Senin, 27 Juli 2009

Judul Skripsi Sastra: PENDEKATAN STRUKTURAL DALAM ANALISA NOVEL



Pendekatan struktural dapat pula disebut dengan pendekatan intrinsik, yakni pendekatan yang berorientasi kepada karya sebagai jagadyang mandiri terlepas dari dunia eksternal di luar teks. Analisis ditujukan kepada teks itu sendiri sebagai kesatuan yang tersusun dari bagian-bagianyang saling berjalin dan analisis dilakukan berdasar pada parameterintrinsik sesuai dengan keberadaan unsur-unsur internal (Siswantoro,2005:19).Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkansecermat, seteliti, semendetail dan semendalam mungkin keterkaitan danketerjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersama-samamenghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 1984:135).
Menurut Siswantoro (2005: 20) pendekatan struktural membedah novel, misalnya, dapat terlihat dari sudut plot, karakter, setting, point ofview, tone, dan theme serta bagaimana unsur-unsur itu saling berinteraksi akhir cerita akan pas, sesuai, dan memuaskan berkat keberadaan tema.Adapun cara yang paling efektif untuk mengenali tema sebuah karya adalah dengan mengamati secara teliti setiap konflik yang ada di dalamnya(Stanton, 2007: 37-42).Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalamsebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yangterhubung secara klausal saja. Dua elemen dasar yang membangun alur adalah konflik dan klimaks. Setiap karya fiksi setidak-tidaknya memiliki ‘konflik internal’ (yang tampak jelas) yang hadir melalui hasrat dua orang karakter atau hasrat seorang karakter dengan lingkungannya. Klimaks adalah saat ketika konflik terasa sangat intens sehingga ending tidak dapatdihindari lagi. Klimaks merupakan titik yang mempertemukan kekuatan-kekuatan konflik dan menentukan bagaimana oposisi tersebut dapatterselesaikan (Stanton, 2007: 26-32)Mengenai tokoh, Semi (1988: 39) menjelaskan bahwa pada umumnya fiksi mempunyai tokoh utama (a central character), yaitu orangyang ambil bagian dalam sebagian besar peristiwa dalam cerita, biasanya peristiwa atau kejadian-kejadian itu menyebabkan terjadinya perubahan sikap terhadap diri tokoh atau perubahan pandangan kita sebagai pembaca terhadap tokoh tersebut. Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalamcerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung. Latar juga dapat berwujud waktu-waktu tertentu (hari, bulan,dan tahun), cuaca, atau satu periode sejarah (Stanton, 2007:35). Pembahasan struktur novel ini hanya terbatas pada masalah tema, tokoh, dan konflik. Alasannya adalah bahwa ketiga unsur tersebut sesuai dengan tujuan penelitian dan objek yang dikaji yaitu analisis mengenai konflik batin tokoh utama.
.Menurut Nurgiyantoro (2007:37), langkah-langkah dalam menerapkan teori strukturalisme adalah sebagai berikut.
i. mengidentifikasikan unsur-unsur intrinsik yang membangun karyasastra secara lengkap dan jelas meliputi tema, tokoh, , dan konflik
ii.mengkaji unsur-unsur yang telah diidentifikasi sehingga diketahuibagaimana tema, tokoh, latar, dan alur dari sebuah karya sastra;
iii.mendeskripsikan fungsi masing-masing unsur sehingga diketahui tema,tokoh, latar, dan alur dari sebuah karya sastra, dan
iv.menghubungkan masing-masing unsur sehingga diketahui tema, tokoh,latar, dan alur dalam sebuah karya sastra.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam analisis karya sastra, dalam hal ini novel, dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, mengkaji, mendeskripsikan fungsi dan kemudian menghubungkan antara unsur intrinsik yang bersangkutan. Lihat dalam novel pilihan anda apa yang paling menonjol serta menjadi kelebihan dari novel lainnya dari pengarang yang sama atau novel dengan tema yang sama. Tuangkan dalam latar belakang serta identifikasi masalah. Selanjutnya ini akan dasar untuk mengkaji novel pilihan anda

Tidak ada komentar: