Kamis, 24 Maret 2011

Pengukuran Keberhasilan Inseminasi buatan

Service Per Conception ( S/C )
Service Per Conception ( S/C ) adalah jumlah perkawinan atau inseminasi hingga diperoleh kebuntingan. Semakin rendah S/C semakin tinggi kesuburan ternak betina tersebut, sebaliknya semakin tinggi S/C kesuburan seekor ternak semakin rendah ( Partodiharjo, 1992 ).
Perhitungan S/C adalah perbandingan jumlah straw yang digunakan untuk IB dengan jumlah keseluruhan ternak yang di inseminasi dan menjadi bunting.
Rumus S/C

jumlah straw yang dihabiskan
S/C =
Jumlah ternak yang bunting

Dalam suatu peternakan bila angka konsepsi berkisar 1,5 – 1,7 untuk setiap kebuntingan sudah dianggap baik ( Partodiharjo, 1992 ).

Angka Kebuntingan
Salah satu ukuran yang sering dipakai dalam penentuan angka kebuntingan ternak menggunakan Non Return Rate ( NR ) pada ternak yang tidak kembali minta kawin pada waktu 60 – 90 hari. Metode pengukuran dipengaruhi oleh jumlah ternak yang di inseminasi, waktu perkawinannya serta perhitungan betina yang kembali minta di kawinkan dan pengaruh yang kadang-kadang mempertinggi jumlah ternak yag estrus dan ternak menjadi tidak bunting ( Toelihere, 1993 ).
Kurang tepatnya perhitungan NR dapat juga karena peternak tidak melaporkan kepada petugas inseminator bila sapi yang di kawinkan mengalami kebuntingan. Penjualan ternak yang dilakukan oleh peternak tanpa adanya laporan dapat mempengaruhi perhitungan NR. Menurut Partodiharjo, (1992) angka kebuntingan dianggap baik bila mencapai 60% untuk IB pertama.

Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah suatu ukuran terbaik dalam penilaian hasil perkawinan dengan melihat persentase jumlah ternak yang dilahirkan pada setiap inseminasi disebut dengan calving rate (CR) atau angka konsepsi. Angka konsepsi ditentukan berdasarkan persentase kebuntingan setelah inseminasi (Toelihere, 1993).

Tidak ada komentar: