Sabtu, 24 November 2012

Judul Skripsi Kedokteran: Ikhtisar Gula Darah

Kandungan glukosa darah berasal dari karbohidrat yang terkandung dalam makanan yang kemudian mengalami proses glukoneogenesis dan glikogenolisis. Karbohidrat dalam makanan yang dicerna secara aktif menjadi residu glukosa, galaktosa dan fruktosa yang akan diserap dalam intestinum. Zat-zat gizi ini lalu diangkut menuju hepar lewat vena porta hepatis (Mayes et al, 1995).
Kadar glukosa darah pada saat tertentu ditentukan oleh keseimbangan glukosa yang masuk dalam darah dan jumlah yang meninggalkan darah. Faktor-faktor utamanya berupa asupan, kecepatan masuknya makanan ke dalam sel otot, jaringan lemak, dan organ-organ lain serta aktivitas glukostatik dalam hati. Setelah makan, glukosa akan diubah menjadi glikogen dalam hati sebesar 5% dan 30-40% diubah menjadi lemak. Sisanya akan dimetabolisir dalam otot dan jaringan lain (Ganong, 1999).
Kadar glukosa darah normal untuk manusia selama sehari antara 80mg/dL sebelum makan. Menurut Mayes et al, 1995 sumber glukosa berasal dari :
a.       Glukosa dari karbohidrat dalam makanan.
Sebagian besar karbohidrat yang ada dalam makanan akan membentuk glukosa, galaktosa, ataupun fruktosa setelah dicerna. Senyawa ini diangkut ke hepar lewat vena porta hati. Galaktosa dan fruktosa segera diubah menjadi glukosa dalam hepar.
b.      Glukosa dari berbagai senyawa glukogenik yang mengalami glukoneogenesis.
Senyawa ini dapat digolongkan dalam kategori yaitu :
1). senyawa yang meliputi konversi netto langsung menjadi glukosa tanpa tanpa daur ulang yang berarti, seperti beberapa asam amino serta propionat.
2). Senyawa yang merupakan hasil metabolisme parsial glukosa dalam jaringan tertentu diangkut ke dalam hepar serta ginjal untuk disintetis kembali menjadi glukosa.
c. Glukosa dari glikogen hati melalui proses glikogenolisis.
  1. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolisme yang ditandai terutama oleh hiperglikemia akibat defisiensi relatif atau absolut. Hiperglikemia timbul karena terhambatnya penyerapan glukosa  ke dalam sel serta gangguan metabolisme. Defisiensi ini disebabkan oleh berkurangnya produksi insulin oleh pankreas, penurunan respons tubuh terhadap insulin atau produksi hormon antagonis insulin. Hiperglikemia timbul karena penyerapan glukosa ke dalam sel terhambat serta metabolismenya terganggu.
Diabetes Mellitus menurut Ganong (1999) ditandai dengan poliuria, polidipsia dan berat badan yang kurang meskipun polifagia (nafsu makan bertambah), hiperglikemia, glukosuria, ketosis, dan koma. Terdapat kelainan biokimiawi yang amat luas namun efek pokok yang mendasari semua abnormalitas yang lain adalah berkurangnya glukosa yang masuk ke berbagai jaringan perifer dan bertambahnya jumlah glukosa yang dilepaskan dalam darah (glukoneogenesis hati yang meningkat). Dengan demikian timbul kelebihan glukosa ekstrasel dan defisiensi glukosa intrasel. Jumlah asam amino yang masuk ke dalam otot pun berkurang sedangkan pemecahan lemak meningkat.
Dalam keadaan normal kira-kira 50% glukosa yang dimakan mengalami metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air 5 %. Diubah menjadi glikogen dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak. Pada Diabetes Mellitus semua proses tersebut terganggu sehingga sebagian besar glukosa tetap berada dalam sirkulasi darah dan energi terutama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak (Ganong, 1999).

Tidak ada komentar: