3-4 jam sesudah makan. Sebaikanya pemberian makanan tambahan dilakukan pada tempat dan waktu yang sama setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar ikan menjadi terbiasa dan pemberian makanan tambahan menjadi efektif dan tidak terbuang percuma (Eddy, dan Evi, 1990).

Tidak ada komentar: